Because I Love You

Chapter 8

Kakashi memandang keluar jendela kelasnya, tak peduli dengan kegaduhan di ruangan itu. Matanya menatap jauh di lapangan voli tempat cewek-cewek adik kelasnya sedang bermain pertandingan voli.
Biasanya dengan tatapan mesumnya dia menikmati tubuh-tubuh cewek yang mulai terbentuk itu, tapi tidak kali ini. Dia hanya memandang satu cewek berambut panjang yang kepayahan setiap kali bola voli menghampirinya, bahkan terkadang dia malah lari menjauh dengan wajah ketakutan. Membuat Kakashi senyum-senyum sendiri melihat tingkah konyolnya.

"Parah tuh cewek, bukannya di pukul balik malah lari menghindar" komentar Yamato mengagetkan Kakashi. "Aisssssssss, kebiasaan lu nongol gak kasih tanda. Kaya jelangkung aja," ujar Kakashi.
Yamato malah cengengesan nampilin secuil kulit merah cabe di pojokan giginya. Kakashi yang melihatnya langsung ilfil dan balik menatap keluar.
Tangan kanannya memegang dada yang berdegup kencang saat pandangannya melihat gadis berambut panjang itu. Ada perasaan aneh menyerangnya.

Perasaan apa ini?
Kakashi yang bertanya pada dirinya sendiri dalam hati. Matanya tetap memandang dengan pandangan menyelidiki setiap lekukan tubuh cewek itu. Terkadang matanya melolot tiap kali dada cewek itu bergoyang karena gerakan yang tiba-tiba saat bola menghampirinya.
Gede juga punya dia, gak di sangka baru tadi pagi tangan gw pernah pegang tuh dada
Pikiran mesumnya kembali muncul mengingat kejadian di depan pintu perpustakaan yang menjadi saksi bisu adegan ciuman tak disengaja Kakashi dan cewek berambut panjang itu. Tangannya bergerak-gerak masih merasakan hangatnya dada cewek itu yang disentuhnya. Dia kembali senyum mengingat itu.

"Hei, lu tau gak siapa tuh cewek?" tanya Kakashi.
"Namanya Hinata, dia anak kelas X-C. Cewek paling pinter di kelasnya, semua pelajaran dia kuasai, kecuali olah raga, makanya tingkahnya aneh kan waktu ada bola dateng ke dia, bukanya dipukul dia malah lari, wkwkwkwkwk.." jelas Yamato.
Kakashi tetap menatap cewek berambut panjang yang ternyata bernama Hinata tanpa mempedulikan ketawa jeleknya Yamato.
"Bentar-bentar, jangan-jangan lu... suka sama tuh cewek,?" tuduh Yamato. Spontan tangan Kakashi melayang dan mendarat di muka Yamato.
Plak!!! Yamato terjungkal ke belakang, palanya nabrak kursi. Pingsan.

Disaat temen-temennya panik melihat keadaan Yamato dan membawanya ke UKS, Kakashi masih tak bergeming, tak peduli atau lebij tepatnya tak sadar kalo Yamato pingsan akibat pukulannya. Mata sayunya masih saja sibuk melihat dan mengagumi keindahan tubuh Hinata.
Tiba-tiba bola voli yang melenceng dipukul Hinata mengarah ke jendela kaca tempatnya duduk. Dengan lincah seperti ninja, Kakashi membuka jendela dan melompat keluar menangkap bola sebelum membentur kaca jendela.

Badannya berguling kedepan di taman deket lapangan itu, setelah berhasil keluar dari kelasnya melalui jendela menangkap bola. Ada beberapa cewek yang langsung tepuk tangan melihat aksi Kakashi dan menjerit-jerit histeris kaya orang-orang kesurupan. Ada juga cewek yang langsung pingsan melihat ketamvanan Kakashi. Dengan pedenya Kakashi berdiri dari tempatnya jongkok setelah berguling-guling lebay kayak ninjanya ditaman.

:::::

Hinata memegang dadanya yang berdetak kencang, perasaan aneh kembali muncul setelah melihat aksi kakak kelasnya itu yang menangkap bola akibat pukulan melencengnya. Pandangannya terpaku, dan matanya melebar ketika Kakashi berjalan mendekatinya. Pipinya mulai merona, dengan bibirnya yang bergetar.

"Nih bolanya, ambillah" Kakashi menyodorkan tangan mengembalikan bolanya pada Hinata. Wajahnya makin memerah panas, dan mulai kelihatan air yang menggantung di matanya. Bukannya mengambil bola dari uluran tangan Kakashi, Hinata malah balik badan dan lari sekenceng-kencengnya menyembunyikan wajahnya yang malu. Dia gak peduli panggilan temen-temennya dan pelajaran olah raga yang masih berlangsung. Dia terus berlari dan berlari tanpa menoleh ke belakang.

Saat ini sahabatnya Sakura tidak bisa ikut pelajaran olah raga karena tadi tiba-tiba perutnya sakit akibat si-merah (*baca, dateng bulan) menghinggapinya. Makanya Hinata kalang kabut di hampiri Kakashi, beda kalo ada sahabatnya itu. Bakal bantuin buat menghadapi kakak kelasnya itu.

:::::

"Oiiiiiiii, ditinggal kabur lagi nih gw.." teriak Kakashi yang masih kaget dengan tingkah Hinata.
Kali ini gw gk bakalan biarin dia lari, gw harus kejar dia meski ke ujung duniapun
tekad Kakashi dalam hati. Dia mulai berlari mengejar Hinata setelah bolanya dilempar ke belakang mengenai pala cewek yang ada di pinggir lapangan, saking kencengnya sampe tuh cewek jatuh klepek-klepek trus pingsan.
Kakashi tetep berlari dan tak peduli dengan itu semua.

Kakinya melangkah jauh, menjangkau beberapa meter dengan cepat. Dengan lincah dia berlari belok kanan, belok kiri, naik tangga, turun tangga sambil matanya menatap punggung Hinata yang lari jauh di depannya.
Ni cewek makan apa sih, larinya kenceng amat kaya di kejar setan pikir Kakashi.
Bentar-bentar, kalo gtu gw setannya dong? batin Kakashi. Bomatlah, yang penting dia kesusul nanti. Ujar Kakashi.

Dia melihat Hinata berlari di lorong lantai dasar yang menuju halaman belakang sekolah dan Kakashi menyusulnya. Tiba-tiba dia melihat Hinata jatuh setelah kesandung batas lantai yang lebih tinggi, kemungkinan dia tak menyadarinya karena panik. Tubuhnya jatuh ke depan dan mendarat keras dilantai, kemudian tak bergerak, pingsan. Kakashi langsung percepat laju larinya sampai akhirnya sampai di tempat Hinata tengkurap di lantai.

"Hei, hei.. jangan mati dong.. gw kan belum minta maaf soal tadi pagi"
ujar Kakashi lebay, setelah membalikkan tubuh Hinata dan meletakkan kepala Hinata di pangkuannya. Dia mengguncang-guncang badan Hinata sehingga bergoyang kanan kiri dada Hinata dan berharap mampu sadarkan diri. Matanya menatap bibir mungil Hinata dan mulai berfikir,
Kayanya butuh nafas buatan nih?

Bibir Kakashi monyong-monyong turun mo kasih nafas buatan...

To be continued...