Black Coffee

15.2K 488 3
                                    

Kota metropolitan yang tak pernah sepi akan keramaian para manusia yang sedang berupaya mencari sesuatu yang lebih dari sekedar uang ataupun sebuah benda berharga.Mereka tak memandang segala upaya yang dikerjakan hanya menggunakan aturan sebelah mata,hingga apapun yang mereka lakukan adalah suatu hal berharga yang benar-benar dicari.

Kota besar itupun tak lepas dari sebuah nama Konoha, kota ini memiliki aset berharga didalamnya,keamanan yang ketat,dan atensi publik yang selalu dikenal semua jenis netizen seluruh dunia. Karena tentu saja,hal itu adalah buah manis dari aktivitas para selebritas dan beberapa tokoh terkenal didalamnya yang sudah melejit menuju bahkan melewati pasar International.
Kebanyakan orang disini berjuang sangat keras untuk dapat melangkah dengan dengan bijak di latar subur yang juga dikenal dengan sebutan "City of Fire" entah bagaimana nama itu melekat di kerak kota konoha, namun yang pasti sejarah-lah yang dapat menjawabnya.

Terlihat pula dari segi aktivitas pagi yang sedang ramai lancar, konoha memang mengagumkan. Banyak orang berlalu-lalang untuk memulai gerakan paginya seperti biasa, begitupun halnya dengan salah satu warga yang akan menjadi sorotan publik ini. Dia, gadis cantik bersurai softpink yang juga akan memulai acara paginya tengah berjalan dipinggiran toko yang berjajar dengan gaya penataan luar biasa rapi.Ia terlihat tergesa-gesa sambil sesekali melirik ponsel dalam genggamannya dan mengetik sesuatu disana.Beberapa saat kemudian ia berhenti di depan kedai es krim yang kebetulan masih menutup diri,namun toko Coffe disebelahnya tampaknya sudah ramai pengunjung.Ia lalu melihat sekelilingnya sejenak dan memasukkan ponsel kedalam saku celana jeans navy-nya,melangkah lagi melanjutkan perjalanannya yang tertunda,namun baru beberapa langkah ia beranjak tiba-tiba saja ia merasakan sesuatu hangat menyentuh tubuh bagian perutnya,ia menunduk melihat apa yang terjadi,dan ternyata sudah tercetak pulau berwarna coklat di kemeja putihnya. Ia merasa kesal akan apa yang baru saja terjadi, lalu mata emerald-nya kembali menengadah dan melihat siapa pelaku dibalik semua ini. Dunia seakan berhenti seketika dan ingin rasanya ia meremasnya kuat akibat rasa kekesalannya,ia sudah memerah,bukan karena merona tapi amarahnya yang meletup-letup saat melihat si pelaku yang dengan wajah tanpa dosanya berjalan melewatinya tanpa mengucap 'maaf'.

"Ittai-" pemuda itu bereaksi dengan cepat saat gadis softpink dengan kesalnya melempar sepatu sebelah kanannya dan mengenai tepat di kepala.

"Hei,gadis aneh.Apa maumu huh?" Ucap pemuda itu saat sudah berbalik dan melempar sepatu itu kepada si pemilik.

"Dasar,pantat ayam sialan.Gara-gara kau bajuku kotor!" Umpatnya sembari terus mengucek kemeja-nya yang justru semakin membuatnya kusut.

"Aduh,bagaimana ini.Aku telat lima belas menit,dan sekarang...gara-gara pantat ay-"

"Apa kau bilang tadi?" Sakura,gadis softpink itupun mendongak setelah mendengar adanya suara baritone didepannya.Ia sedikit terkejut lalu segera saja menetralkan keterkejuta nya.

"Ini" ucapnya sembari menyodorkan benerapa lembar uang bernominal besar.Sakura tak menerimanya dan balas mendelik ke arahnya.

"Untuk apa uang-uang ini?" Sakura menunjuk uang tersebut,lalu dibalas senyum kecut dari pemuda itu.

"Bukannya kau butuh mereka untuk mengganti baju jelek nan kotormu itu"

"Huh?yang benar saja, maaf tapi saya tak butuh mereka,jadi lebih baik anda kembali masukkan kedalam dompet.Dan..permisi" Sakura melenggang pergi begitu saja, namun beberapa langkah didepan ia kembali berhenti dan berucap tanpa berbalik badan.

"Dan...satu hal lagi,
kesopanan seseorang tidak dapat dibeli dengan uang" Ucapnya ketus dan tegas,lalu ia benar-benar melenggang pergi meninggalkan pemuda itu yang masih mematung melihat kepergian sakura.

"Hn.Dasar gadis aneh" gumamnya,lalu ia beranjak pergi menuju lamborghini-nya yang terparkir di depan kedai ice cream.

Who Are You???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang