Fighter (02)

1.9K 125 9
                                        

Selepas Sakura membiarkan ketiga rekannya terbebas. Ia menyurhnya untuk segera kembali dan merapihkan lagi area toko seperti sedia kala. Terlihat dari raut wajah mereka yang ketakutan dan mungkin saja ada sesuatu yang membuat mereka hingga seperti itu. Ingin Sakura bertanya, tapi ia merasa waktu saat ini belum dirasa tepat untuk itu.

"Sakura kau benar tak ingin ikut kami?"tanya Hana

Sakura tersenyum sembari menggeleng." Pergilah terlebih dahulu. Aku masih harus menyelesaikan beberapa tugasku."

"Tugas apa? Jangan menakuti kami seperti tadi?!"

"Kalian tenang saja,ini adalah tugas ringan."

"Hmm...baiklah kami percaya padamu. Berhati-hatilah!"

"Uhm."

"Kami duluan."

"Hum."

Seketika senyuman manisnya berubah menjadi raut tajam dan membunuh. Ia lalu membalikkan badannya dan kembali memasuki rumah tersebut. Melangkah dengan tergesa menuju sebuah ruang yang terlihat luas namun kosong tak ada satupun benda disana.

Ia hanya melihat adanya seorang wanita berambut hitam pendek tengah berkacak pinggang dan menatapnya penuh kebencian.

"Punya nyali juga kau datang kemari. Mengalahkan anak buahku dan meloloskan sanderaku."

"Apa maumu?"ucap Sakura ketus.

"Jelaskan alasanmu berani berdekatan dengan Sasuke-kun!"jawabnya dengan suara meninggi sembari melemparkan sebuah majalah tepat di depannya.

"Che! Hanya itu. Hanya karena hal itu kau berbuat melanggar peraturan hukum, nona muda Yuki Kuran!"

"Hanya itu katamu! Sasuke-kun itu jauh lebih dari segalanya bagiku. Dan tak ada satupun wanita di dunia ini yang bisa berdampingan dengannya kecuali aku."

"Dan lagi, wanita jalang sepertimu tak pantas menyebut pelanggaran hukum didepanku. Memangnya kau mau apa? Melaporkanku ke polisi? Ha..ha..yang benar saja."

"Itu tak perlu."

Karena polisinya sudah ada didepan matamu.

"Hentikan ocehanmu, jika sudah selesai aku akan pergi. Karena aku sedang sibuk."ucap Sakura sembari melangkah untuk melenggang pergi.

"Berhenti disitu!"teriaknya.

Sakura mengurungkan niatnya untuk meraih knop pintu, ia lalu kembali membalikkan badannya dan menatap tanpa minat ke arah orang didepannya itu.

"Ingat satu hal. Jangan pernah kau berdekatan lagi dengannya. Atau nyawamu tak akan pernah kembali pada tubuhmu."

Sakura menaikkan sebelah alisnya menanggapi." Oh begitu. Silakan saja, semoga berhasil mendapatkan lelaki impianmu itu. Ganbatte!"ledek Sakura sembari membuka pintu dan keluar lalu membanting dengan keras.

Yuki nampak kesal dan menghentak-hentakkan kakinya. Ia menekuk wajahnya dan mengepalkan kedua tangannya.

"Awas saja kau!"

Sementara itu, Sakura nampak menyeringai puas sembari keluar dari rumah rasa neraka itu.

"Dasar, silakan saja merebutnya dariku. Hm...itu kalau dia bisa."

"Karena ia hanya seonggok manusia kecil, kita lihat saja seberapa jauh dan kuatnya menghadapi iblis itu."

"Menarik." Ucapnya sembari terkekeh.

Ia melangkah gontai di perbingkaian jalan raya, mengamati jalannya alur yang memutar balikkan dunianya. Hingga kedua emeraldnya tertuju pada sebuah bangunan tinggi dan luas. SMA 01 Konoha, bangunan itu yang menyita perhatiannya.

Who Are You???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang