a Perfect Bond

3.8K 163 5
                                        

"Sakura..."

Sudah kurang lebih 30 min lamanya Sakura terbaring diatas ranjangnya setelah sebelumnya ia pingsan tepat disaat Sasuke datang mengunjunginya. Dan untung saja Sasuke datang tepat waktu,jika tidak? Sakura pasti akan kedinginan dilantai. Uh...Dewi Fortuna memang selalu berpihak padanya.

Dengan menampilkan raut kecemasan, Sasuke masih duduk disamping ranjang sembari menggenggam tangan Sakura yang lembut namun mengeluarkan suhu yang agak panas. Ia tak tau kapan manusia pinky itu akan terbangun, tapi yang jelas ia benar-benar sangat khawatir sekarang. Baru saja ia sampai di Konoha dan langsung menemuinya,tapi apa yang justru terjadi?

Apakah Sakura begitu sangat merindukannya hingga ia harus memikirkannya sepanjang waktu dan berakhir seperti sekarang?
otak sombong dan percaya diri Sasuke mulai berulah.^_^

Tangan kanan Sasuke terulur menuju surai softpink Sakura dan menyibakkan helaian yang menutupi wajah cantiknya ketika matanya terpejam. Ia tersenyum, lalu beralih mengelus pipinya dengan lembut. Sasuke tak habis pikir dengan dirinya sendiri, bagaimana bisa ia mencintai gadis pinky ini dengan waktu yang bisa dibilang cukup singkat. Bahkan jika ia harus berkata jujur, maka ia akan mengatakan bahwa sejak pertemuan pertamanya didepan kedai coffee pagi itu, ia sudah terpikat dengan emerald hijau milik Sakura yang entah bagaimana bisa membuatnya terombang-ambing dengan pikirannya sendiri, bahkan ia sering mengalami keraguan atas apa yang ia rasakan.

Dan sekarang ia pun tahu, apa yang selalu dipikirkannya itu. Apa yang selalu membuatnya ragu adalah perasaan yang hadir dalam benaknya itu. Antara iya dan tidak. Namun sekarang ia tahu, ia tak sedang mengalami keraguan, justru ia sangat yakin bahwa keraguan dan pertanyaan yang selalu ia pikirkan itu adalah perasaan cinta yang menjalari hatinya, dan ia tak dapat menolak kehadirannya.
Ada ambisi baru yang tumbuh di dalam sanubarinya,yaitu keinginan untuk menjaga dan melindungi orang yang sangat dicintainya.

Ia sangat ingin tau segalanya mengenai Sakura. Ia sungguh tak mengerti akan hal yang bersangkutan dengannya, bagaimana caranya berpikir hingga membuatnya cukup berani untuk berlari dengan Sasuke diarea berbahaya, yang sungguh itu bukanlah tempat yang seharusnya dia berada, karena ia adalah seorang wanita.

Dan lagi, satu hal yang Sasuke tau, yaitu kenyataan bahwa Sakura miskin. Dan ya Sasuke kembali terheran dengan kenyataan yang seperti bayangan itu. Dia tak masalah akan harta dan semua hal yang bersangkutan dengan materi, meski ia adalah anggota unggulan di seven gold, namun rasa cinta itu tak dapat dihalang oleh apapun. Tapi ini persoalan lain. Sakura... dia menyatakan bahwa dirinya begitu sangat miskin dan selalu merendahkan dirinya sendiri setiap saat, namun gayanya, tingkah dan juga selera akan pola hidupnya, mengatakan bahwa dia berkehendak seperti orang kaya pada umumnya. Caranya berbicara begitu sangat rapi, style pakaian yang selalu ia gunakan juga selalu terlihat elegant dan rapi, gaya-nya berjalan yang anggun seolah ia juga seorang putri dari bangsawan kerajaan.

Sasuke tak mau ambil pusing, karena tiap ia memikirkannya, pasti tak akan menemukan titik terang. Karena yah...ia akui Sakura sangat pandai memainkan hati dan pikirannya. Ia menatap Sakura dalam-dalam sembari terus mengusap pipinya pelahan.

Sakura...
Who Are You???

Iam really dizzy just for a thinking about you.

But...
I know for a things..
You're my girlfriend.

____________

"Uhh..."

Sasuke menarik tangannya ketika mendengar suara lenguhan dari Sakura. Ia lalu membantu Sakura yang berusaha mengambil kesadarannya kembali.

"Sakura?"

"Uh..Sasu..ke."ucapnya dengan suara parau.

"Jangan memaksakan dirimu, tetaplah berbaring."

Who Are You???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang