"Dilihat dari segi manapun, langit itu akan tetap sama."ucap seorang pria yang kini datang menghampiri sosok yang sudah sedari tadi menerawang jauh ke atas sana.
Pria itu menoleh, melepas pandangannya dari kilauan cahaya diluar sana bersama bingkaian langit birunya. Menaikkan sebelah alisnya dan meletakkan kedua tangannya di depan dadanya, sembari menatap sosok yang kini menghampirinya dan juga ikut melihat keluar sana.
"Hn. Sejak kapan kau disini?"ucapnya datar.
"Ehh...tega sekali kau melupakanku, bahkan kita sudah berada satu kamar selama dua hari terakhir."jawabnya dengan nada dibuat-buat.
"Oh. Begitu"
"Hah...dasar Sasuke,kau masih saja seperti itu."rengeknya. Ia lalu mendekat dan merangkul Sasuke,menariknya untuk kembali memandangi indahnya langit diluar sana.
"Jika sahabatku ini sedang menatap langit biru, itu tandanya ia sedang merindukan seseorang. Benar begitu,bukan?"
Sasuke melirik orang disampingnya itu dari ekor matanya. "Kau hanya sok tau."
"Oh ayolah...aku tau Uchiha Sasuke sejak kita masih setinggi ini."ucapnya sembari memperagakan tingginya seorang anak kecil sebatas lututnya.
"Hn. Aku baru tau kalau ternyata yang sedari tadi berbicara itu, Uzumaki Naruto."ucapnya datar dengan wajah stoic tanpa dosanya.
Yang sedang disindir merasa langsung sweatdroops mendengar pernyataan sahabatnya itu.
"Aku tau, kau pasti sedang merindukan kekasihmu, kan? Dan lagi, gelang itu apa sudah kau berikan padanya?"
"Hn. Dia menyukainya."
"Semoga saja,dia adalah wanita yang baik dan benar-benar mencintaimu dengan ketulusan hatinya."ucap Naruto dengan senyum agak dipaksakan.
Sasuke menaikkan sudut bibirnya dengan sorotan tajam nan jauh mata onyxnya yang masih ia lambaikan di atas sana, menari bersama udara pagi dan corak dunia. Menurutnya, keindahan itu mengingatkannya pada sosok pinky itu. Kira-kira sedang apakah dia sekarang?
"Aku tak mungkin salah memilih sesuatu."
Naruto menoleh, ia melepaskan rangkulannya dan melangkah lebih dekat dengan jendela." Kau tau, aku juga sedang merindukan seseorang. Dia adalah bunga kecil yang selalu ku lindungi."
"Hn. Kekasihmu?"
Naruto tertawa kecil sembari terus memandang jauh kesana." Sudah ku bilang bukan, kalau dia itu bunga kecilku. Dia sangat manja kepadaku, tapi karena suatu hal, mungkin kini ia membenciku."ucapnya dengan senyuman kecut.
Sasuke mengikuti Naruto dan mensejajarkan posisinya. Ia menyandarkan tubuhnya didinding, memejamkan matanya sejenak lalu menatap sahabatnya itu penuh arti.
"Kita telah lama berpisah. Dan aku ingin segera kembali dan menemuinya. Keyakinanku mengatakan bahwa dia pasti sudah menjadi wanita dewasa yang cantik." Naruto tersenyum dan menghela napasnya. "Namun, jika ia benar membenciku maka aku sudah kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupku."
"Hn. Kenapa kau tak kembali untuk sekedar melihatnya. Meski itu dari jarak yang cukup jauh."
Naruto tertawa kecil." Itu tak mungkin."
"Why?"
"Karena aku tak tau dimana ia sekarang. Sejak aku pergi, kita sudah kehilangan kontak."
"Dasar bodoh!"
"Kau benar, Sasuke. Aku mungkin memang pantas kau sebut bodoh. Bunga kecilku adalah gadis yang rapuh,ia pasti merasa dikhianati dan sakit hati ketika aku menghilang begitu saja saat itu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You???
Fiksi PenggemarTak semua orang didunia ini menyukai popularitas, dan lagi orang-orang itu mempunyai prinsip kuat yang ia pegang sendiri. Lalu? bagaimana dengan seorang gadis cantik yang tak sengaja bertemu dengan seseorang yang juga membenci hal itu? Ia hidu...