'Dunia ini menggambarkan dua sudut yang berlawanan, dimana keduanya memiliki kekuatan yang sama namun berada dijalur yang berbeda. Kutub Utara dan Selatan. Menduduki dua belahan dunia yang berada disuatu titik yang sangat jauh satu sama lain,namun masih dapat menyalurkan aura dinginnya ke seluruh dunia.'
******
Dengan lemah gemulai dan mengukur gerakan yang lembut. Disana jemari lentik milik wanita anggun itu bergerak dengan lihainya diatas tuts sebuah piano yang sekarang dimainkannya. Ia tersenyum disela permainannya, mungkin ada sesuatu yang dapat menarik bibirnya untuk berekspresi demikian. Selain itu, nampaknya orang-orang disekelilingnya sangat menyukai permainannya, sungguh menakjubkan memang, nada dan irama yang dibuat olehnya begitu indah didengar, membuat siapapun yang mendengarnya langsung saja dibuat menoleh dan terbius akan instrumennya.
Terdengar suara riuh tepuk tangan membanjiri ruangan ketika sang pianis mengakhiri lagunya. Ia tersenyum dan memberi salam hormat sebelum dia benar-benar turun dari sana.
"Sakura?"
"Neji."
Neji melambaikan tangannya untuk mengajaknya duduk disalah satu bangku cafe nya.
Sakura yang mendapati Neji tengah berkomunikasi dengannya, segera saja menghampirinya dan menepati tempat yang sudah disiapkan olehnya.
Sangat tenang..dan nyaman. Itulah pendapat Sakura ketika ia telah sampai dibangku yang di duduki oleh Neji. Tempatnya berada dipaling pojok ruangan dan disamping kaca besar yang membelah sudut ruangan.
Sakura mulai menggeser kursinya dan duduk diatasnya.
"Kau hari ini sangat cantik,Sakura."
"Ah kau berlebihan, Neji."
Neji terkekeh mendengar jawaban Sakura. Sebenarnya ia berniat menggoda Sakura,namun sepertinya Sakura bukanlah wanita yang mudah untuk digoda.
"Kau perlu minum minuman yang segar dahulu, Sakura."ucap Neji sembari menyodorkan segelas jus jeruk
Sakura menerimanya dan mulai meneguknya dengan pelan.
"Ah iya. Ini sungguh menyegarkan, tenggorokanku sudah mulai lebih enak daripada tadi."
Neji tersenyum." Baiklah, apakah sekarang kau ingin makan sesuatu?"
Sakura nampak sedang berpikir, jika dihitung-hitung seharian ini ia baru makan sekali dan itu pun hanya sepotong roti dan saus kacang. Hah...membosankan memang, dia belum sempat untuk belanja bulanan.
"Bagaimana, Sakura? Kebetulan sekali disini baru saja membeli beberapa seafood dengan ukuran yang cukup besar. Dan kudengar juga kau menyukainya."
Sakura sweatdroops." Ah aku tak begitu menyukai yang berukuran terlalu besar." Ucapnya sembari mengibaskan kedua tangannya didepan Neji.
Hem. Begitu menggemaskan
Neji kembali terkekeh." Bukan ukurannya yang aku maksud tapi Seafoodnya."
"Ah oh itu ano...hah, iya aku mau satu porsi udang dan gurita merah."
"Gadis pintar."

KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You???
FanfictionTak semua orang didunia ini menyukai popularitas, dan lagi orang-orang itu mempunyai prinsip kuat yang ia pegang sendiri. Lalu? bagaimana dengan seorang gadis cantik yang tak sengaja bertemu dengan seseorang yang juga membenci hal itu? Ia hidu...