"Meskipun cahayamu menjauh. Namun ketahuilah, bahwa langit memiliki jutaan bintang yang bahkan tak terhitung. Mereka akan selalu ada disisi manapun bulan itu berada. Menemaninya merotasikan diri hingga kembalinya langit biru di batas fajar. Meski kesempurnaanmu terkadang menghilang, namun bayangan sempurna itu masih akan tetap melekat dilangit. Dan juga, kau tak mengizinkan siapapun dan apapun untuk melihatnya, kecuali bintang yang memiliki kilauan cahaya. Hanya dia-lah yang dapat melihat dan mengetahui keberadaanmu."
*******
Sorot mata tajamnya kini kian terlihat menerawang jauh memikirkan sesuatu. Melupakan sejenak apa yang sedang dan atau sudah terjadi di depan matanya dan disekelilingnya. Ia tak menghiraukan tatapan heran orang-orang disekitarnya. Dan juga masih bersikeras melamunkan sesuatu, hingga beberapa saat kemudian ia sadar setelah telinganya mendengar adanya sebuah suara yang menarik.
"Sakura-chan, kau baik?"tanya Itachi khawatir.
Sakura tersenyum." Kau tenang saja. Aku selalu baik."
"Hmm..aku hanya ingin tau apa yang sedang kau pikirkan hingga melamun dalam jangka waktu 30 min lebih."
"Eh?" Sakura terkejut.
30 min? Huh? Yang benar saja, ia ternyata memiliki cukup banyak waktu untuk sekedar melamun. Hah....Inner Sakura mulai berbisik.
¤¤~¤¤
Hotel Rags Hilton.
Disebuah kamar VIP bernomor 2115, sebuah rapat dua perusahaan sedang dilancarkan. Tidak ada media yang berleliaran disekitarnya karena memang hal ini sengaja dirahasiakan.
Disana, ada Rido Kuran sang presdir perusahaan Kuran dan juga putrinya Yuki Kuran disampingnya. Namun tak ada siapapun kecuali mereka bertiga, Kakashi yang notabene adalah sekertaris Uchiha group bahkan tak diperbolehkan masuk. Semua staff menunggu diluar,lebih tepatnya didepan hotel.
Sasuke merasakan sesuatu yang membuat ia harus menaikkan kapasitas onyx tajamnya. Ia mengedarkan pandangnya di sela-sela percakapannya tanpa disadari oleh dua orang didepannya itu.
Jika dilihat dari sudut pandang kamar yang ia pijaki, sungguh teramat rapi. Dan itu sudah menjadi hal biasa disemua hotel. Indra penciumannya juga mengetahui adanya sesuatu yang harum menguar dari sana dan itu sungguh berlebihan menurutnya. Dan sekali lagi ia mendongak menatap bagian atas dan sudutnya, tak ada sesuatu mencurigakan disana. Ia tadi mengira bahwa dirinya tengah diintai oleh camera CCTV namun nihil, dia tak juga melihatnya.
"-bagian proyek penutup di area mall baru ini akan lebih signifikan jika digabung dengan taman. Bagaimana menurutmu, Uchiha-san?"
"Hn. Jika kau ingin memperlebar dan menampilkan sebuah background baru yang mewah, kusarankan lebih baik memperbesar nominal yang kau ajukan. Karena disini aku hanya membantu sedikit, bukan membangunkannya untukmu."ucap Sasuke datar.
Rido merasa tertohok dengan jawaban Sasuke barusan. Benar-benar manusia satu ini sulit untuk dibodohi.
Suasana mendadak canggung, sementara Yuki terlihat sangat gelisah. Sasuke yang merasakan pergerakannya pun hanya melirik tanpa minat dari ekor matanya. Wanita satu ini seperti cacing kepanansan saja. Setidaknya itulah yang Sasuke pikirkan.
"Ah...sepertinya kau haus Uchiha-san, silakan diminum dulu jusnya."ucap Rido sembari menyodorkan tangannya mempersilakan.
"Hn."
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You???
FanficTak semua orang didunia ini menyukai popularitas, dan lagi orang-orang itu mempunyai prinsip kuat yang ia pegang sendiri. Lalu? bagaimana dengan seorang gadis cantik yang tak sengaja bertemu dengan seseorang yang juga membenci hal itu? Ia hidu...