Dengan memprioritaskan sebuah harga diri seperti halnya dia pada umumnya. Merasakan jutaan rasa dan menyembunyikan milyaran ekspresi. Masih dengan wajah datarnya, Mr. Black yang melihat ke suatu arah dimana disana mata tajamnya tak dapat mengalihkannya barang sedikitpun. Sebuah angin tanpa badai, lautan tanpa gelombang, lajur tanpa sebuah arus yang menghalau bagaimana ia memandanginya. Kekhawatiran yang hadir dalam dirinya seolah tak dapat disembunyikan. Disana ada satu benang yang menyatukan keduanya, hingga semua yang hadir dalam pikirnya langsung saja terkontaminasi oleh virus bernama kasih dan sayang.
"Saku-"
"Sasu-"
"Ehm...kau duluan saja."ucap Sasuke sembari mengalihkan pandangnya.
Sakura tersenyum, ia lalu meletakkan tablet yang sedari tadi berada di pangkuannya. Menggerakkan tangannya dan menggenggam tangan Sasuke.
"Apa yang ingin kau katakan,hm?"
"Hn. Aku ingin melindungimu-"
"Bukankah selama ini kau selalu melindungiku?"
Sasuke lalu tersenyum manis dan membelai surai softpink Sakura dan mengecup keningnya sesaat. Menatapnya lekat, saling melempar pandang dan berbagi senyuman.
"-jadi biarkan aku memakainya, menyentuhnya dan menyatukannya."ucap Sasuke sembari mengeluarkan sebuah cincin berlian sama persis dengan yang telah melingkari jari manis Sakura.
Kedua mata hijau Sakura mulai nampak mengerling. Menatap lekat benda indah dan menawan itu. Kini ia tak dapat mengatakan suatu hal penolakan. Ia mulai mengikis jarak pandangnya, meraih benda itu sekaligus menarik tangan kiri Sasuke. Kemudiam tanpa mengeluarkan pendapat lanjutan ia menyematkan cincin itu dengan secercah senyuman yang menawan.
"Dia sangat cantik."
"Hah? Yang benar saja."
Sakura terkekeh." Aku bahkan tak sadar dalam mengucapkannya barusan. Tapi satu hal yang aku sadari. Yaitu kenyataan bahwa sang pemiliknya adalah..."
"Adalah?"
Sakura tersenyum." Itu tak penting. Yang terpenting adalah bagaimana kau menyatukannya."ucap Sakura sembari mengacungkan tinjunya dengan tangan kirinya, dimana disana terlingkar cincin yang sama.
Sasuke bukanlah orang yang bodoh. Ia adalah seorang analitis yang cukup rumit dan cerdik. Mengerti suatu keadaan dengan mudahnya. Ia tersenyum balik, menatap dengan sejuta kebahagiaan.
Sakura masih melihat Sasuke yang nampaknya berpikir keras untuk membalasnya.
"Ini adalah cara kita."Sakura masih menanti balasan dari manusia berparas dewa di depannya itu.
"I know u're thinking!" dengan seulas senyuman, Sasuke pun membalas tinju dari Sakura hingga cincin keduanya saling bertemu disana.
"We're will be a winner tonight!"ucap Sakura mantap
"Nice beauty!"
Perlahan namun pasti, keduanya mulai melepaskannya menanti dengan sangat suatu hal yang entah apa itu. Lalu kembali pada posisi masing-masing. Sakura dengan tabletnya dan Sasuke yang nampak serius memandangi laptopnya.
Disana- mobil mereka berada diposisi ke-3 dengan Yahiko sebagai pengemudinya, setelah 2 mobil dari unit VIP Haruno memimpin di depan.
"Masih berapa menit, Yahiko?"
"Sekitar 20 min, Kapten."jawabnya dengan seulas senyum sembari melirik dua orang dibelakangnya itu lewat kaca mobilnya.
Nagato yang tau bagaimana ekspresi dari sahabatnya itu, langsung saja menarik diri dan enggan kembali untuk sekedar menatapnya. Yahiko nampak sangat bahagia melihat kedua kaptennya. Ia bahkan baru saja mengetahui jika cincin yang biasanya dikenakan oleh Sakura itu adalah sebuah cincin pasangan. Ia tersenyum kecut, kali ini pikirannya yang selalu bekerja keras menemukan jawaban, akhirnya benar-benar terjawab. Ia harus melepaskan mimpi abadinya. Dan juga ia tak akan menyesalinya, karena ternyata orang yang dapat menyingkirkannya itu adalah sosok yang juga selama ini dihormatinya, Kapten tertinggi unit Kepolisian Uchiha, Uchiha Sasuke. Ia yakin dia memiliki kelebihan untuk sekedar melindungi bintang kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You???
FanficTak semua orang didunia ini menyukai popularitas, dan lagi orang-orang itu mempunyai prinsip kuat yang ia pegang sendiri. Lalu? bagaimana dengan seorang gadis cantik yang tak sengaja bertemu dengan seseorang yang juga membenci hal itu? Ia hidu...