Kantor Kepolisian Uchiha.
Udara pagi yang mulai menyusut aura kesejukannya dan beralih pada pijakan siang yang menyelimuti dengan kehangatan mentari. Dia tak memiliki niat yang buruk untuk membuat dunia terasa terbakar, namun itu adalah sebuah takdir yang membawanya berjalan bersama dengan aura yang mungkin saja banyak orang tak menyukainya dan lebih memilih bintang lain yang lebih elok, indah dan tak menyengat.
Disana, tepat dipelataran parkir yang disusun rapih. Baru saja terparkir lamborghini berwarna emas yang dikendarai oleh salah satu pemuda kebanggan Seven Gold. Ia nampak terburu-buru setelah menutup pintu mobilnya. Langkahannya sangat dramatis dan disambut dengan ramah oleh anggota kepolisian Uchiha disana.
"Dimana Yahiko?" tanya Naruto kepada salah satu anggota polisi yang sedang berlatih dihalaman depan.
Jika dilihat dengan seksama, orang didepannya ini baru saja masuk arena pelatihan belum lama, dengan gerakan yang masih lambat seperti tadi dan respon ketika ia datang tak segera ditanggapi.
"Yahiko-sama sedang ada tugas, ia tak dapat diganggu."
Mendengar jawaban tersebut, Naruto hanya tersenyum. Ia kemudian menepuk pundak pemuda tersebut seolah menyalurkan sebuah semangat yang tak terucap. Dilanjutkan dengan langkahan meninggalkan pemuda tersebut dengan penuh tanda tanya.
"Hei tuan beritahu aku siapa namamu, supaya nanti aku bisa memberitahu wakil kapten." teriaknya.
Naruto sejenak menghentikan langkahannya lalu melambaikan tangan tanpa membalikkan badannya.
"Namaewa Uzumaki Naruto." jawab Naruto sembari melanjutkan langkahannya.
Betapa terkejutnya pemuda yang tadi menjadi lawan bicara Naruto ketika ia mendengar siapa nama orang itu. Uzumaki? Bukankah itu marga keluarga terhormat yang juga ikut menaunginya? Seketika pikirannya menjadi gelisah. Ia harus segera minta maaf, sebelum hidupnya terancam karena tidak mengenali atasannya.
Didalam gedung megah tersebut, ia kembali disambut oleh salah satu komandan divisi yang memiliki surai berwarna abu-abu, dengan ciri khas yang melekat pada dirinya, yaitu mengikat rambutnya yang menjuntai panjang hingga pundak.
"Senang bertemu anda, Uzumaki-sama."
"Ichiru, lama tak jumpa sekarang kau sudah semakin tua."
Ichiru terkikik namun tertahan, ia menatap Naruto lalu tersenyum. "Bagaimana bisa seperti itu?"
"Ah sudahlah, dimana Yahiko?"
"Dia ada diruangannya."
Naruto manggut-manggut lalu kembali melanjutkan langkahannya menuju ruangan Yahiko, orang yang sedari tadi ia cari. Namun sebelum itu, Ichiru kembali melemparkan sebuah pertanyaan kepadanya.
"Kalau boleh tahu, apa yang sedang anda cari?"
"Aku hendak melacak nomor telepon yang di hide dengan beragam rantai didalam sana, yang bahkan aku tak dapat memecahkannya." jelas Naruto.
"Kurasa tuan Hijikata lebih ahli dalam bidang tersebut."
"Benarkah?"
Ichiru mengangguk mengiyakan. "Saya jamin untuk membobol sebuah keamanan dengan jangka sesulit apapun, beliau lebih ahli daripada wakil kapten."
"Tapi bukannya keterlaluan jika mengatakan dia lebih hebat dari wakil kapten?" sindir Naruto hingga membuat lawan bicaranya kelabakan.
"Bukan itu maksud saya-"
Belum sempat Ichiru meneruskan, Naruto sudah menyela sembari mengajaknya langsung menemui Hijikata.
"Aku hanya sedikit curiga mengenai nomor itu, jika tidak aku pasti masih tertidur pulas didalam kamarku." ucap Naruto seolah ia sedang protes mengenai ketenangan dalam hari bersantainya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You???
FanficTak semua orang didunia ini menyukai popularitas, dan lagi orang-orang itu mempunyai prinsip kuat yang ia pegang sendiri. Lalu? bagaimana dengan seorang gadis cantik yang tak sengaja bertemu dengan seseorang yang juga membenci hal itu? Ia hidu...