Just For a Secret

2.4K 129 3
                                        

"Sasuke-kun?"

"Ada apa?"

"Tidak. Tidak jadi."

"Apa kau gugup?"

Sakura tersenyum kecut setelahnya menyeringai devil." Tidak. Tidak akan pernah, karena ada kau disampingku." Ia menghela napasnya sesaat. "Apa menurutmu aku akan memberi jawaban seperti itu?"

"Sangat tidak lembut."

"Huh? Yang benar saja."

"Hn. Dasar cerewet."

Masih berdiri di depan pintu gerbang yang terbilang luas dan besar itu dengan tatapan permusuhan dan aura tajam. Keduanya masih saling terdiam semenjak pembicaraan terakhirnya.

Hening~ tak ada suara yang terdengar lagi diantara keduanya. Sakura menatap ke depan sembari terus mengedarkan pandangnya menelisik tempat yang kini berada di hadapannya itu. Terlihat sangat luas dan cukup memukau. Namun sesekali ia mengernyit mendengar suara-suara aneh yang sungguh membuatnya agak terganggu. Didalam sana ia dengan jelas mendengarnya. Mendengar sebuah jeritan yang sangat lantang dengan volume tinggi. Ia mungkin agak terganggu dengan itu, namun bisikan hatinya mengatakan untuk segera memasukinya dan melihat apa yang sebenarnya terjadi di dalam sana. Juga, sesekali ia melirik Sasuke di sampingnya dan menangkap beberapa ekspresi sebelum di netralkan oleh sang pemilik. Disana ia melihat bahwa Sasuke nampak cemas akan sesuatu. Mengernyit dan menahan agar tak diketahui oleh Sakura. Sebenarnya apa yang sedang ia pikirkan? Apa dia takut akan sesuatu?

Seperti suasana tegang yang tercipta. Namun juga membuat Sakura merasa geli melihatnya, bagaimana mungkin seorang Uchiha Sasuke terlihat meragukan kemampuannya tepat didepan arena persaingannya. Sangat tidak Sasuke sekali.

"Apa yang kau lakukan?"tanya Sasuke datar.

Sakura menoleh." Aku tak melakukan apapun."

"Hn. Tidak ada yang lucu."ucapnya sembari menatap tajam Sakura.

Sakura masih terkikik sembari menutupi mulut dengan telapak tangannya. Lalu ia kembali terhenti dengan adanya suara jeritan yang menggelegar bagaikan petir didalam sana. Apakah tempat ini sebuah arena pengasingan dan penghukuman tersangka tindak kriminal? Hingga hukuman yang diberikan menimbulkan suara jeritan yang memekakan telinga. Mereka mungkin tengah kesakitan di dalam sana, sungguh sesuatu yang sangat tidak baik.

10 min later...

Masih dalam suasana yang sama, tak peduli apapun yang melewatinya bagaikan sebuah badai. Keduanya masih terdiam ditempat dan tak saling bercakap. Mungkin ada sebuah masalah yang membuatnya seperti itu, namun meski keduanya sudah mengetahui kebenarannya, masih saja tak ada pengakuan diantara keduanya.

Siapa disini yang paling memikul beban berat sebuah ungkapan kata kerinduan? Entahlah~ hanya mereka berdua yang tau.

Atau mungkin tingkat yang mereka rasakan memiliki berat yang sama.

"Oi, ?"

"Apa?"

Sasuke menghela napasnya sesaat lalu mengubah posisi tubuhnya hingga menghadap ke arah Sakura yang kini masih fokus menatap lurus ke depan.

"Apa ini yang kau maksud dengan pantai berombak tinggi, huh?"

Sakura meliriknya sejenak lalu kembali pada fokus pertama." Tentu saja, disini sangat menyenangkan. Tak peduli apapun dan bagaimanapun ombak itu menerjangmu, yang jelas air tetaplah air, ia akan terus mengalir dengan lembut."

"Hn. Benarkah seperti itu?"ucap Sasuke datar.

"Hum. Kecuali jika air tersebut bertemu dengan sesuatu yang kasar dan keras. Maka setelahnya ia akan menjadi aliran yang menyakitkan."

Who Are You???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang