JIP

5.8K 309 5
                                    

Uchiha Mansion
22:30 PM

Udara malam sudah semakin terasa dingin dan mencekat, bahkan hampir dari puluhan bahkan ribuan material padatan yang senantiasa menginjakkan kaki di pelataran aspal jalanan sudah semakin berkurang.Hanya beberapa yang masih melintas,mungkin mereka masih ingin menikmati harinya. Seperti halnya pemuda yang masih fokus memegang kendali mobilnya sembari sesekali melirik jam tangan perak yang melingkar dengan indah di pergelangan tangan kanannya.

Tak lebih dari lima belas menit setelah ia terakhir kalinya melihat detikan jam,akhirnya lamborghini merahnya ia belokkan ke dalam sebuah pelataran mansion,yang apabila dilihat dari luar sana tidak dapat dikatakan dengan mudah sebagai rumah. Melihat betapa indah dan luasnya juga dari segi desain dan penataan-nya yang memang sangat elegant dan rapih. Di tengah pagar menjulang yang melindungi kokohnya bangunan itu terdapat sebuah lambang berbentuk kipas berwarna merah putih,yang tentu saja keluarga Uchiha-lah pemiliknya.

"Tadaima-"

"Okaeri"

Sasuke yakin bahwa seluruh penghuni mansion setara dengan istana ini sudah masuk ke dalam dunia mimpi masing-masing,tapi nyatanya asumsinya kali ini benar-benar salah, diruang tamu ia seperti disambut kedatanganya oleh seluruh anggota keluarga kecuali sang keponakan kecilnya yang tentu saja tak mungkin untuk diajak begadang malam.

"Kau dari mana saja Sasuke-kun,hm?" Tanya sang ibu,Mikoto dengan nada dibuat-buat.

Sasuke menghela napas sesaat sebelum menjawabnya
"Hn.Aku dari kantor,kaa-san"

"Hmm...dari kantor ya,tadi Kakashi bilang kepadaku kalau Sasuke-sama sudah pulang sedari tadi,sewaktu anda meninggalkan kantor dan sesaat setelah itu ia ikut beranjak pergi,karena pekerjaannya hari ini sudah selesai,kurasa itu tadi yang dia katakan padaku" sahut Itachi.

"Kurasa kau hanya banyak bicara Aniki"

"Kau sudah makan malam nak, kurasa kau bukan orang yang suka makan sembarangan diluar,kaa-san sudah membuatkan makanan kesukaanmu" ucap mikoto lagi sembari mengelus lengan putra bungsunya itu.

"Sudah,kaa-san tak perlu khawatir" ucapnya melembut

"Lalu bagaimana dengan bukunya, kau tidak lupa pergi ke toko kan?" tanya Itachi agak curiga.

Buku? Buku Perfect One edisi ke-IV? Ah...ia tak peduli lagi,buku itu ia taruh disembarang tempat saat ia menyelamatkan gadis pinky yang malang itu.
Sasuke diam tak menjawab,ia justru kembali berkutat dengan fikirannya sendiri.

#/#
Sasuke berjalan mengantarkan gadis disampingnya itu hingga benar-benar masuk apartemennya,ia tak mau melihat adanya lagi kekerasan,apalagi dia adalah seorang wanita.

"Duduklah dulu tuan,akan ku buatkan kopi hangat untukmu" Sasuke berniat menolak tapi lidahnya mendadak tak berfungsi untuk membantu mulutnya dan mengeluarkan kata penolakan
"Hn." Ia masih melihat sekeliling apartemen itu,tak begitu besar memang,tapi begitu indah dan rapih.Ia yakin pasti gadis itu senang sekali membersihkannya setiap hari. Ia merasa nyaman walaupun baru pertama kali masuk disini,mungkin karena efek kebersihannya dan rapihnya ruangan-ruangan di apartemen kecil ini.

"Silakan diminum,tuan. maaf merepotkan dirimu,dan oh ya.. ini juga sudah malam apakah kau lapar?,ini sudah masuk waktu makan malam."

Sasuke melirik jam dinding yang terpampang jelas disana,dan benar ini sudah pukul delapan lewat.

"Apa kau bisa memasak?"

Alis sebelah kanan sakura refleks berkedut setelah mendengar pertanyaan konyol itu."Tentu saja,tuan ayam sialan!,menyebalkan"gerutunya sembari mengerucutkan bibirnya,yang sialnya membuat aura ke-imutannya keluar.

Who Are You???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang