"Hah...tau begini aku tidak akan menyetujui perintah Wakil Kapten..." Deidara menggerutu sembari terus memandangi dirinya dari atas hingga bawah didepan cermin besar yang berdiri tegak didepannya.
Disana, Hidan,Kakuzu dan Kisame tertawa renyah melihat hasil karya fantastisnya.
"Hei,Nona cantik kau harus tersenyum. Diluar sana kau akan menemukan pria tampan yang akan menjadi pasanganmu". Ucap Hidan sembari terus menyisir rambut Deidara yang lumayan panjang sepunggung.
"Ini menjijikan kau tau. Hah...si Yahiko ituu.."
Deidara menatap dirinya yang malang,wajah imut nan tampannya sudah mengalir entah kemana,digantikan sosok wanita cantik berbadan sexy yang entah ia sendiri tak mengenali orang yang sedang terpantul didalam cermin itu. Rambut yang digerai,wajah dirias secantik mungkin dengan sapuan lips berwarna peach agak tebal. Dadanya terasa agak berat karena menyangga sesuatu yang menonjol dan berbentuk seperti bukit kembar itu. Tubuhnya kini benar-benar di remake secara totalitas oleh ketiga rekan kerjanya, yang sialnya mereka justru menertawakannya habis-habisan.
"Awas kalian,setelah ini pukulanku tak akan menerima toleransi sedikitpun." Ucap Deidara garang sembari mengacungkan tinjunya didepan ketiga rekannya.
"Hei...hei..jangan seperti itu, kita kan teman. Hm...ya kan Hidan,Kakuzu?"
"Benar sekali"
"Aish..kalian, aku benar-benar tak habis fikir apa yang dipikirkan oleh Wakil Kapten, kenapa tak dia sendiri saja yang menyamar" Ketiga rekannya terkekeh bersamaan. Lalu Hidan menarik tangan Deidara dan menggiringnya untuk keluar ruangan,disusul Kisame dan Kakuzu dibelakangnya.
Deidara merasa sangat malu hingga pipinya merona tipis, disepanjang perjalanannya keluar kantor banyak orang-orang yang menatapnya, ada yang heran,bingung bahkan ada yang matanya membentuk lambang love ketika melihat kecantikannya, dan itu sangat menjijikkan menurutnya.
Sadar hei, kalian...aku ini sejenis dengan kalian. Yang benar saja melihatku seperti itu....innernya menjerit keras didalam sana.
Dan lagi,apa-apaan ini? Hidan terus menggenggam tangan Deidara hingga keduanya tak sedikit mendapat siulan dari teman-temannya. Wajar saja karena seluruh isi kantor ini adalah lelaki, tak ada satu pun wanita yang kesasar disana tidak satupun. Jadi, ada yang bening sedikit langsung aja sikat.
Setelah sepuluh menit lamanya melangkah keluar, akhirnya mereka ber-empat sudah sampai didepan kantor,lebih tepatnya disamping mobil berwarna hitam yang akan membawanya ke tempat tujuan.
"Kita berangkat sekarang!" Kakuzu memimpin memasuki mobil karena ia yang pegang kendali. Sementara Hidan dan Kisame duduk di jok belakang, disamping kanan dan kiri Deidara. Hanya untuk berjaga-jaga kalau nanti Deidara mencoba kabur,meski itu mustahil, karena seperti apapun bentuk pekerjaannya itu adalah perintah mutlak dari atasan yang sangat dihormatinya, dan itu pun berlaku bagi semua anggota.
30 min Later,,,
Mobil yang mereka tumpangi akhirnya sampai ditempat tujuan. Deidara hanya menghela napas pasrah saat ketiga rekannya meninggalkan dirinya sendirian didalam mobil. Ia hanya perlu menunggu code dari mereka lalu setelah itu misinya akan mulai dilaksanakan.
"...-Toshi-san memesan satu set tempat duduk di sebelah pojok utara berseberangan dengan kursi VVIP di sebelah selatan nya." Seorang pria berseragam security menjawab pertanyaan yang semula diajukan oleh Kakuzu.
"Apa dia membawa seseorang?" Kali ini Hidan menyahut.
Security itu menggeleng lalu menjelaskan sekali lagi.
"Dia tak membawa siapapun, sesuai perkataannya waktu itu, ia datang kemari hanya untuk menghilangkan penat setelah berpayah kerja keras. Selain itu, dia nampak lelah dan stress juga tak lupa sebuah kecemasan dan ketakutan luar biasa juga tercetak di wajahnya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You???
FanfictionTak semua orang didunia ini menyukai popularitas, dan lagi orang-orang itu mempunyai prinsip kuat yang ia pegang sendiri. Lalu? bagaimana dengan seorang gadis cantik yang tak sengaja bertemu dengan seseorang yang juga membenci hal itu? Ia hidu...