What Happend?

2.4K 130 7
                                    

Jarak pandang kedua mata hijau yang dimilikinya masih menatap ke depan. Melihat seolah sosok yang tadi berdiri di depannya masih berada disana. Ia senang dengan apa yang didapatkannya hari ini. Meski rencananya untuk kencan di Konoha Land batal, tapi itu bukanlah masalah yang berarti baginya. Setelah Sasuke mengantarnya pulang dan menatapnya dengan penuh kehangatan, itu sudah cukup untuk mengganti semuanya. Juga, satu kecupan singkat di keningnya yang membuat seluruh alam di sekitarnya ikut menyeruakkan bagaimana rasanya ia saat ini, dengan gerakan yang indah angin menerbangkan tiap helai surai softpink Sakura, membuatnya semakin cantik dengan itu.

Sekarang telah menunjukkan pukul 16:00. Ia lalu berfikir lebih lanjut mengenai jadwalnya hari ini. Dan sepertinya ia melupakan sesuatu.

"Oh tidak! Aku melupakan kado nya."ucapnya sembari menapok jidat lebarnya.

"Bagaimana bisa? Ya ampun Sakura!"

Ia kemudian melangkah memasuki apartemennya dengan sembari berkali-kali menghela napasnya. Ia mungkin hanya terlalu banyak pikiran hingga melupakan satu pokok masalah di dalam otaknya. Hari ini adalah momen istimewa sosok yang sangat ia sayangi, namun lihat betapa bodohnya ia dengan tanpa beban bisa lupa akan hal tersebut.

Dengan sedikit murung dan bermuka masam. Ia pun mengambil ponselnya yang baru beberapa menit ia taruh di atas meja. Mengamatinya sesaat lalu membuka kuncinya.

"Akh! Sial. Baterai-nya habis."gerutunya ketika kedua emeraldnya melihat tanda merah dilayar ponselnya dan sebuah pemberitahuan untuk segera mengisi daya.

"Tinggal 0%? Hah...itu sangat tidak lucu."

Ia lalu melemparkan ponselnya diatas ranjang disusul dirinya dengan hempasan agak keras, hingga membuatnya memantul.

Ia menatap lekat langit-langit kamarnya dengan hembusan napas pelan. Memikirkan sesuatu yang seharusnya tak ia lupakan dengan begitu saja. Dan lagi-lagi ia harus merutuki kebodohannya karena harus mendapatkan akibat dari sesuatu yang merupakan kecerobohannya.

Ya- hari ini adalah hari ulang tahun kakaknya yang ke-27 th. Dan juga, malam ini pesta tersebut akan digelar di mansion Haruno. Selain itu, dirinya bahkan telah mengetahuinya jauh-jauh hari sebelum itu. Dan sekarang ia justru melupakannya. Ia tak habis pikir akan hal itu, diluar sana pasti semua orang yang akan hadir di pesta telah menyiapkan hadiah mewah untuk menunjukkan betapa kaya-nya dirinya. Sekilas ia tersenyum, itu bukanlah salah satu dari pemikirannya. Mungkin adalah hal yang tak perlu untuk sekedar menyiapkan sebuah hadiah. Karena hanya dengan datangnya dirinya saja ke pesta ulang tahun tersebut, kakaknya itu sudah sangat bersyukur dan bahagia.

Dengan pelan, Sakura lalu bangun dari tidurannya dan bergegas beranjak dari ranjang. Merapikan rambutnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

¤¤~¤¤

Studio JIP. Entertainment.

Dengan perlahan dan lembut, suara-suara kecil itu berjalan dan menanjak mengalun dengan indah dan mengudara tanpa beban. Seolah ia adalah kepakan sayap yang ditinggal oleh sang burung. Nada alunan yang terdengar rapi dan mengindahkan pendengarnya dengan serentak mengikis kesunyian. Menghapuskan jejak kekhawatiran bagi siapapun yang mendengarnya. Mengembalikan suasana hati yang sedang dalam keadaan kritis. Masih dalam mode mengudara hingga beberapa saat kemudian suara indah tersebut mulai memudar dan menghilang dengan lunaknya.

Dan si pelaku yang memposisikan dengan rapih tiap nada dan melody yang keluar tersebut adalah tak lain jawara group dan kebanggan agensi, Big Dragon.

"Kau tak pulang sekarang, Sasori?"tanya J sembari melepas gitarnya dan meletakkan disampingnya.

"Aku akan segera kembali, tapi untuk satu latihan lagi."

"Oh tidak...tidak. Kau harus pulang sekarang, lagi pula hari ini kita cukup sampai disini."sahut Ryner sembari mengibaskan kedua tangannya.

Who Are You???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang