Masih dengan ketajaman yang menusuk, api membara yang berkobar dan menghanguskan seluruh bagian amarah yang menguar.
Disana- diluar istana keluarga kerajaan, telah berdiri dua orang ksatria yang memiliki tekad kuat untuk melindungi semua orang yang tengah dalam kondisi ricuh dan masuk dalam bentuk rasa ketakutan. Mereka sepertinya telah mengetahui akan situasi dan apa yang sedang terjadi, hingga timbullah sebuah kegaduhan yang menjadi.
"Kira-kira apa yang akan dilakukan oleh mereka berdua dalam keadaan seperti ini?"ucap Sasori.
Pandangan mereka lurus ke depan menatap jejak-jejak samar yang mungkin saja masih terlihat.
"Entahlah, tapi otoutou akan memilih untuk menyingkir di perbingkaian jalan raya dan memikirkan ulang semuanya sebelum ia kembali melaju di jalan raya."
Itachi lalu menoleh, menatap sahabatnya itu penuh tanya. Sepertinya ada suatu hal yang aneh dari raut mukanya.
"Kau tak begitu khawatir seperti tadi. Apa yang terjadi? Mebuki ba-san tengah diculik sekarang."
Sasori menyunggingkan sudut bibirnya." Apa kau lupa kalau kaa-san juga anggota Seven Gold? Aku hanya berharap dia tak melakukan apapun diluar batas."
"Sakura adalah keturunannya yang paling serasi jika disandingkan. Hah...kaa-san, aku khawatir bukan kepadanya, tapi orang lemah yang berani menyentuhnya. Akan jadi seperti apa kira-kira?"
Itachi terkekeh." Mungkin kau benar, kebanyakan orang lebih mengira bahwa kita adalah sekumpulan keluarga terkaya seantero negeri. Tapi nyatanya mereka mengabaikan sesuatu hal yang penting."ucapnya sembari menoleh.
Sasori juga menoleh dan melempar pandang dengan Itachi. Keduanya menaikkan sebelah alisnya lalu menyeringai bersamaan. Kenyataan yang ada disekitarnya adalah salah satu keuntungan besar yang diraihnya. Tak ada yang tau betapa bodohnya orang yang berniat menghancurkan Seven Gold dan mengambil alih seluruh kekuasaannya. Tapi yang pasti mereka ada bukan karena uang.
"Berani mengusik para singa yang tertidur di kandangnya. Apakah mereka bisa memuaskannya?"ucap Sasori
"Lihatlah betapa tak beruntungnya mereka."sahut Itachi sembari menampilkan layar ponselnya.
Sasori tersenyum." Eh...menuju tempat kumpulan gudang uang, ya..ck..ck..ck."
"Tunggu apa lagi? Ayo berangkat!"
"Okay!"
Keduanya melangkah secara bersamaan menuju garasi mobil. Namun baru beberapa langkah, tak diduganya mereka dikejutkan oleh kawanan orang berpakaian serba hitam ala bodyguard yang dengan sengaja dan penuh ancaman menodongkan senjata apinya.
"Berhenti atau mati?!"
Itachi dan Sasori hanya diam dan saling melempar pandang. Mereka tak berminat untuk bermain sekarang. Jadi, mendiamkan diri adalah suatu hal yang mungkin nyaman dilakukannya saat ini.
"Sasori, apa kau punya ide?"bisik Itachi.
Sasori menggeleng." Tidak."jawabnya dengan wajah ringan tanpa beban.
"Hah...mereka merepotkan sekali."
Mereka memiliki jumlah yang lumayan banyak. Ada sekitar 30 orang dengan lima diantaranya memimpin di depan dan masih menodongkan senjatanya.
"Diam ditempat dan menyerahlah. Kalian akan kami jadikan sandera!"teriak salah satunya.
Sasori menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal sembari memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana setelahnya. Sementara Itachi tak jauh berbeda dengannya, ia tak menggubris apapun yang sedang mengancamnya dan masih berkutat dengan ponselnya dan melihat hasil lacak lanjutannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You???
FanfictionTak semua orang didunia ini menyukai popularitas, dan lagi orang-orang itu mempunyai prinsip kuat yang ia pegang sendiri. Lalu? bagaimana dengan seorang gadis cantik yang tak sengaja bertemu dengan seseorang yang juga membenci hal itu? Ia hidu...