Sakura/ Kao o awashitara kenkashite bakari..
Sore mo ii omoide datta...Sasori/ Kau mengajarkan padaku dan tak kan takut lagi..
Meski terasa sulit, aku pasti menggapai kebahagiaan..
Untuk itu...Disana, di dua jalur dan tempat yang berbeda. Dua insan yang tengah menatap sosok disampingnya dengan nanar, kini semakin memicingkan matanya, mencoba merasakan apa yang sedang dirasakan.
Onii-san. // Nii-san._______
Sakura menatap Sasori dengan lekat, dia begitu sangat menyatu dengan perasaannya dan membawa lagu ini kepada hasrat dan menyampaikannya untuk semua orang. Ia tak begitu tau, karena yang ia tau Sasori adalah kakak terbaiknya yang selalu mendampinginya dari kecil di negeri orang hingga mereka kembali di Konoha. Ia begitu sadar, bahwa bukan hanya dirinya yang membutuhkan seorang sahabat, namun sosok merah disampingnya itu juga merasakan hal yang sama. Bukan hanya itu, bahkan banyak dan hampir semua orang merasakannya.
Meski sendiri, ku kan tetap maju, walaupun itu menyakitkan..
Aku pasti kan membawa mimpi yang ku lihat bersamamu..
Bersamamu begitu luar biasa, hanya denganmu bukan siapapun..
Namun ketika ku bangun di pagi hari, kau sudah tak ada disana..Dan ketika suatu halaman rapuh dan berdebu itu mulai terbuka kembali, alur dan lajur perjalanan akan juga kembali menapaki setiap jengkal perasaan itu. Suatu kelebat memori yang tak sengaja diputar ditengah megahnya kilauan cahaya yang menghiasi acara besar ini. Sebuah lagu dengan latar masa lalu dan bertema persahabatan tanpa menemukan sebuah jingga di hari senja dan kemudian membuka kembali di waktu fajar, dan menghilang. Namun menghilang bukan tanpa jejak, melainkan menghilang untuk kembali menjadi kenyataan.
###//###
Konoha High School,,,
Hari itu, seorang siswa tampan berwajah imut dengan seragam lengkapnya tengah membicarakan suatu hal yang tak diketahuinya akan menjadi sebuah mimpi terindahnya. Ia tak sendiri, melainkan seorang sahabat sejatinya selalu bersamanya, mendampinginya dan memberikan semangat padanya. Sahabatnya juga memiliki paras tampan sepertinya, hingga keduanya sering dikenal sebagai pangeran sekolahnya."Kau terlihat menggemaskan."ucap pemuda dengan surai panjang bertali longgar.
"Aku mendengarnya."jawab pemuda merah disampingnya, yang kini tengah dirangkul.
"Apa?"
"Menurutmu?"
"Wajahmu itu memang baby face, Sa-so-ri."
"Dan kau tau, kenapa aku begitu, Itachi?"
"Tidak!"
"Hm...itu karena aku ditakdirkan menjadi pangeran."
Pletak!
"Hoi..Ittai-"
"Kenapa kau melakukannya?"
"Karena kau selalu saja membual."
Sasori tersenyum kecut sembari memegangi jidatnya yang berdenyut akibat jitakan renyah dari sahabatnya itu.
"Lihat! Mereka semua mengagumi ketampananku bak pangeran." ucap Sasori dengan menggerakkan dagunya memberi kode ke sekelilingnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/150424558-288-k901454.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You???
FanfictionTak semua orang didunia ini menyukai popularitas, dan lagi orang-orang itu mempunyai prinsip kuat yang ia pegang sendiri. Lalu? bagaimana dengan seorang gadis cantik yang tak sengaja bertemu dengan seseorang yang juga membenci hal itu? Ia hidu...