Udara yang selalu dihirupnya selalu sama, angin yang berhembus tak pernah meninggalkan rasa kecewa sedikitpun. Mereka selalu tau bagaimana manusia menyukainya dengan segala kelebihannya. Dengan segala kesejukannya, ia menyalurkan kebahagiaan. Membantu melepas butiran kristal yang menganak dikedua matanya.
Ia selalu berjalan tanpa meninggalkan jejak, dan lalu engkau datang dihari yang lain, juga dengan lambaian yang sama.Angin yang selalu berhembus kemanapun ia mau, tanpa perlu menafsirkan hasil dari apa yang ia lakukan. Ia begitu bebas bersenandung diseluruh bagian dunia.
Melakukan apa yang ingin ia lakukan dengan senang hati tanpa berduka. Berjalan dengan bebas diudara, ia lembut namun kuat untuk menggoyangkan segala hal yang ia tempa.
_____________
Aku....
Begitu irinya padamu hingga selalu berharap kau adalah aku, aku adalah kau. Kita adalah satu kesatuan yang memiliki kebebasan. Namun sepertinya, kedua mataku hanya dapat melihat sebuah angan yang sangat indah. Juga, saat menjadi angin tak selamanya indah. Dia bisa menghempaskan apa yang ia mau tanpa tau apa kesalahannya. Berjalan dengan sombongnya diudara, namun...
Biarpun seperti apa dirinya, semua orang membutuhkannya untuk melalui hidupnya dengan baik.Aku menyesal, namun juga bahagia. Bahagia dengan apa yang kujalani saat ini. Menyerah bukanlah sebuah keputusan bijak, namun dengan itu terkadang kita tau dimana sebenarnya letak keegoisan itu ada. Menjalani hal yang seharusnya dijalani, dan menghempaskan apa yang seharusnya ia tinggalkan.
Sahabatku, aku ingin satu langkah lebih dekat denganmu. Menyatukan segala perbedaan dan kembali tertawa bersama. Menjadikan dunia pahit ini begitu manis dan indah karenamu. Menjadikam masa lalu sebagai bingkai akan jalannya masa depan, menyokong kelemahan itu hingga berdiri tegak, menyapu bersih segala penyesalan dan kekecewaan ,lalu menggantinya dengan senyuman kelegaan.
Aku memang bukanlah seorang komposer yang dapat membuat perasaan baru didalam sebuah irama baru. Namun, aku tau bagaimana perasaanmu ketika kau melakukannya.
Dan meski sekarang...
Semua hal aneh kembali menghantui pikiranku, namun yang pasti ada satu hal yang aku inginkan....
Yaitu,kembali bertemu diatas pijakan yang sama dan sebagai sahabat terbaik.
Semoga saja, aku masih seperti itu di kehidupanmu sekarang.-Haichi
☆☆☆
Hembusan angin malam semakin menjadi, seluruh bintang diatas sana juga semakin mengkristal dan memberikan sorotan yang memukau, cahayanya semakin terlihat dihari menjelang fajar ini.
Pria yang tengah memandangi langit diatas rerumputan hijau taman itu seolah tak peduli dengan bisikan angin yang selalu menyalurkan dinginnya. Ia tak peduli dengan apapun, saat ini hal yang ia butuhkan adalah bagaimana caranya untuk kembali menjadi dirinya seperti biasa yang ia lakukan. Ia tak begitu mengerti, kenapa ketukan masa lalu sebaris namun memiliki jutaan kolom itu kembali terungkap. Hatinya begitu pilu mengingatnya, keinginannya juga kembali menyeruak, keegoisannya kembali bangkit. Dan ia berusaha untuk memendam semuanya kembali, juga berdoa agar mereka tak kembali hidup dengan nyata didepannya.
Tangan kanannya merayap keatas, mencoba melambai kearah langit dan meminta jawaban atas kegundahan hatinya. Sedangkan satu tangannya lagi, ia gunakan untuk menggenggam satu lembar kertas yang penuh dengan tulisan, juga lipatan-lipatan yang terukir jelas disana. Ia memandangi lembaran itu, lalu sesaat ia tersenyum kecut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You???
FanfictionTak semua orang didunia ini menyukai popularitas, dan lagi orang-orang itu mempunyai prinsip kuat yang ia pegang sendiri. Lalu? bagaimana dengan seorang gadis cantik yang tak sengaja bertemu dengan seseorang yang juga membenci hal itu? Ia hidu...