Suasana malam berlapis bintang yang berkedip di atas sana seolah mengerti bagaimana perasaan dan suasana hati para manusia yang berebut untuk saling menghembuskan napas.Biasanya mereka akan kehilangan beberapa stamina-nya setelah beberapa jam berkutat dengan pekerjaan-nya masing-masing.Dan beberapa diantaranya memutuskan untuk sekedar keluar menghilangkan stress memandang bagaimana indahnya langit malam.Tapi sepertinya hal itu tak masuk kriteria hal menyenangkan bagi seorang pemuda berambut hitam raven mencuat ke belakang.Ia masih bersedia mengasah jemari lentiknya di atas keyboard laptopnya.Ia sepertinya juga telah melupakan fakta bahwa sudah setengah jam lamanya mengheningkan ruangan setelah orang yang sedang duduk didepannya itu menertawainya habis-habisan setelah mendengar berita hangat pagi tadi ia telat 45 menit ke kantornya.
"Hei.Sampai kapan kau akan diam?" pria itu akhirnya membuka suara setelah merasakan aura kebosanan yang perlahan menguar dari tubuhnya.
"Hn.Aku memang tak suka banyak bicara,kurasa kau juga tau hal itu" jawabnya datar.
Pria berwajah mirip dengannya itu menghela napas pasrah,memang benar ia tau bahwa orang sibuk didepannya itu,yang tak lain adalah adik kandung-nya,memang sedari kecil tak suka banyak bicara,tapi ini persoalan berbeda,ia diam karena marah.
"Oh ayolah Sasu-chan..."
"Jangan memanggilku seperti itu Aniki.Menjijikan!"
Itachi,kakak sasuke terkekeh melihat ekspresi otoutou-nya itu yang menurutnya sangat imut.
"Hn.Pergilah,sebelum aku memanggil-"
"Oh.Baiklah-baiklah,otoutou-ku ini sangat tak menyukai basa-basi" Itachi berdiri sembari menyodorkan sepucuk kertas didepan sasuke.
Sasuke menaikkan sebelah alisnya. Mengerti akan maksud ekspresi sasuke Itachi menjelaskan.
"Aku benar-benar minta tolong padamu, malam ini aku ada acara dengan beberapa manager,jadi pergilah ke alamat itu dan belikan aku buku Perfect One edisi ke-IV, ingat buku itu LIMITED EDITION!"
"Huh?ke toko buku, yang benar saja, beli saja sendiri!"
"Sasu-chann..." Itachi mencoba merayunya dengan sekuat hati,buku itu sangat berharga baginya jadi berapapun harga limited edition-nya akan ia beli. Dan apalagi dengan penolakan adiknya itu,benar-benar...
"Hah...baiklah-baiklah,sekarang urusanmu sudah selesai,pergilah sebelum aku muntah melihatmu!"
"Muntah?oh ya ampun. Apa kau hamil otutou?" Goda Itachi yang langsung saja mendapat deathglare dari sasuke.
"Bukan aku yang hamil,tapi gadis yang kutemui tadi-" Itachi refleks menutup mulutnya.
"Benarkah?"
"Hn.Aku yang menghamilinya"
"Oh ya ampun SASUKE..benarkah itu?" tanya Itachi seolah tak percaya, kakaknya itu sepertinya sudah masuk ke perangkapnya sendiri.
Brakk!!!
"Tentu saja tidak.BAKA!!!"
"Cepat keluar!" Itachi terperangah lalu segera melangkah meninggalkan manusia yang sudah berubah menjadi monster dalam sekejap mata itu.
Sasuke mengusap wajahnya kasar sembari menghela napas panjang. Hari ini ia benar-benar dibuat menikmati harinya dengan semangat yang menggebu-gebu, iya semangat yang penuh dengan api amarah dan kekesalan.
***
"Terimakasih atas kunjungan anda,silakan datang lain waktu"
Seorang gadis softpink tengah melepas topi putihnya setelah kepergian pengunjung terakhirnya,mungkin. Ia lalu memposisikan duduknya senyaman mungkin di tempat kasir ia bekerja. Seharian bekerja memang membuatnya merasa lelah,apalagi ditambah ia sedirian bekerja karena ditinggalkan oleh ketiga rekannya untuk bersenang-senang dengan tidak elite-nya diluar sana bersama sang kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You???
FanficTak semua orang didunia ini menyukai popularitas, dan lagi orang-orang itu mempunyai prinsip kuat yang ia pegang sendiri. Lalu? bagaimana dengan seorang gadis cantik yang tak sengaja bertemu dengan seseorang yang juga membenci hal itu? Ia hidu...