Hari Senin

1.6K 95 24
                                    

#Ketika hari Senin tiba, kebanyakan orang-orang amnesia.

Kring....kring....kring....

Yang diatas itu bunyi alarm jam, bukan bel sepeda. Kalo bel sepeda nanti jadinya gini dong...
Kring~kring~ada sepeda,
Sepedaku roda 5,
Kudapat dari toko,
Habis beli sepeda~

"Hmh, jam berapa sih?! Hari Minggu ganggu orang tidur aja." Cowok itu hanya bangun untuk mematikan alarmnya lalu tidur lagi deh.

"Kory!K-O-R-Y! Cepet bangun!!"
Kembaran Kory berusaha membangnkannya yang tidur, sudah seperti mati suri kalau lagi tidur.

"Apaan sih?! Hari Minggu pagi udah berisik, akutuh gak kuat dengerin!" Kory kesal dengan suara kakaknya Ryan itu. Dia menutup telinganya dengan bantal berharap suara Ryan tak masuk ke lubang telinganya.

"Hari Minggu pale lu! Udah hari Senin ini, dah jam setengah tujuh lagi. Cepet mandi, nanti telat." Ryan juga tak kalah kesal menghadapi tingkah laku adiknya.

"Kakakku yang tersayang, ini hari minggu!" Kory masih bersikukuh dengan jawabannya yang salah.

"Adikku yang sangat tersayang, ini hari senin! Cepet turun, kalau gak, nanti berangkat sendiri." Akhirnya, sang kakak lelah berdebat dengan adiknya.

"Yee, kan bisa bareng Dylan sama Nathan." Si Kory ini cowok yang keras kepala dan bandel. Untung punya kakak yang penyabar. Kalau tidak, mungkin sekarang dia sudah terkubur di dalam tanah. Kan enak bisa tidur selamanya, hehehe.

Lalu terdengar suara cowok yang tak asing bagi Kory...

"Ada apa Ryan?"

' Kayak suara Nathan.' Kory yang lagi tidur di kamar lantai atas sangat mengenali suara famliar ini.

"Kory susah dibangunin. Coba kalau ayah ada di rumah."

'Ah, kalau yang ini suara kakak.'

"Udah, kita berangkat duluan aja, biar dia berangkat sama Y. Y kan cepet, kayak mobil pembalap."

'Yang ini suara Dylan. Tunggu, Ryan, Dylan, sama Nathan mau berangkat bareng?! What?! Gue gak punya temen telat dong.'

Dengan ajaib, Kory langsung tergesa-gesa mandi dan memakai seragamnya.

"Kory, kami berangkat dulu ya." Nathan akhirnya membuat keputusan dan melangkah keluar rumah. Mau tak mau, Ryan mengikutinya. Sejujurnya, Ryan masih ingin menunggu adikknya itu, tapi apalah daya😢

'Aku mah apa atuh😢' Ucap Ryan dalam hati meratapi nasib.

"Bentar, tunggu bentar! I'm coming!"

Lalu terdengarlah suara langkah kaki cowok yang menyebut dirinya orang tamvan sedang menuruni tangga rumah.

Nathan dan Ryan menghentikan langkahnya, mereka membalikkan badan untuk melihat cowok itu. Dan yang terjadi.......

Bersambung.....


Bukan Orang BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang