Sindiran Dalam Pujian

243 25 10
                                    

Realita...

Ada yang nyenggol bahu Ji-Sung dengan keras dari belakang, membuat Ji-Sung jatuh namun berhasil ditangkap oleh Rahma.

"Lo gpp?" Tanya Rahma kepada Ji-Sung dengan sangat cemas.

"Gue sih gpp, tapi..."

'Tapi hati gue yang sakit.'

Bagaimana bisa hati Ji-Sung tidak retak? Yang jatuh dia, tapi yang ditangkap Rahma malah motornya.
Ji-Sung cemberut dan kesal dengan sikap Rahma, belum lagi dia sangat marah kepada orang yang menyenggolnya itu.

"Sini, gue bantu." Rahma menaruh motor Ji-Sung di sebelah pohon lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Ji-Sung bangun. Dengan rasa kesal, Ji-Sung menerima uluran tangan itu. Karena Ji-Sung lebih berat daripada Rahma, membuat Rahma kehilangan keseimbangan, dan akhirnya.....

Rahma ikut terjatuh namun ada seseorang yang memegangi tangannya. Sementara Ji-Sung kesal berkali-kali lipat, sebenarnya jika Rahma jatuh, dia sudah merentangkan tangannya bersiap-siap untuk memeluk Rahma. Tapi semuanya gagal karena ada PRINCE FELIX.

Sesaat mata Rahma dan Felix saling bertemu, hingga Felix melepas pegangan tangannya.

"Biar gue aja yang bantu." Felix mengulurkan tangannya ke arah Ji-Sung dan betapa terkejutnya Felix saat mengetahui orang yang jatuh itu adalah Ji-Sung. Sementara Rahma hanya menurut.

"ASTAGHFIRULLAH, LO MASIH HIDUP SUNG?!"

"Masih, nih mau bantuin gak?"

"O-oh iya." Saat Ji-Sung menerima uluran tangan Felix, Felix menariknya dan membantunya berdiri.

"Gue pikir lo pergi ke rumah sakit gara-gara pingsan."

"Hmmmm." Ji-Sung hanya memasang wajah datar, karena dia masih kesal dengan tingkah laku Felix.

"Pingsan?! Kenapa?" Rahma yang berada diantara mereka hanya bisa memasang wajah heran karena tidak tahu apa-apa.

"Ji-Sung tadi pingsan gara-gara kesandung semut." Jawab Felix dengan jujur.

"Pffft, kesandung semut?!" Felix mengangguk dan menjawab lagi...

"Lebih tepatnya kesandung kaki pak Semut." Jawab Felix dengan nada meyakinkan.

"Oh, pak Semut guru bahasa Indonesia itu." Sekarang, Rahma paham.

"Gue tadi emang kesandung, tapi bukan gara-gara itu."

"Trus, gara-gara apa?"

"Gara-gara......"
.
.
.
.
.
.

Flashback On...

Kring...kring...kring...

Bel istirahat berbunyi, tidak seperti murid lain yang langsung berhamburan keluar menuju kantin, seorang remaja laki-laki malah pergi ke ruang ekstrakurikuler musik. Ji-Sung namanya.

Dia melangkahkan kakinya ditemani senandung merdu yang keluar dari mulutnya, berjalan dengan muka ceria seraya bernyanyi....

Bukan Orang BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang