Misi Yang di Cancel

506 54 27
                                    

3 langkah lagi....
.
.
.
.
.
.
2 langkah lagi......
.
.
.
.
.
.
1 langkah lagi.....
Kini Dylan, Nathan dan Ryan semakin mendekati gerbang belakang.
.
.
.
.
Dan....

"Ryan, Dylan, Nathan!" Ternyata sudah ada seorang cowok yang menunggu mereka di luar gerbang. Cowok itu terlihat senang sekali saat bisa bertemu mereka.

"KORY!!" Senyum senang dan lega ditunjukkan oleh Ryan, Dylan, dan Nathan. Mereka senang sekali melihat sobatnya.

"Hue, Dylan, Nathan, Ryan." Kory memasukkan tangannya yang kecil di sela-sela besi untuk menggapai tangan teman seperjuangannya.

"Kory, terima kasih atas perjuanganmu." Dylan, Nathan dan Ryan mengucapkan terima kasih yang amat mendalam atas perjuangan sobatnya itu.

"Ini semua berkat do'a kalian. Omong-omong, nih gerbangnya buruan di buka dong." Ucap Kory pada ketiga orang itu.

"Ah, iya maaf lupa." Jawab Ryan seraya mengeluarkan puluhan kunci dari tasnya. Dylan dan Nathan juga melakukan hal yang sama.

"Busyet, banyak amat kuncinya." Kory menghela napas sekuat tenaga melihat banyak sekali kunci yang mereka bawa.
"Capek deh!"

"Yee, kan kita gak tahu mana kunci gerbang belakangnya. Daripada lo kekunci diluar gak bisa masuk." Jawaban dari Nathan yang masuk akal.

"Udah, gue manjat aja." Kory menyerah melihat temannya sedang mencoba memasukkan kunci satu per satu. Dia sudah tak sabar menunggu. Akhirnya, ia panjat gerbang dan...

Hap

Dia berhasil memanjat gerbang setinggi 5 cm.

Wkwkwk, 5 cm?

"Anying lo!" Dylan kesal dan marah melihat tingkah laku sobatnya.

"Anjing!" Tak hanya Dylan, tapi Nathan juga marah.

"Ini perjuangan lho, perjuangan!" Ryan juga kesal pada tingkah laku saudaranya.

"Kalo bisa manjat kenapa nyuruh ngambil kunci, Kory?!" Nathan kesal, marah, dan heran dengan Kory yang tadi menyuruh mereka mengambil kunci.

Dengan ini resmi dinyatakan.....

Mission: Bawa kunci ke gerbang
Complete!

"Hehehe, maaf tadi gue males manjat. Tapi setelah lihat kunci segitu banyaknya, gue jadi termotivasi buat manjat." Kory hanya tersenyum simpul melihat wajah kesal teman dan saudaranya.

"Udah, pokoknya gue gak mau tahu. Nih kunci tanggung jawab lo!" Dylan menyerahkan kunci yang ia bawa kepada Kory.

"Ya, ini sekalian!" Nathan juga ikut menyerahkan puluhan kunci yang dia bawa kepada Kory.

"Kakak?" Kory memasang wajah memelas berharap kakaknya yang penyabar itu mau membantunya.

"Maaf, lo yang nyuruh kita, ini tanggung jawab lo." Tak disangka, ternyata Ryan juga menyerahkan kuncinya kepada Kory.

"Teman-teman? Kakak?" Sekali lagi Kory menunjukkan wajah memelasnya. Dia benar-benar berharap mereka mau membantunya. Yah, ini memang salahnya.

"URUSAN LO!" Nathan dan Dylan kompak membentak Kory dengan BIMOLI (Bibir maju lima senti). Mereka juga menekuk tangannya dan membuang muka.

"Kakak? Abangku yang tersayang?" Tak putus harapan Kory untuk meminta tolong kepada kakaknya.

"Hah, maafkan ak— " Perkataan Ryan terputus ketika mendengar suara pengumuman.

" Pengumuman ditujukan kepada Ryan Char, Kory Char, Dylan Kwon, dan Nathan. Harap segera ke ruang kepala sekolah, terima kasih."

Jder, apa yang akan terjadi kepada kita???









Bersambung.....

Banyak yang bilang kalau " Daun yang jatuh tidak pernah menyalahkan angin."

Tapi bagi ibu-ibu yang lagi jemur pakaian trus pakaiannya jatuh gara-gara angin. Apa jadinya?

Coba tebak apa yang akan terjadi.

#Tebakan banyak disini
Disini banyak tebakan

Bukan Orang BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang