Sad ending

466 47 19
                                    

Kory pov....

Gue naik motor keliling ke semua tempat. Bingung lima puluh keliling...

"PARKIRAN SEPEDA MOTOR DIMANA?"

Gue tengok kanan-kiri yang ada mobil semua. Akhirnya, gue ngelihat ada orang dan gue tanyain deh...

"Excusme me sir, do you know where is motor cycle parking?" Gue nanya pakai bahasa Inggris, karena yang gue ajak ngomong itu orang asing. Gak tahu deh, ngomong bahasa Inggrisnya udah bener atau belum.

"Hmm, ngapain sih lo ngomong pakai bahasa Inggris. Tuh lurus aja sono, lo bisa parkir tuh motor disana." Hah, ternyata yang gue ajak ngomong tuh Dongho. Gue sempat gak kenal sama dia, lesu banget, lemes banget, gak ada semangatnya. Senyum aja kelihatannya dia males.

"Oh, makasih." Meskipun Dongho udah jalan menjauh, gue masih bisa lihat dia di spion. Gue pikir mau masuk ke gedung. Lho kok malah jalan ke toilet? Toilet cewek pula.

"Dongho, lo mau kemana?" Guepun menghentikan laju motor, dan bertanya seperti itu ke Dongho.

"Gak lihat apa? Gue mau ke toilet." Jawabnya dengan muka datar, seolah-olah gak nyadar kalau dia lagi jalan ke toilet cewek.

"Itu toilet cewek, toilet cowok disebelahnya."

"Oh." Yah dia cuman jawab 'Oh'. Untung sekarang dia jalan ke arah benar. Tuh muka persis banget kayak tembok. Datar dan dingin. Ada apa dengan Dongho? Udah jalannya kayak zombie yang gak punya pikiran gitu.

Tin...tin!!

Ada mobil yang melaju cepat. Sudah di bel, tapi Dongho gak minggir. Duh, nih anak kenapa sih? Gue akhirnya turun dari motor dan lari ke Dongho, gue gandeng tangannya dan menariknya minggir.

"Lo udah bosen hidup?! Tadi ada mobil lewat tau!"

"Oh." Cuman jawab 'Oh'?!

"Emang lo mau ke toilet buat apa?" Gue khawatir Dongho mau berbuat sesuatu yang berbahaya.

"Mau ngambil uang."

"Bentar bentar...."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Loading.....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mencerna perkataan

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
"APA?! LO KIRA TOILET ITU ATM?! Udah deh, lo ikut gue aja." Gue gandeng tangan Dongho agar dia terus ngikutin gue. Entah kenapa, gue merasa jadi Babysitter

Dongho cuman diem dan ngikutin gue tanpa ada perlawanan. Dia seperti...

'Raga tanpa jiwa. Dingin, tak ada perasaan.'

Bukan Orang BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang