Aksi Si Ahli Bersama Timnya

580 62 36
                                    

Setelah acara do'a bersama, Kory dengan mantap melangkahkan kaki keluar persembunyian. Berbekal do'a dan harapan dari teman-temannya, dia bertekad untuk tak akan memgecewakan mereka.

Dibukanya tas, mengambil kacamata hitam, lalu memakainya. Tak lupa pakai cadar milik tetangganya yang ketinggalan di rumah untuk menutupi wajahnya yang tamvan. Dan sebagai pelangkap, dia menggunakan jaket yang ada di tasnya juga, untuk menutupi seragam sekolahnya.

Mission: Alihkan Perhatian Satpam Begin!

"Semangat Kory!" Nathan dari belakang menyemangati sobatnya yang akan berjuang itu.

"Kory! Kory!" Dylan bersorak layaknya pemandu sorak yang sedang menyoraki idolanya.

"Do'aku selalu menyertaimu adikku." Ryan sang kakak yang baik, memberikan do'a yang terbaik untuk adiknya.

Langkah Kory kini semakin tegap, mantap, tak ada keraguan. Dalam hatinya ia berkata...

'Terima kasih, aku tak akan mengecewakan kalian!'

Sekarang, dia sudah berada di depan gerbang. Saatnya untuk melakukan aksi.

"Psst, kuy cewek." Kory menggoda satpamnya untuk memancing perhatian.

"Cewek, cewek! Apaan kamu?! Saya cowok, gak lihat otot sangar ini hah?!" Satpam itu marah setengah mati. Diperlihatkannya mata yang melotot, tanda bahwa dia sangat marah.

'Pfft, otot darimana? Lengan lurus nan mulus gitu.' Kory malah cekikikan sendiri melihat lengan si satpam.

Si satpam merasa Kory menertawakannya, ia tahu Kory tertawa meskipun tak dapat melihat wajahnya itu.

"Kamu teroris ya?!" Tanya satpam itu kepada Kory dengan amat sangat curiga. Pak satpam juga melihat penampilannya dari atas ke bawah.

"Bukan pak!" Kory menjawab pertanyaan satpam tanpa ada keraguan.

"Kalau begitu buka cadarmu!" Pak satpam tetap tak percaya dengan Kory. Dia menyuruhnya untuk membuka cadar.

"Jangan pak, nanti bapak terpesona." Kory dengan pedenya membantah perintah pak satpam.

"Kubilang, buka dulu cadarmu!" Pak satpam tetap memaksa Kory membuka cadarnya. Dia penasaran ingin melihat wajah orang yang menjengkelkan ini.

Nyanyi dulu guys.....

Buka dulu ca~dar~mu~
Buka dulu ca~dar~mu~
Biar kulihat wa~jah~mu~
Biar kulihat wa~jah~mu~

"Gak bisa pak, kalau bapak penasaran tangkap saya dulu." Kini Kory menantang Pak satpam untuk menangkapnya. Kory dengan segera lari menjauhi Pak satpam.

"Sini kamu, saya tempol. Jangan lari!" Teriak Pak satpam dari belakang yang sedang mengejar Kory.

"Masak saya mau ditempol gak boleh lari?! Ayolah, saya hanya anak kecil yang kebetulan punya badan remaja."

"Gak boleh ngelawan perintah orang tua dek!" Pak satpam berusaha membujuk Kory untuk berhenti. Namun Kory tak menghiraukan bujukan Pak satpam, dia terus berlari. Kakinya lincah sekali, Pak satpam sampai kewalahan mengejarnya.

'Ok, sekarang masalahnya. Gimana caranya mbuat tuh satpam berhenti ngejar gue? Gak ada siapa-siapa kan disini?' Kory menolehkan kepala ke kanan dan kiri untuk melihat keadaan sebelum melakukan aksi yang cukup menegangkan.

'Sikat aja Kory!'

Sementara itu.........

"Psst, kuy, satpamnya dah pergi belom?" Dylan bertanya kepada Nathan yang keluar persembunyian lebih dulu.

"Udah, ayo jalankan rencana!" Nathan berjalan mendahului Dylan dan Ryan. Ke-3 remaja itu mengendap-endap dengan sangat hati-hati sambil menoleh kanan dan kiri.

Kriiittt

Suara gerbang sekolah terbuka.

"Pelan-pelan bukanya." Ryan mengingatkan Dylan yang sedang membuka gerbang.

"Nah, udah." Ucapan lega dari Dylan, dia berhasil membuka gerbang tanpa membuat kebisingan yang berlebihan.

Ryan dan Dylan langsung ngibrit masuk melupakan perintah yang diberikan Kory pada mereka. Untung Nathan ngingetin.

"Eit, mampir pos dulu ngambil kunci. Jahat banget kalian Kory dilupakan." Nathan menarik kerah baju Dylan dan Ryan, menyeret mereka untuk ikut masuk ke pos satpam.

"Tch,Kunci gerbang belakang yang manasih?" Dylan berdecak sebal melihat banyak sekali kunci yang ada di dalam ruangan tersebut.

"Aha!" Teriakan Ryan membuat Dylan dan Nathan menolehkan pandangan untuk melihatnya.

"Ketemu?" Tanya Nathan dengan mata berseri-seri berharap sohibnya itu menemukan kunci yang mereka cari.

"Hehehe, enggak. Kita bawa aja semua kuncinya." Usul Ryan sambil memasukkan sejumlah kunci ke kantungnya.

"Ok, baiklah."

Setelah selesai mengantungi semua kunci, mereka melanjutkan tugas selanjutnya. Dan tantangan yang lebih dahsyat datang.........

Mission: Bawa kunci ke gerbang
Begin!






Bersambung......

Kerja lembur quda~

Ternyata oh ternyata, buat cerita itu gak gampang guys.

Selamat mudik lebaran~
Jangan lupa oleh-olehnya kuy😉

Mau berbagi cerita mudikmu yang lucu? Coment dongs.


Salam salam,
Si penulis




Bukan Orang BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang