What Happend With Today?

499 54 26
                                    

"Ah, itu gue...." Dylan tidak meneruskan perkataannya. Ada sesuatu yang tak beres.

"Itu apa?!" Tanya Dolly mulai khawatir kalau Dylan tak membawa bukunya. Yang benar saja, dia bisa jadi patung selamat datang kalau sampai bukunya ketinggalan.

Dylan mencoba berpikir positif, dia membuka tasnya dan mencari buku Dolly. Dicari ke setiap bagian dengan teliti, mulai dari depan-bawah-atas-belakang.

Depan ke bawah~
Atas ke belakang~
Tak jua~ aku temukan~

Oh tuhan~ inikah cobaan?

Wkwkwkwk, sabar Dylan.

"Gimana, ketemu gak?" Dolly yang menyadari bahwa Dylan sekarang sedang mencari bukunya, bertanya apa dia membawanya. Dengan gaya seperti orang lagi nagih hutang, Dolly menunggu dengan sabar.

"I-itu...." Dylan gugup bagaimana cara mengatakannya. Bukunya....

'BUKUNYA KETINGGALAN!' Ucap Dylan dalam hati dengan panik setengah mati.

"ITU APA?!" Kini Dolly juga ikut panik sama seperti Dylan. Dia bisa merasakan getaran rasa panik yang dialami Dylan.

"Bu-bukunya...... keting-ketinggalan di RUMAH!" Ucap Dylan terpenggal-penggal seraya menutup matanya. Entah apa yang akan di lakukan Dolly padanya.

'Ok, pulang nanti gue pasti dijemput sama ambulans.' Teriak Dylan dalam hati dengan ketakutan.

"DYLAN! DOLLY!"

"Ganteng bu."

"Cantik bu."

Jawab Dylan dan Dolly bersamaan saat Bu Nurhayat membentak mereka. Bagai auman singa yang mematikan, menggelegar, tegas, dan bisa menggetarkan setiap telinga yang mendengarnya.

"Jangan pacaran mulu, cepet masuk!" Bentak Bu Nurhayat kepada sepasang cowok dan cewek itu, yang tak lain adalah Dylan dan Dolly.

"Baik bu." Dolly segera menuruti perintah Bu Nurhayat. Dia yang tadinya hendak menghajar Dylan dengan sejuta omelannya, jadi tak bisa dia lakukan.

Dolly lebih memilih untuk menuruti perintah Bu Nurhayat. Dengan kepala yang tertunduk ke bawah dan wajah lesu, dia memasuki kelas. Tampak banyak orang yang sedang mengakak ria menyaksikan kejadian itu.

Sementara Dylan? Dia tersenyum lega karena secara tak langsung, Bu Nurhayat telah menyelamatkannya.

'Terima kasih pahlawanku.' Puji Dylan dalam hati kepada gurunya itu.

"Ah, apa pr kalian sudah selesai?"

Jder.........










Di sisi yang lain........

Tiba-tiba......

Ada yang menjewer telinga Ryan dari belakang. Tepat dimana letak mbak kunti berada.

"Aduh, aduh! Mbak kunti kalau mau selingkuh, selingkuh aja. Gue gak bakal ngomong sama mas pocong kok! Suwer!" Ryan meringis kesakitan karena jeweran yang ia rasakan.

'Sepertinya, kuntilanak jaman now jago banget jewernya, kayak emak-emak.' Itulah yang ada dalam pikiran Ryan.

"Ryan, cepet masuk kelas!"

"Hah, sejak kapan mbak kunti sekolah?" Ryan sangat terkejut mendengar mbak kunti yang menyuruhnya masuk kelas.

"RYAN!"

'Tunggu, kok, kayak kenal suaranya ya?'  Kepala Ryan berputar ke samping dengan perlahan, matanya melirik ke belakang. Akhirnya, dia bisa melihat sosok itu....

"O-oh, Bu- bu Ratna. Monggo masuk dulu Bu." Ditunjukkanya keramah tamahan kepada gurunya. Ryan yakin, gurunya sekarang pasti sangat kesal dipanggil mbak kunti tadi.

"Mbak kunti, mbak kunti. Muka ibu syantik begini disamain sama mbak kunti." Bu Ratna sedang BIMOLI guys, BIBIR MONYONG LIMA SENTI.

Ryan yang mendengarnya ingin sekali bilang....
'Syantik kok bu, cuman tertunda gitu aja.'

"Ryan, kamu yang pertama baca puisi!" Titah Bu Ratna kepada Ryan yang sedang menuju bangkunya.

"Baik bu." Dengan tenang, selow dan woles Ryan maju ke depan kelas untuk membaca puisi. Dia menggenggam buku yang berisi tulisan, mulailah dia membaca....

Puisi Bulat

Dunia itu bulat
Sinyal juga bulat
Tahu bulat enak rasanya
Itulah BULAT!

Bulat adalah lingkaran
Dan lingkaran adalah bangun datar yang mengagumkan
Dia tak memiliki ujung.

Dan dalam bentuk yang sederhana itu, tersimpan banyak rumus yang tak berujung.

Sama seperti kehidupan ini, yang tak memiliki ujung

Plok plok plok.....

'Lho, kemana perginya puisi gue yang indah?' Ryan bertanya dalam hati, dia terkejut baru menyadari bahwa puisi yang dia baca bukan puisi yang dia buat.

'Milik siapa nih?'

Ryan melihat seisi kelas memberikan standing uplose untuknya.

'Bodo amat, kelihatannya mereka suka.'

"Tank and you, Thank you."














Bersambung......

Cerita ini kan upnya setiap hari. Kalau upnya cepet, berarti tamatnya juga cepet dong.

Ditelatin dikit upnya gpp ya?
Entar nangis kalau ceritanya tamat😢.
Tapi jujur, kalian nangis gak sih kl cerita ini tamat?

Terima kasih

Bukan Orang BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang