Spent Time With You

824 72 21
                                    

Ini bukan lanjutan part selanjutnya. Tapi tetap lucu.
Enjoy read....

Di akhir pekan seperti hari Minggu dan tanggal merah, para pilot tobot menghabiskan waktu mereka bersama tobot. Apalagi sekarang mereka bukan hanya pahlawan Kota Daedo, melainkan pahlawan kota-kota lainnya.

Ada kesempatan buat gabung sama para A*ve*g*r.
     
***

Di pinggir sungai, cowok yang bernama Kory itu sedang duduk dan menikmati hembusan angin segar. Ditemani oleh sahabat yang sudah seperti keluarga baginya, tobot Y.

"Apa tak ada panggilan masuk Kory?" Tobot Y disampingnya bertanya, ia jenuh duduk seharian di situ.

"Tak ada, apa kau bosan?" Ternyata Kory juga mulai bosan.

"Ya, terakhir kali kita dapat panggilan dari orang yang putus sama pacarnya trus minta tolong tobot." Antara kesal dan senang, itulah yang dirasakan tobot Y saat mendapat panggilan.

Kesal karena itu bukanlah hal yang bisa dia selesaikan. Senang karena ternyata masih banyak orang di luar sana yang membutuhkan bantuan tobot. Sehingga tobot dan pilotnya dapat terus memperbanyak amal menolong orang lain.

"Hahaha, kau kesal dan marah ya waktu itu? Ups, tobotkan jomblo." Kory meledek tobotnya itu.

"Pilotku juga jomblo." Sekarang, giliran tobot Y mengembalikan perkataan Kory.

"Asem!" Gak di rumah, gak di sekolah  gak disini, ada saja yang menguji kesabaran hati.

Akhirnya, mereka memutuskan keliling kota, desa, kebun dan tempat lainnya untuk membunuh rasa bosan. Ditemani recehan dari Kory sepanjang perjalanan.

***

Berbeda dengan Kory, kakaknya Ryan berkeliling di kota dan desa.

"Permisi nek, biar saya bantu." Ryan membujuk nenek untuk menerima bantuannya. Biasanya orang tua itu keras kepala tak ingin dibantu. Padahal badan mereka sudah gak kuat.

"Tidak usah nak, nenek bisa melakukannya sendiri." Benar kan? Nenek menolak dengan menunjukkan senyum ramahnya.

"Tak apa, biar saya saja." Tanpa menunggu jawaban dari nenek, Ryan langsung membawakan barang nenek.

Diam-diam tobot X merasa bangga dan kagum dengan pilotnya seraya berkata dalam hati....

'Sungguh beruntung aku mendapatkan pilot sepertimu. Sang penolong tanpa meminta imbalan.'

Setelah membantu nenek, Ryan membantu makhluk hidup yang lain. Misalnya: - Membantu kucing turun                       dari atas pohon.
                  -Mengatur lalu lintas.
                  -Menolong anak kecil yang                menyebrang.
                   -Dll

Tentu saja dia tak melakukannya sendiri. Ada tobot X yang siap membantu tanpa meminta imbalan. Karena bagi mereka 'Hal besar berasal dari hal kecil, maka jangan menyepelekan hal kecil.'

"Masih ingat saat kau mau menolong orang loncat dari gedung, Ryan? Dan oh! Apakah kau masih ingat saat kau membukakan pintu untuk maling?" Tobot X mencoba mengingatkan pilotnya tentang hal konyol yang pernah Ryan lakukan.

"Hehehe, kan waktu itu aku gak tahu dia mau bunuh diri. Yang satunya juga, kupikir dia hanya mau bertamu, eh ternyata maling."

"Hahaha, terlalu baik." Tobot X sukses membuat Ryan malu.

"Aku baik, tapi gak bego! Itukan waktu aku masih kecil dulu." Ryan mencoba menyembunyikan rasa malunya.

'Ekhem, bersikaplah profesional Ryan."

"Dulu sama sekarang sama aja. Sama-sama baiknya." Jawaban dari tobot X akan mengakhiri part kali ini.

Bersambung......

Hujan

Hujan, bukan hanya berupa air yang turun dari langit,
Tapi disini juga ada hujan,
Hujan dari comentnan kalian.

Terima kasih

Bukan Orang BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang