Part 29

4.6K 448 18
                                    

Follow ig aku ya @Ariska_311, setiap update pasti aku up di sana juga.

Happy Reading.....


Erick menatap Ariana yang sudah terlelap tidur karena pengaruh alkohol. Andai Erick seorang bajingan, mungkin dia sudah memperkosa Ariana yang sudah terang-terangan melukai perasaannya dengan  mengatakan siapa cinta pertamanya.

Erick menatap tubuh Ariana yang seksi dengan pakaian hitam terusan selutut dan roknya sedikit tersingkap karena pergerakan tanpa sadar wanita itu. Erick mengelus paha mulus Ariana dan gadis itu melenguh pelan, sungguh menggairahkan!

Erick menariknya ke dalam pelukannya dan berbaring di sampingnya.

"Aku mencintaimu Ariana..." bisik Erick sambil memejamkan matanya, menghirup aroma tubuh gadis itu. Erick membuka matanya lalu mencium bibir Ariana dengan lembut.

"Aku mencintaimu.."

******

Erick mengerjapkan matanya, tangannya terasa pegal. Erick masih menemukan Ariana yang bergelung manja di pelukannya. Erick  melihat jam di ponselnya yang sudah menunjukan jam delapan malam lalu mengirim pesan kepada pelayan untuk menyiapkan aspirin dan makan malam.

Erick membersihkan tubuhnya, dia merasa gerah dan tak sanggup jika harus terus berdekatan dengan wanita yang sanggup membangkitkan gairahnya. Erick pun bermain 'solo' untuk meredam gairahnya yang sudah tak dapat di tahan lagi.

Erick melilitkan handuk dan keluar dari kamar mandinya. Erick melihat Ariana yang sudah terbangun dari tidurnya, dia sedang memegang kepalanya.

"Makan dulu baru minum obat." ucap Erick membuat Ariana menatap ke arahnya.

Ariana menyentuh pakaiannya yang masih lengkap lalu menyentuh miliknya, tak ada jejak sperma berarti aman!

Ariana mencoba  berdiri namun tubuhnya terasa berat. Erick membuka pintu lalu membawa meja beroda berisi makanan lalu mendorongnya ke hadapan Ariana.

"Makanlah setelah itu minum obatnya."

"Aku mual kak.." ucap Ariana serak. Erick memapah Ariana ke toilet dan Ariana pun memuntahkan cairan berwarna hitam keunguan.

"Kau payah, karena tak biasa minum!" gerutu Erick.

"Aku bukan jalang kak."

"Apa kau pikir minuman identik dengan jalang?"

"Apa pendapatmu jika melihat seorang gadis sering mabuk-mabukan?" tanya Ariana membuat Erick bungkam.

Erick membopongnya ke tempat tidur membuat Ariana merasakan tubuh dingin Erick sehabis mandi juga aroma sabun yang menyegarkan indra penciumannya. Erick seksi!

Namun Ariana menggelengkan pikirannya  dia tak boleh menerkam Erick, dia adalah lelaki yang wajib dia jauhi bukan di terkam.

"Makanlah.." ucap Erick  setelah membopong Ariana ke atas sofa lalu menghilang di balik pintu. Ariana menatap makanannya lalu meminum segelas air putih.

Sepertinya Erick sering mabuk sehingga dia begitu hafal menu ringan untuk mengisi perutnya yang kosong sehabis memuntahkan racun minuman beralkohol.

Erick menghampirinya dengan kemeja berwarna putih dan celana hitam, dia tampak tampan menggunakan pakaian itu dan kenapa Ariana akhir-akhir ini selalu memuji pria menyebalkan ini!!

Ariana memejamkan matanya, mengusir gairah yang sudah siap menerkam Erick.

"Minum obatnya. "

"Apa ini obat perangsang?" tanya Ariana curiga.

"Aspirin!" ucap Erick sebal lalu mendekati meja dan mengambil ponselnya. Ariana meneguk obat itu lalu berusaha berdiri, well terasa lebih baik setelab perutnya terisi.

"Aku antar kau pulang." ucap Erick dan Ariana mengangguk pelan.

Sepanjang menyusuri club Erick begitu posesif, dia menggenggam tangan Ariana dengan lembut tanpa mau melepaskannya sedikit pun. Ariana merasa tersanjung dengan sikap gentle Erick, namun sekali lagi, Erick adalah musuh yang harus dia hindari!

Erick mengantarkan Ariana sampai pintu apartemennya.

"Masuklah, aku harus segera pergi." ucap Erick dan Ariana mengangguk.

"Terima kasih kak.." ucap Ariana. Erick menyentuh pipi Ariana.

"Jika ada apa-apa hubungi aku. Aku pasti segera menemuimu." ucap Erick manis membuat wajah Ariana merona.

Ariana mengalungkan tangannya di leher Erick dan menarik kerahnya lalu mencium pria itu dengan lembut.

Ariana bisa mencium aroma mint yang keluar dari mulut Erick, bibir lembutnya terasa kenyal dan segar. Mereka saling berpagutan dengan penuh gairah.

Erick menjauhkan bibirnya lalu tersenyum.

"Istirahatlah, cantik." bisik Erick dan Ariana hanya mengangguk.

Sial, kenapa Erick menghentikan ciumannya? Padahal Ariana begitu menyukai ciuman Erick.

Ariana membuka pintu apartemennya.

"Selamat malam." ucap Ariana lalu menutup pintunya. 

Ariana menghela nafas, ada rasa syukur Erick melepaskan ciumannya. Ariana tak mau berakhir di ranjang bersama Erick. Ariana segera memasuki kamarnya, melepaskan pakaiannya dan mengguyur tubuhnya di bawah shower.

Ariana tak boleh lengah, Ariana harus bisa kuat jangan sampai Erick menguasai dan membuatnya lemah. Ariana harus kuat.....

Tbc

Ariana-nya galau ya sama perasaanya sendiri wkwkwk....

Thanks for reading....

Love you...

Muuaah...

PLAYER Story of Ariana Mahendra (Tamat)/Tersedia di Play StoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang