Part 25

6K 448 10
                                    

Happy Reading....

David memperhatikan ruang rapat dari CCTV bersama Matt, mereka penasaran ingin melihat reaksi Ariana dan Erick ketika mereka di pertemukan kembali setelah sekian lama. Matt tampak shock melihat pelecehan anaknya kepada Ariana dan merasa malu kepada David. 

"Erick..." ucap Matt geram.

"Itu hal wajar, karena Erick terluka atas sikap Ariana dulu. "

"Tapi dia melecehkan cucumu Dave.." ucap Matt frustasi, dia merasa iba dengan apa yang sudah anaknya lakukan kepada Arina.

"Aku memakluminya toh Erick melecehkan calon istrinya sendiri." ucap David sekenanya berusaha menahan amarahnya juga dan Matt hanya terdiam tak bisa berkomentar.

"Sudahlah, semua akan baik-baik saja Matt. Aku yakin Erick masih mencintai Ariana." ucap David berusaha memaklumi sikap Erick.

"Ya, aku harap begitu. "

"Kau harus optimis."

"Tentu."

"Setelah mereka semakin dekat, kita bisa menikahkan mereka. "

"Iya." ucap Matt sambil menghela nafas.

Matt pun keluar dari ruangan David setelah selesai membahas masa depan anaknya. Matt berjalan menuju lift, dia ingin segera pulang dan beristirahat.

Pintu lift terbuka dan Matt segera masuk lalu memencet tombol basement. Namun pintu lift terbuka kembali beberapa saat dan Matt menatap gadis yang sedang dia khawatirkan.

"Ariana.." guman Matt dan Ariana hanya tersenyum sinis.

Ariana tak boleh terlihat lemah di hadapan Matt, karena ini semua karena ulah Matt. Erick melecehkannya dan Erick anak brengseknya!

Matt melihat sudut mata Ariana yang tampak basah sehabis menangis. Ariana pasti merasa malu dan terpukul.

"Apa kabarmu?" tanya Matt khawatir.
"Sangat baik, luar biasa baik!" sindir Ariana.

"Maaf.."

"Untuk apa?"

"Semuanya?" ucap Matt ambigu.

"Aku tak bisa memaafkan pelecehan yang anakmu lakukan padaku!" ucap Ariana dengan nada bergetar.

"Ariana..."

"Kau berusaha terlihat baik padaku agar aku lengah hah? Padahal kalian berdua ingin membalaskan dendam kalian padaku kan? Kalian berhasil!" ucap Ariana bertepatan dengan pintu lift yang terbuka. Ariana berjalan meninggalkan Matt.

"Aku mencintaimu Ariana..." ucap Matt spontan membuat  Ariana menghentikan langkahnya.

"Apa?" tanya Ariana terkejut namun Matt langsung terdiam.

"Apa-apaan ini? Kalian sedang mempermainkanku?? Aku benci kau Mr Grace!"

"Aku mencintaimu sebagai anak dan aku ingin kau menikah dengan Erick."

"Menikah dengan Erick? Lelaki yang sudah mengataiku jalang dan melecehkanku? Tidak, aku masih waras Mr Grace!" ucap Ariana lalu berjalan cepat menuju mobilnya namun Matt mengejarnya dan mendorong tubuh Ariana ke dinding.

"Lupakan aku, aku bukan yang terbaik untukmu, aku tak mau melukaimu.."

"Justru perbuatanmu ini sudah melukaiku!" pekik Ariana sambil melepaskan kedua tangan Matt yang membelenggunya.

"Erick khilaf!"

"Khilaf? Itu bukan khilaf dad, tapi dia sengaja melakukan itu untuk membalaskan dendamnya kepadaku!" pekik Ariana dengan air mata yang kembali membasahi kedua pipinya. Matt menatap Ariana dengan sedih.

"Aku harus pergi Mr Grace." ucap Ariana lalu memasuki mobilnya dan segera pergi meninggalkan lelaki yang masih di cintanya.

Ariana menangis sambil menjalankan mobilnya menuju apartemen. Sesampai di sana Ariana langsung masuk ke kamarnya dan menelungkuokan wajahnya dengan kesal

Tak lama ponselnya berbunyi, Ariana merogoh ponsnya di tas dan melihat layar ponselnya, pesan dari Erick.

Datanglah ke club, kecuali jika kau ingin kejadian tadi terulang lagi di apartemenmu.

Erick

Ariana mendengus kesal lalu menghubungi Hannah, hanya dia yang bisa di percaya untuk melindunginya di club.

Setelah selesai membersihkan tubuh dan menggunakan gaun yang pantas, Ariana segera pergi ke club. Disana terdengar suara house music yang begitu memekakan telinga, banyak orang menari di lantai dansa, tampak sesak, gelap dan bau asap rokok serta alkohol yang pekat dimana mana.

"Ariana.." sapa Hannah.

"Dimana mereka?"

"Ikut aku." ucap Hannah dan Ariana pun mengikuti Hannah menuju lantai atas.

"Mana teman-teman yang lain?" tanya Ariana curiga karena di lantai ini jauh dari hiruk pikuk suara lagu disko dan orang mabuk.

"Mr Grace meminta aku untuk mengantarmu kesini. Aku akan diam disini untuk menjagamu." ucap Hannah dan Ariana pun berjalan mendekati Erick yang sedang berdiri di atas balkon.

"Kenapa kau ingin aku kemari?"

"Bukankah kau tak suka bau rokok dan alkohol?" tanya Erick membuat Ariana bingung.

"Kenapa?" tanya Erick melihat mimik wajah Ariana yang bingung.

"Kenapa kau masih peduli padaku? Apa kau sudah melupakan balas dendammu?"

"Justru ini cara aku membalasmu, Ariana!" ucap Erick sambil menarik tangan Ariana hingga tubuhnya menabrak tubuh Erick.

"Kau mau melecehkanku lagi kak?" tanya Ariana sinis. Erick tertawa gemas melihat tingkah Ariana.

"Jika kau mau, aku bisa memperlakukanmu dengan mesum."

"Kak!"

"Kau mau?"

"Tidak, lepaskan aku kak!"

"Tidak akan!" bisik Erick lalu mencium Ariana dengan lembut.

Ariana terpanah dengan perlakuan lembut Erick yang menciumnya dengan penuh perasaan. Bibir hangatnya menyapu lembut bibirnya. Ariana melepaskan pagutannya.

"Kak, hentikan!"

"Kau tak bisa menghentikanku Ariana!"

"Aku bisa." ucap Ariana sambil mendorong tubuh Erick lalu segera berlari keluar dari balkon. Namun Erick dengan sigap menarik tangannya.

"Jangan sok jual mahal Ariana!"

"Aku ingin pulang kak!" bentak Ariana.

"Kau jangan naif dan perfikir yang tidak-tidak!"

"Apa maksudmu?" tanya Ariana bingung.  Erick tersenyum sinis, Ariana sok berlaga polos!

"Sudah berapa lelaki yang kau tiduri?"

"Bukan urusanmu!" ucap Ariana kesal.

"Hannah!" panggil Erick yang sudah tahu kehadiran Hannah untuk memata-matainya dan wanita itu mendekatinya.

Hannah bukan gadis baik-baik, Erick tahu Hannah senang bermain One Night Stand di club setiap akhir pekan. Ariana menatap Hannah yang berjalan ke arahnya.

"Aku juga bukan Erick yang dulu Ariana!" bisik Erick. Membuat Ariana bingung.

"Ada apa Mr Grace?" tanya Hannah dan tanpa aba-aba Erick menarik tubuh Hannah dan menciumnya dengan kasar membuat Ariana shock. Apa apaan ini? Hatinya terasa sakit dan kecewa dengan Erick. 

"Aku mau pulang!" ucap Ariana sambil berjalan dengan cepat menuju lift.

Ya, dia benar, dia memang bukan Erick yang dulu, Erick yang Ariana kenal tidak semenjijikan itu!

Tbc

PLAYER Story of Ariana Mahendra (Tamat)/Tersedia di Play StoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang