Part 57

4.4K 510 48
                                    

Part-nya udah gak acak-acakan lagi ya....

Happy Reading....

Empat bulan berlalu....

Delapan bulan sudah Erick berhenti menjadi seorang Grace. Erick bahagia dengan jati dirinya yang sekarang. Patricia tengah mengandung empat bulan, buah cinta mereka.

Tak pernah ada keributan di dalam rumah tangga mereka dan semua mengalir begitu saja tanpa hambatan sampai suatu ketika...

Erick terkejut ketika melihat Matt berada di hadapannya.

"Dad.."

"Kau selalu membuatku kecewa Erick!" ucap Matt dengan tatapan penuh luka. Erick terdiam.

"Aku sudah tahu semuanya. Baiklah jika kau sudah tidak ingin menjadi anakku. " ucap Matt dan Erick melihat Chris yang juga berdiri di belakang Matt 

"Sayang, siapa mereka?" tanya Patricia sambil mendekati Chris dan Matt.

"Kami hanya menanyakan alamat saja Mrs Newton.." sindir Matt membuat tubuh Erick menegang.

"Chris.." pinta Matt untuk segera membawanya pergi.

Mereka pun pergi meninggalkan Erick yang dilanda kegundahan.

"Sayang, sebentar.." ucap Erick lalu mengejar Chris dan Matt.

Erick hanya ingin meminta maaf dan entahlah dia sendiri tak tahu kenapa harus mengejar mereka?

"Ada apa lagi Erick?" tanya Chris dingin.

"Aku hanya.." Matt langsung menyela.

"Kenapa kau lakukan ini?" tanya Matt sakit.

"Aku lakukan ini demi dad, berbahagialah dengan anakmu dad.." ucap Erick membuat kekecewaan Matt semakin mendalam.

"Kau memang bodoh."

"Kau tak bisa menipuku." ucap Erick.

"Cemburu tanda sayang dan perasaan itu tidak terlarang. Tetapi jangan cemburu berlebihan, sebab itu akan menghancurkan sebuah hubungan.." ucap Matt membuat tubuh Erick menegang.

Matt masuk ke dalam mobil membiarkan tubuh Erick yang tampak membeku.

"Kau bukan hanya saja mengancurkan identitasmu, tapi Ariana dan ayahmu sendiri." tambah Chris lalu masuk kedalam mobil dan meninggalkan Erick yang masih tetap berdiri.

"Cemburu?" guman Erick dan tak terasa air matanya berlinang.

Kenapa mereka harus datang lagi mengganggu kehidupannya? Erick sudah hampir berhasil melupakan mereka namun semua hancur dalam persekian detik.

"Mike.." sapa Patricia sambil merangkul pundak Erick.

Erick butuh sandaran dan hanya Patricia yang dia miliki. Erick memeluk tubuh Patricia dan menangis di pundaknya.

*****

Semenjak pertemuan itu kesehatan Matt memburuk. Matt benar-benar terluka, sikap implusif Erick mengingatkannya pada Drew adiknya. Rasa cemburunya menghancurkan hidupnya sendiri.

Matt harus membuat Ariana bahagia, kini hanya Ariana dan Alena anak yang dia akui. Erick sudah memutuskan hubungan dan memberi luka terdalam kepada Matt.

"Dad.. Jangan mengurung diri terus.." ucap Chris yang melihat wajah pucat Matt.

"Sebentar lagi kau akan menimang cucu.." hibur Chris dan Matt hanya tersenyum.

Ponsel Matt berdering..

"Siapa?" tanya Chris yang melihat ekspresi bingung Matt.

Ariana menghubunginya namun Matt sedang dirundung kesedihan, dia tak mau Ariana mengetahui jika Matt sedang bersedih.

Kini giliran ponsel Chris berdering. Chris mengangkatnya.

"My Angel.."

"Berhentilah menggoda, aku mau melahirkan Chris!" erang Ariana.

"Baiklah, aku segera kesana!" ucap Chris panik.

"Dad, Ariana.. Cepat!" ucap Chris sambil menarik lengan Matt.

"Ada apa?" "Ariana akan melahirkan!" ucap Chris cepat.

Mereka pun segera pergi ke rumah sakit.

Ariana mengerang kesakitan, tubuhnya sudah di basahi peluh.

"Oh.. sakit.." ringgis Ariana sambil meremas sprei. Ariana menghela nafas.

"Dorong Riana.." ucap Gabriel dan Ariana hanya mengangguk dan mengedan.

Persalinan berjalan hampir satu jam, akhirnya Ariana melahirkan bayi cantik yang di beri nama Minna, Minna Grace yang  artinya Cinta, Anugerah.

"Semoga Minna mendapatkan cinta dan kebahagiaan di dalam hidupnya." bisik Matt bahagia.

Ariana menatap sosok yang selama ini selalu ada dalam mimpinya menatapnya dari luar jendela.

Mungkin kah?

"Kakak..." guman Ariana menatap sosok pria itu sedang melihat ke arahnya.

Ketampanannya masih sama dan apakah ini halusinasi? Ariana mengusap kedua matanya dan menatap kembali ke arah jendela, sosok itu sudah tak ada.
Ariana meneteskan air matanya.

"Andai kau tahu, aku sudah melahirkan putri kita yang cantik dengan selamat, semoga kau bahagia di alam sana.." bisik Ariana.

Mungkin arwah Erick menghampirinya untuk melihat wajah putrinya. Meski Ariana masih terluka dengan sikap Erick dahulu, namun rasa bencinya mulai menyusut.

"Berbahagialah kak di alam sana.." guman Ariana.

Tbc

PLAYER Story of Ariana Mahendra (Tamat)/Tersedia di Play StoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang