Part 20

4.6K 416 6
                                    

Happy Reading....


Matt berjalan meninggalkan apartemen Ariana dan segera menuju restorannya. Hanya tempat itu yang bisa membuatnya tenang dan nyaman.

"Mr Grace.." sapa George.

"Antarkan wine ke tempatku." ucap Matt sambil berjalan menuju ruangan khususnya.

Matt ingin melupakan sejenak hidupnya, Matt merasa dunianya hancur dan Matt sudah menghancurkan Ariana-nya lagi juga cinta mereka. Semua terlalu sulit untuk di jalani karena perbedaan dan halangan yang ada di hadapan mereka.

Bukannya Matt tak mau berjuang, tapi dia sudah tak muda lagi dan hanya Erick yang pantas bersama Ariana. Erick mencintai Ariana dan bisa membahagiakan Ariana.

Matt meminum wine, sudah hampir sebotol dia meminumnya.

"Anda baik-baik saja Mr Grace?" tanya George khawatir dan Matt hanya menelungkupkan wajahnya di meja.

******

Ariana memantapkan hatinya untuk sekolah di Brooklyn, dia akan melanjutkan kuliahnya di Reed University. Ariana akan menghilang dan mencampakkan Erick, seperti rencananya.

Ariana segera kembali ke Los Angeles dan menemui kakeknya di kantor.

"Mr Reed, Miss Ariana Mahendra ingin menemui anda." ucap sekretarisnya dan David hanya mengangguk. Tak lama gadis itu muncul di hadapan kakeknya.

"Mr Reed.." goda Ariana sambil berlari ke pelukan kakeknya.

"Cantik, hmm..... Aku senang kau mengunjungiku!" ucap David sambil membalas pelukan cucunya.

"Maafkan aku kek, aku berkunjung karena ada maunya!" ucap Ariana to the point sambil tersipu malu.
David mengkerutkan keningnya.

"Apa yang bisa kakek bantu sayang?"

"Aku ingin sekolah di kampus kakek yang di Brooklyn."

"Kenapa dengan kampusmu yang sekarang?"

"Tak ada, aku hanya ingin suasana baru saja kek. New York begitu jauh dari Los Angeles, aku menghawatirkan Alessa." ucap Ariana sedikit berbohong. David tertawa lalu mengusap punggung cucunya.

"Alessa akan segera menikah."

"Apa?"

"Hmm..."

"Siapa yang akan menikahinya kek?"
"Xavier, Xavier Alexander.." ucap David sambil mengajak Ariana duduk di sofa.

"Anak Felix Alexander?" tanya Ariana dan David mengangguk.

"Bukannya Alessa terkena..."

"Xavier juga sama, dia terkena ketika menggunakan narkoba." ucap David dan Ariana sedikit lega. Setidaknya pria itu sepadan untuk Alessa.

"Tapi bagaimana jika dia hamil kek?" tanya Ariana. Bisa saja anaknya juga tertular HIV?

"Jalani saja dulu, yang penting mereka bahagia sayang." ucap David dan Ariana mengangguk setuju.

"Jadi kau akan pindah ke kampus kakek dengan jurusan yang sama dengan di kampus Grace?" tanya David dan Ariana mengangguk cepat.

"Oke, as you wish my lovely Princess.." ucap David membuat Ariana bahagia.

Kakeknya memang yang terbaik!!

*****

Erick kecewa, semenjak Matt mengajaknya berbicara Ariana tak pernah menghibunginya lagi. Bahkan ponselnya tidak aktif, Ariana benar-benar menghilang dari peredarannya.
Erick menatap Matt yang sedang memakan sarapannya.

"Apa yang dad bicarakan dengan Ariana?"

"Kenapa?"

"Ariana menghilang." ucap Erick geram dan Matt menghela nafas.

Ya, Ariana sudah memutasi kuliahnya ke Reed University dan itu di luar kehendaknya.

"Dad hanya mengatakan jika hubungan dad dan dia sudah tidak mungkin dan dad merestui kalian." ucap Matt.

"Oh ya? Lalu kenapa dia malah mencampakkanku?" tanya Erick.

"Sudahlah, dad sudah pusing memikirkan gadis itu nak!" ucap Matt sambil menghentikan sarapannya dan pergi ke kantor.

Erick mendengus kesal, apa memang Ariana hanya ingin membalaskan dendamnya saja pada Matt?

Tingkahnya sungguh mirip ayahnya yang mencampakkan Ariana, menghilang tanpa jejak dan sulit di hubungi.

Gadis sialan, Erick akan membalaskan dendam kepada gadis itu. Ariana harus menjadi miliknya dan dia akan menyakiti wanita itu juga ayahnya.

Karena gara gara ayah juga Ariana menjadikan Erick sebagai alat untuk membalaskan dendam. Erick kecewa kepada dad dan Ariana!


Tbc

PLAYER Story of Ariana Mahendra (Tamat)/Tersedia di Play StoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang