Part 56

4.4K 417 32
                                    

Happy Reading.....

Patricia mengerjapkan mata tak percaya. Mike melamarnya? Erick mengelus pipi Patricia.

"Aku janji akan membahagiakanmu.." ucap Erick

"Dan bantu aku untuk melupakan Ariana.." ucap Erick dalam hati. Patricia tersenyum lalu mengangguk.

"Hmm... Jadi ini lamaran?"

"Yups!"

"Hmm... Baik, aku terima!" ucap Patricia senang.

"Aku mencintaimu.." ucap Erick. "Ariana..." lanjut Erick dalam hati.

"Aku juga mencintaimu Mike.." ucap Patricia.

Tak menunggu lama, dua minggu kemudian mereka pun akhirnya menikah....

Erick menatap Patricia yang sedang kesulitan untuk melepaskan gaun pernikahannya.

"Sini.." ucap Erick dan membuka pengait pakaian yang ada di punggung Patricia.

"Terima kasih.." ucap Patricia.

Erick menatap tubuh Patricia meski tubuhnya tak semulus dan sekencang Ariana.

Ya Tuhan mau sampai kapan Erick membandingkan istrinya dengan Ariana?

Erick menggelengkan kepalanya, dia harus lepas dari bayangan Ariana.

Erick mencium Patricia dan mulai melancarkan serangan dengan mendorong tubuhnya ke atas ranjang dan meremas buah dadanya. Erick menatap mata gadis itu, mungkin akan ada sesuatu yang lebih dari Ariana yang bisa membuat Erick melupakan Ariana dan bersyukur memiliki Patricia.

Erick merobek celana dalam Patricia dan melorotkan celananya. Kejantanan Erick sudah menegang, jelas sedari tadi pikirannya berkecamuk pada sosok Ariana hingga miliknya bisa mengeras.

Erick menghela nafas dan mencium gadis itu. Perlahan namun pasti Erick memasuki Patricia..

Deg...

Jantungnya berdegup kencang, kekecewaan menyeruak. Tak ada penghalang dan miliknya lolos begitu saja.

Patricia sudah tidak perawan lagi.

Erick berusaha menerima hal itu, toh dia juga sudah pernah menikah dan menikmati surga duniawi bersama Ariana.

Erick berusaha membangun rasa agar bisa melanjutkan malam pertamanya namun gagal. Erick mendesah frustasi.

"Maaf.." bisik Erick lalu pergi meninggalkan Patricia yang tampak terkejut.

Erick merapihkan pakaiannya dan berlari ke pantai. Ariana tetap yang terbaik, dia sudah memberikan kesuciannya hanya untuknya sedangkan Patricia?

Rasa sesal mulai menyakiti hatinya.

"Damn it!" rutuk Erick penuh penyesalan.

Erick memang bodoh melepaskan Ariana begitu saja..

"Mike.. Maaf.." isak Patricia yang entah sejak kapan mengikutinya.

"Kau pasti kecewa, maaf aku seharusnya jujur padamu.  Aku kehilangannya sejak SMA.." ucap Patricia dengan wajah pucatnya

Erick tersenyum getir, mungkin Pat tak mengira jika Erick akan seperti ini, semua sudah menjadi masa lalu. Yang terpenting perasaan Patricia sekarang hanya untuknya, tak seperti Ariana yang selalu di bayangangi perasaan Matt.

Erick merentangkan tangannya lalu memeluk Patricia.

"Kau tak salah, maafkan aku.." bisik Erick.

"Aku akan menunggumu sampai siap." bisik Patricia.

"Terima kasih.." bisik Erick.

Patricia sekarang sudah menjadi istrinya dan Erick yakin Patricia memiliki kelebihan yang belum dia ketahui. Kelebihan agar Erick bisa melupakan Ariana.

"Aku mencintaimu Mike.." bisik Patricia dan Erick hanya mengeratkan pelukkannya.

******

Erick mulai terbisa dengan kehadiran Patricia di sampingnya, meski Patricia tak seperti Ariana yang manis dan liar. Patricia cenderung lebih memperhatikannya dalam urusan berpakaian, makan dan dia begitu cekatan dalam mengurus rumah tangga.

Patricia memasak makan malam dengan penuh suka cita, menunggunya pulang kerja atau menyiapkan sarapan tidak seperti Ariana yang memang sudah terbiasa dengan pelayan rumah di keluarganya.

"Kau selalu melamun Mike.." ucapnya Patricia membuyarkan lamunan Erick.

"Kau semakin cantik saja Pat.." dusta Erick.

Ya, Patricia memang cantik tapi bukan itu yang ada di lamunannya.

"Terima kasih Mike. Aku mencintaimu." bisik Patricia membuat Erick terenyuh, ya dia tulus mencintainya sedangkan Erick?

Erick berdiri dari duduknya lalu mendekati istrinya.

"Terima kasih.."

"Untuk apa?" tanya Patricia bingung.

Erick mencium bibir istrinya lalu memeluknya dengan erat. Percikan gairah mulai merambat, Erick harus mampu melepaskan Ariana, Patricia jauh lebih baik dari Ariana. Patricia lebih bisa mengerti dan tak mudah marah bahkan begitu sabar dengan sikap Erick selama ini.

Erick membuka kancing pakaian Patricia dan menelanjanginya di dapur. Patricia yang memang sudah pengalaman, membantu Erick melepaskan pakaiannya dan memasrahkan tubuhnya untuk di cium dan di sentuh sesuka hati oleh suaminya. Erick melesakkan kejantanannya di bawah sana dan mulai terlepas dari bayang-bayang Ariana.

Erick menatap wajah Patricia yang tampak bergairah, bibirnya mendesah, sedikit terbuka dengan mata menggelap. Erick melumat bibir seksi itu dan mempercepat temponya.
"Oh.. Mike.." desah Patricia diambang gairah dan klimaks.

Erick terus menghujamnya, meski tak sesempit Ariana, sekarang tubuh Erick milik Patricia begitu pun sebaliknya.

Patricia mengalami klimaks dan di susul oleh Erick.

"Oh... Sayang.." desah Erick menikmati klimaksnya kembali. Sudah lama Erick tidak mengalami hal ini, apa Ariana juga?

Tbc

PLAYER Story of Ariana Mahendra (Tamat)/Tersedia di Play StoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang