Part 24

5.4K 454 14
                                    

Happy Reading.....


Erick menghela nafas ketika ayahnya memohon untuk memegang proyek bersama Mahendra karena Matt yang sedang sakit-sakitan. Matt ingin istirahat sambil berobat, jika kesehatannya berangsur pulih dia akan kembali bergabung di perusahaannya.

Erick dapat memaklumi, setelah pemisahan perusahaan dengan pamannya Drew, Matt menjadi sibuk dan memporsir tubuh rentanya. Jadi tak salah jika sekarang Matt harus menuai hasilnya.

"Kenapa harus Mahendra dad?" tanya Erick.

"Karena perusahaan itu memiliki model dan perancang busana yang sedang naik daun. Itu takkan merugikan perusahaan entertainment kita nak, justru menguntungkan!" ucap Matt dan ya ARMA fashion sedang menjadi trend setter di negeri ini bahkan hingga ke luar negeri.

Erick mengangguk.

"Baiklah dad." ucap Erick dan Matt pun merasa lega.

Keesokan harinya, Erick sudah menyiapkan diri dan mendatangi kantor Mahendra pukul sepuluh lebih tiga puluh menit. Dia tak ingin terlambat karena ini adalah rapat pertamanya.

Bagaimana wujud gadis itu sekarang? Erick salah satu penggemar Ariana, bagaimana pun dia adalah cinta pertamanya dan sampai detik ini pun dia masih mencintai Ariana.

Namun rasa sakit yang di torehkan Ariana dulu membuat Erick terluka dan enggan menjalin hubungan serius dengan wanita mana pun. Erick menjadi dingin dan gila kerja. Itu sebabnya dia berada di Canada dan melebarkan sayapnya di segala bidang.

Erick menatap para anggota rapat yang sudah berkumpul di ruang rapat.

Kemana Ariana? Apa dia membatalkan proyek itu dan menggantikannya dengan orang lain? Sungguh tidak profesional! Ejek Erick di dalam hati, pintu ruang rapat di tutup, namun tak lama terbuka kembali dan seorang malaikat cantik memasuki ruangan itu.

Ariana sangat cantik, lebih cantik aslinya dari pada foto di majalah. Ariana menatap wajahnya membuat Erick merasa gugup, namun dia harus mengontrol emosinya.

"Seharusnya seorang pemimpin tidak boleh terlambat Miss Mahendra, apa lagi ini adalah rapat pertama kita." ucap Erick dingin membuat wajah Ariana sedikit memucat. Ariana memang gadis yang pintar, dia segera memasang wajah tenangnya.

"Rapat belum di mulai kan Mr Grace, maaf atas keterlambatan ini." ucap Ariana yang mau tak mau harus duduk di sisi Erick, karena hanya itu kursi yang kosong dan bertuliskan namanya.

Erick merasakan jantungnya berdegup dengan kencang, namun Erick berusaha sekuat tenaga untuk mengontrolnya. Dia bukan Erick yang dulu, yang mudah di sakiti dan di campakan oleh seorang Ariana!

Mereka mulai membahas konsep dan rencana proyek itu. Sesekali Erick menatap wajah Ariana yang cantik dan membuatnya ingin mencium Ariana.

"Mr Grace..." panggil Case membuyarkan lamunannya.

"Maaf.." ucap Erick malu, Ariana pasti melihatnya sedang tidak konsentrasi.

Jujur aroma tubuhnya begitu menganggu, membuat kejantanannya meronta di bawah sana, Ariana selalu membangkitkan gairahnya.

"Saya cukupkan sampai disini, sore kita rayakan awal proyek kita di Mistica  Club. Disana anda bisa minum, bermain sesuka hati anda." ucap Erick membuat para anggota rapat yang rata-rata eksekutif muda tersenyum senang, kecuali Ariana.

Mereka jelas senang karena Mistica Club terkenal dengan minuman mahal yang memabukan juga menyajikan para jalang berusia dua puluh sampai dua puluh lima tahunan, masih segar!

"Maaf saya tak bisa datang Mr Grace, saya menghindari minuman beralkohol dan asap rokok." tolak Ariana.

"Kalian boleh bubar kecuali anda Miss Mahendra." ucap Erick membuat tubuh Ariana menegang.

Oh sial, apa lagi ini? rutuk Ariana.

Para anggota rapat sudah pergi tinggal Ariana dan Erick yang berada di sana.

"Lama tak berjumpa, Ariana." ucap Erick dingin.

"Saya hanya akan membahas pekerjaan, bukan urusan pribadi Mr Grace." ucap Ariana tak kalah dingin.

Erick menarik lengan Ariana secara kasar dan menempelkan tubuh gadis itu ke tubuh Erick.

"Apa maumu kak!" pekik Ariana terkejut mendapat tarikan dan tatapan tajam dari mata biru Erick.

"Ternyata Tuhan mengabulkan doaku untuk membalas perbuatanmu padaku!" ucap Erick lalu mencium gadis itu dengan kasar. Ariana mencoba meronta namun tenaganya lebih kuat dari tubuh mungil Ariana.

Erick menarik tubuh Ariana ke atas meja rapat tanpa melepaskan pelukan dan ciumannya.

"Mmppph..." ronta Ariana dan sialnya tendangan kakinya malah menyingkapkan roknya dan memperlihatkan paha mulusnya kepda Erick.

Erick melebarkan paha Ariana dan menekan miliknya dengan kejantanannya yang selama rapat mengeras dan membengkak, Ariana tentu menyadari itu.  Erick melepaskan pagutannya.

"Kau berengsek kak, dari dulu sampai sekarang kau tetap sama!" ucap Ariana geram.

Erick tersenyum sinis dan memasukan jemarinya ke dalam milik Ariana membuat gadis itu tersentak kaget.

"Kakak jangan lakukan itu kak, aku mohon!" pinta Ariana yang merasa tak nyaman dengan jari tengah Erick yang melesak masuk kedalam ke kewanitaan dan bergerak keluar masuk di sana.

"Apa sudah ada yang memasukinya Ariana?" tanya Erick membuat Ariana merasa di lecehkan namun tubuhnya terkunci dengan himpitan tubuh Erick dan genggaman tangannya. Ariana menatap Erick dengan mata berkaca-kaca.

"Kau ingin merusak harga diriku kak?" tanya Ariana dengan nada bergetar.

"Aku yakin sekarang kau sudah tak perawan dan banyak lelaki di luar sana yang sudah memasukimu. Apa lagi profesimu sebagai model!" ucap Erick sinis sambil menghujam jemarinya dengan kasar di dalam sana.

"Akh.. Kak, sakit!" ringgis Ariana tak tahan dengan perlakuan kasar Erick.

Erick tak peduli, memikirkan Ariana sudah di sentuh pria lain malah membuatnya semakin sakit hati. Erick terus mengocok milik Ariana hingga tubuh gadis itu melemah, Ariana tak ingin terangsang, namun dengan rangsangan seperti itu  Ariana tak mungkin menang,  ketika Ariana akan mencapai orgasmenya, Erick mencabut jarinya dengan kasar.

"Jalang!" bisik Erick sambil meninggalkan Ariana yang sudah tak berdaya di atas meja  rapat.

Ariana menutup roknya, turun dari meja dan menangis meratapi nasibnya.

Kenapa dia harus bertemu dengan bajingan itu lagi?!!



Tbc

PLAYER Story of Ariana Mahendra (Tamat)/Tersedia di Play StoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang