Part 43 (21++)

8.2K 472 17
                                    

Happy Reading....


Ariana tak menyangka Chris tega melakukan ini padanya. Erick membuka penutup mata Ariana dan dia melihat wajah tampan itu lagi di hadapannya.

"Lepaskan aku kak!" bentak Ariana kesal.

"Tidak!"

"Apa?"

"Nanti kau kabur lagi atau lebih parahnya menyakitiku!"

"Apa?"

"Kita lebih baik masuk ke dalam." ucap Erick lalu memanggul Ariana, membawanya masuk ke dalam.

"Oh sialan, turunkan aku kak, aku bukan karung beras yang kau panggul seperti ini!" teriak Ariana geram.

Erick yang kewalahan dengan rontaan Ariana pun menurunkan gadis itu di atas sofa.

"Kakak lepas!" teriak Ariana kesal.

"Bisakah kau diam Ariana?" tanya Erick panik dengan sikap menyerang Ariana membuatnya bingung harus berbuat apa.

"Kakak lepas!" erang Ariana sambil berusaha duduk, Erick hanya diam tidak menggubris ucapan Ariana, dia sedang sibuk mencari gunting untuk melepaskan tali Ariana.

"Kak.." erang Ariana dan terus meronta namun keseimbangannya hilang.

"Kakak... Aakh.." jerit Ariana dengan tubuh terguling ke lantai, jatuh dari sofa.

Bruuuk!!

"Ariana..." ucap Erick kaget dan melihat istrinya terguling pasrah di lantai.

Erick tertawa keras melihat ekspresi lucu Ariana, gadis keras kepala itu mendarat bebas di lantai dengan posisi menungging.

"Oh shit, berhenti tertawa kak, tolong aku!" isak Ariana kesal dan malu.

Erick segera menyimpan gunting di sakunya lalu menarik tubuh Ariana dan memeluknya sambil menahan tawa.

"Jangan mentertawakanku!" ucap Ariana geram.

Erick menggendong Ariana ke dalam kamar dan merebahkan tubuh gadis itu di atas ranjang.

Erick menatap tubuh indah Ariana ketika sedang terikat, wajah cantiknya terlihat tak berdaya dan menggairahkan.

"Kakak.. Lepaskan aku, please.." pinta Ariana.

"Kau pasti menyerangku, lebih baik kau terikat sampai kau benar-benar terikat padaku." bisik Erick penuh gairah membuat wajah Ariana merona, dia tahu apa yang di maksud oleh Erick.

"Kakak.. Please.." pinta Ariana lagi namun Erick membungkam bibirnya dengan bibir Erick yang melahap rakus bibir penuh Ariana.

Ariana hanya pasrah merasakan sensasi terikat sambil di sentuh oleh seorang pria yang dia cintai. Ariana percaya Erick takkan menyakitinya. Erick menarik pakaian Ariana hingga payudaranya bergelantung bebas.

"Kakak..." desah Ariana merasakan sentuhan lembut Erick di payudaranya. Ariana pasrah, dia tak bisa menolak apa lagi melawan dalam keadaan terikat  seperti ini.

"Berapa banyak pria yang mengagumi tubuhmu? bisik Erick namun Ariana menulikan telinganya.

"Aku takkan peduli lagi, yang penting mulai sekarang kau adalah milikku, tak ada pria lain yang boleh menyentuhmu." bisik Erick sambil menghisap puting Ariana dengan lembut.

"Kakak, aku janji takkan menyerang tapi menyerah.." bisik Ariana yang tak sanggup lagi menahan gairah dalam keadaan terikat, Erick menggeram senang.

Erick mengambil gunting di saku jasnya lalu menggunting tali di tangan dan kakinya lalu melempar gunting itu asal.

Ariana menerjang Erick hingga pria itu terkejut dan berada di bawah kuasa tubuh Ariana.

"Oh apa yang kau lakukan sayang?"

"Memperkosamu!" goda Ariana sambil terkikik geli.

"Hmm... Kau seperti Hannah!" erang Erick membuat Ariana kesal.

"Apa?"

"Ya, Hannah memperkosaku!"

"Oh sial, mana ada perempuan yang memperkosa laki-laki?"

"Andai ada orang yang melihat posisi kita sekarang, mereka akan mengira kau memperkosaku!" ucap Erick sensual sambil meremas bokong Ariana.

"Akh.. Kak.." namun Erick menarik tubuh Ariana dan melumat bibirnya dengan penuh gairah lalu menggulingkan tubuhnya hingga Erick yang sekarang berada di atasnya.

"Dalam kamusku tidak ada wanita yang bisa berkuasa di atas tubuhku meski kau lebih berpengalaman dariku." bisik Erick sambil melepaskan pakaiannya dengan cepat, memamerkan otot tubuhnya yang atletis.

Ariana terpesona menatap tubuh Erick, otot lengannya kembali memerangkap tubuhnya.

"Kau ingin bercinta dengan pakaian lengkap?" goda Erick membuat Airana terkejut,  Erick tersenyum sambil merobek pakaian Ariana yang tersisa di tubuhnya.

"Kak..." guman Ariana salah tingkah saat Erick menatap wajah kemudian tubuhnya.

"Kau sempurna.." bisik Erick lalu mencium Ariana dan melebarkan paha Ariana.

"Aku akan berusaha memuaskanmu sayang.." bisik Erick lalu mengarahkan kejantanannya ke dalam milik Ariana.

"Akh.." erang Ariana merasakan benda tumpul memasuki miliknya dan Erick tampak terkejut merasakan miliknya menembus sebuah penghalang di bawah sana.

"Ariana..."

"Aku milikmu kak.."

"Kau.."

"Dad menjagaku agar milikku tetap suci kak.." bisik Ariana membuat Erick tertegun.

"Itu alasan aku mencintai dad, dia menjagaku dengan baik, untukmu.." rintih Ariana merasakan miliknya terasa penuh.

"Kita bisa menundanya.." ucap Erick ragu dan tak mau menyakiti Ariana lebih jauh lagi, namun Ariana menekan pinggulnya dan mengeratkan kakinya hingga milik Erick terbenam sempurna.

"Aku milikmu kak.." bisik Ariana dengan air mata yang mengalir indah menahan sakitnya.

Ya, Chris benar, Ariana harus Erick ikat dengan sesuatu yang tak tampak terikat dari luar namun mengikat erat di dalam  -cinta dan buah cintanya.

Erick mulai menggerakan miliknya di dalam sana membuat Ariana mendesah nikmat, merasakan pergerakan Erick yang mulai bergerak cepat mengikuti ritme.

"Kak.." erang Ariana sambil meremas kedua pergelangan tangan Erick yang menopang tubuhnya di atas Ariana.

"Kau suka?" bisik Erick dan Ariana mengangguk pelan.

"Kakak..." erang Ariana merasakan gemuruh yang besar, menggulung seluruh tenaganya dan pecah.

Erick tersenyum bahagia melihat istrinya mengalami orgasme pertamanya.

"Giliranku.." bisik Erick sambil mempercepat temponya dan sesuatu yang hangat meledak di bawah sana.

"Hmmm...." guman Erick lalu mencabut miliknya dan menatap kemaluan Ariana mengeluarkan lelehan cairannya.

"Banyak.." goda Erick sambil menepuk milik Ariana.

"Kak.." protes Ariana sebal.

Erick tersenyum puas lalu mencium Ariana.

"Istirahatlah sayang.." bisik Erick sambil memeluk Ariana dengan erat. Ariana menyenderkan kepalanya di dada bidang Erick.

"Kak, gerah.." bisik Ariana sambil menendang selimut yang menempel di kakinya.

Erick terkekeh melihat kelakuan Ariana lalu menyalakan AC kamarnya agar istrinya merasa nyaman di pelukannya.

"sleep tight.."

"Hmm.." guman Ariana sambil mempererat pelukannya. Erick mulai merasakan suhu kamarnya mendingin dan rasa kantuknya pun mulai menderanya.


TBC

PLAYER Story of Ariana Mahendra (Tamat)/Tersedia di Play StoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang