Part 26

5.1K 437 11
                                    

Happy Reading.....

Ariana berjalan menembus kerumunan orang-orang yang sedang mabuk. Ariana kecewa pada Erick juga Hannah, kenapa asistennya menghianati Ariana? Tapi Ariana tahu sifat jalang Hannah yang sering bergonta ganti partner seksnya setiap akhir pekan dan kejadian tadi juga bukan salah Hannah.

Tiba-tiba seseorang menarik tubuh Ariana dan memeluknya.

"Hai cantik ayo ke kamar denganku!" ucap pria mabuk bertubuh tambun. Ariana melepaskan pelukan pria kurang ajar itu.

"Lepaskan aku!"

"Jangan tolak aku jalang!"

"Aku bukan jalang, sialan!" ucap Ariana geram lalu menampar pria itu.

Plak!

Pria tambun itu tak terima di permalukan oleh Ariana, dia pun menampar Ariana dengan cukup keras hingga gadis itu tersungkur di lantai.

"Akh!" ringgis Ariana menahan sakit, dia merasakan kepalanya berdengung dan sakit di sudut bibirnya.

"Ikut aku jalang!" bentak pria itu sambil menyeret tubuh Ariana secara kasar, lelaki itu mabuk namun tenaganya begitu kuat.

Erick  yang melihat Ariana di seret pria asing langsung menghampiri Ariana dan menghajar pria tua itu sampai terjungkal.

"Aku antar kau pulang!" ucap Erick sambil menarik tangan Ariana dan Ariana pun terpaksa mengikuti Erick.

Sepanjang jalan mereka terdiam, Ariana memejamkan matanya merasakan sudut bibirnya yang berdenyut sakit dan perih.

"Aku akan membantumu mengobati lukamu."

"Tidak perlu, aku baik-baik saja."

"Bibirmu berdarah."

"Luka ini tak seberapa Mr Grace, takkan membuatku mati." ucap Ariana dingin.

"Keras kepala!" rutuk Erick kesal dan Ariana tak peduli.

Sesampai di apartemen Ariana langsung keluar dari mobil dan berjalan cepat meninggalkan Erick. Namun pria itu berhasil mengejar Ariana.

"Ada apa lagi?" bentak Ariana kesal.

"Tak ada ucapan terima kasih?"

"Apa? Terima kasih? Aku begini juga karena anda Mr. Grace, andai aku tak kau paksa ke pesta itu hal  buruk seperti ini takkan terjadi. Aku seorang model harus menjaga harga diriku, tubuhku dan juga penampilanku. Tapi kau mengacaukannya!" sembur Ariana kesal lalu memasuki lift yang terbuka dan sialan, Erick tetap mengikutinya!

Pintu lift terbuka kembali dan Ariana segera menuju pintu apartemennya.

"Aku bisa menjaga diriku sendiri!" ucap Ariana namun lelaki itu tetap menempel ketat.

"Mr Grace tolong, pulanglah!" ucap Ariana dengan mata berkaca-kaca.

Erick menangkup kedua pipinya dan mengelus luka di sudut bibirnya.

"Perih.." rintih Ariana yang tak pernah merasakan tamparan seperti itu.

"Aku akan mengompres lukamu." ucap Erick lalu membawa es di lemari pendingin.

Erick mencoba mengobati luka di wajah Ariana.

"Luka ini pasti membekas, mana besok ada pemotretan!" keluh Ariana.
"Pemotretan apa?"

"Majalah."

"Pakaian apa yang kau kenakan?"

"Dress malam."

"Seksi?"

"Apa maksudmu kak?"

"Batalkan!"

"Tidak, apa kau gila? Aku harus profesional!" pekik Ariana sambil meringis menahan sakit.

"Oke." ucap Erick mengalah.

"Pulanglah!"

"Tapi.."

"Kakak!" usir Ariana dan Erick pun mengalah. Dia tak mau memperburuk harinya lagi.

Ariana bernafas lega, sungguh dia sangat membenci sikap Erick yang implusif!

Keesokan harinya...

Ariana bertekad akan menolak kerjasama dengan Erick, silahkan saja kakeknya meminta Chris, Mirza atau siapapun untuk mengurus proyek ini. Bukannya Ariana tidak profesional, namun Ariana tak mau kejadian semalam menimpanya lagi.

"Miss Mahendra, Mr Reed sedang di ruang atas." ucap sekretarisnya dan Ariana segera ke ruang atas untuk menemui kakek.

Ariana berjalan secara perlahan ketika mendengar David sedang berbicara serius dengan seseorang.

"Dad ingin Ariana segera menikah."

"Tapi apa dia takkan marah jika tahu proyek ini hanya untuk mendekatkan Ariana dengan Erick? Aku lihat mereka tidak berhubungan baik." ucap Rafael.

"Aku tahu, tapi dari benci menjadi suka, akan lebih baik nak!" ucap David sambil terkekeh.

"Lagi pula dad dan uncle Matt sudah sepakat untuk menikahkan mereka apapun yang terjadi." ucap David menandaskan.

Ariana tertegun, oh jadi proyek ini memang di atur oleh kakek dan lelaki yang dia cintai?

Pantas saja Matt berusaha berdamai dengannya agar memperlancar misinya.

Lelaki berengsek! ucap Ariana di dalam hati, dia sangat geram mengetahui hal ini.

Ariana keluar dari ruangan itu berjalan menuju lift, dia malas bertemu dengan siapapun. Semua orang menghianatinya!

Tbc

PLAYER Story of Ariana Mahendra (Tamat)/Tersedia di Play StoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang