Part 30

4.8K 429 11
                                    

Happy Reading....

Erick menghela nafas, dia berjalan menuju lift. Kenapa gadis itu menciumnya? Andai Erick tak ada janji dengan Mirza mungkin dia sudah meniduri Ariana. Erick melajukan mobilnya menuju club dimana Mirza sudah menunggunya.

Erick segera memasuki ruangan VIP lalu berjalan menuju ruangan yang biasa dia gunakan sebagai ruang pertemuan.

"Erick!" sapa Mirza.

"Mirza, maaf aku tadi mengantarkan teman dulu."

"Tak apa. " ucap Mirza.

"Ada apa kau ingin menemuiku?" tanya Erick.

"Aku ingin membicarakan tentang adikku."

"Kenapa dengan Ariana?"

"Ayahmu dan kakek sepakat untuk menjodohkan kalian, sebelum beliau meninggal." ucap Mirza sambil menatap wajah Erick, dia ingin melihat reaksi wajah Erick.

"Oh ya?" ucap Erick tak menyangka.

Kenapa daddy nya menjodohkan dirinya dengan Ariana? Bukankah Dad mencintai Ariana?

"Daddy-ku dengan Mr Reed?" ulang Erick tak percaya.

"Iya." ucap Mirza. Erick tersenyum tipis,

"Apa Ariana sudah tahu?"

"Sepertinya sudah, dia sempat menguping pembicaraan kami." ucap Mirza.

Oh pantas saja ketika mabuk Ariana berkata jika Erick melakukannya atau tidak, tetap saja dia akan bertanggung jawab.

"Apa kau mencintai Ariana?" tanya Mirza membuat wajah Erick merona, Mirza memperhatikan perubahan wajah Erick.

Bagaimana pun Erick memang mencintainya apa lagi tadi Ariana sudah menciumnya membuat hatinya luluh dan bahagia.

"Dia cinta pertamaku." ucap Erick sambil tersenyum.

"Aku percayakan adikku padamu."

"Aku pasti menjaganya dengan sepenuh hati." ucap Erick sambil tersenyum simpul.

******

Ariana berjalan menuju ruang pemotretan, disana Samudera sudah menantinya.

"Kau sudah siap?" tanya Samudera dan Ariana mengangguk lalu membuka blazernya, berjalan menuju objek pemotretan dan berpose. Sudah dirasa cukup Ariana melambaikan tangannya.

"Cukup!" ucap Ariana lalu mengenakan blazernya dan berjalan mendekati Hannah yang sedang menantinya.

"Mr Grace menunggumu." ucap Hannah membuat  Ariana mengernyitkan keningnya.

"Mr Grace?"

"Erick.."

"Oh, pria yang sudah menciummu itu."

"Jangan bilang kau cemburu Riana!" goda Hannah membuat Ariana sebal.

"Aku tak cemburu."

"Sepertinya kejantanannya sangat lezat!"

"Astaga, Hannah!"

"Hannah saja berfikir seperti itu, apa kau tak tertarik?" goda Erick yang sudah berdiri di dekat pintu sambil menatap ke arah Ariana.

"Kalian memang cocok!" ejek Ariana.

"Kau tak cemburu?" tanya Erick sedikit merajuk.

"Nope!"

"Hannah, aku minta nomor teleponmu."

"Kakak!" pekik Ariana sebal membuat Erick senang lalu menarik pinggang Ariana dan mencium bibirnya dengan lembut.

"Oh sial, melihat kalian berdua seperti itu membuatku butuh pelampiasan!" ejek Hannah sambil meninggalkan mereka berdua. Ariana terkekeh lalu melepaskan pagutannya.

"Dia butuh pelepasan!" ucap Ariana dan Erick hanya tertawa sambil mengecup kening Ariana.

"Kau pasti lelah, kita makan siang." ucap Erick sambil menggenggam tangan Ariana dengan lembut dan berjalan menuju lift.

"Kenapa kau bersikap baik padaku? Strategi apa lagi yang kau jalankan kak?" tanya Ariana curiga dengan sikap aneh Erick. Pintu lift terbuka dan mereka pun masuk, memencet tombol menuju basement.

"Kenapa? Kau tak suka sayang?" tanya Erick sambil mengusap kening Ariana dan memandang wajah cantiknya.

"Kau akan menjadi milikku.." bisik Erick sambil mengecup kening Ariana dengan penuh perasaan sayang.

"Maksud kakak?"

"Aku sudah tahu semuanya, kakakmu, Mirza malam menemuiku."

"Tentang perjodohan itu? Aku tak mau kak. Aku akan menolak." ucap Ariana ketus.

"Kenapa?"

"Kau tahu sendiri pria yang aku cintai hanyalah daddy-mu. Aku tak mungkin menikahi anak dari orang yang aku cintai." ucap Ariana membuat rahang Erick mengeras.

"Daddy sudah melepasmu padaku."

"Aku bukan barang yang bisa dilepas lalu dia lempar ke anaknya begitu saja kak." ucap Ariana meradang.

"Kakekmu pun menyetujuinya. "

"Tutup mulutmu!" bentak Ariana kasar, dia tak suka jika rang lain membahas perkataan orang yang sudah mati. Pintu lift terbuka dan Ariana segera keluar menuju mobilnya.

"Kenapa kau tak bisa mencintaiku sedikit saja Ariana?" tanya Erick membuat Ariana menghentikan langkahnya dan menatap Erick.

"Karena aku tak bisa mencintaimu."

"Tapi ciuman itu? Kau juga mau aku sentuh!" ucap Erick putus asa.

Ariana teringat prilaku hedonisme Hannah lalu tersenyum miring.

"Kau tahu Hannah? Dalam hidupnya tidak ada cinta hanya ada hasrat dan pelepasan. Aku pun sama, kau mengerti?" dusta Ariana membuat wajah Erick memerah menahan amarah.

"Kau jalang!"

"Aku memang jalang, jadi lepaskan aku Kak." ucap Ariana sambil pergi meninggalkan Erick dengan  perasaannya yang terluka.

Ariana rasa menikahi Erick adalah sesuatu yang konyol. Ariana menikahi anak dari pria yang pernah dia cintai!

Tbc

Bagi yang belum follow aku di instagram, follow ya @ariska_311 biar gak ketinggalan update wkwkwkwk....

Thanks for reading.....

Love you..

Muuaah....

PLAYER Story of Ariana Mahendra (Tamat)/Tersedia di Play StoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang