Part 38

4.1K 430 35
                                    

Happy Reading......

Hannah menarik nafas berat, kenapa dia bisa hamil? Siapa yang sudah menghamilinya? Ariana menangis histeris membuat dokter dan asistennya panik.

"Nona kenapa?" tanya Asisten itu dan Ariana segera berlari ke luar ruangan. Hannah yang melihat Ariana terpukul merasa tak tega.

Tapi sumpah, Hannah juga tak tahu siapa yang menghamilinya, karena seingat Hannah ketika  bercinta dengan Erick, pria itu tidak mengeluarkan sperma dan Hannah memakaikan kondom. Hannah tersenyum kaku ke arah dokter yang menatapnya aneh.

"Maaf, terima kasih.." ucap Hannah cepat lalu keluar dari ruangan itu dan dia melihat Ariana sedang terduduk sambil menangis.

"Ariana.."

"Jangan mendekat, aku benci penghianat!"

"Ariana.."

"Aku menganggapmu sahabat tapi kau menikamku dari belakang!"

"Tapi..."

"Andai kau jujur padaku aku takkan menikahi bajingan itu!" isak Ariana membuat Hannah terdiam.

Setelah puas menangis Ariana mengajak Hannah pulang untuk berkemas, sementara Hannah sedang sibuk berfikir.

Siapa yang sudah menghamilinya? Karena sudah banyak lelaki yang Hannah tiduri namun perasaan dia menggunakan pengaman!

Ariana menelepon Mirza dan memintanya mengirim supir, karena Ariana tak mungkin menyetir dalam keadaan kalut.

"Ariana, ada apa?"

"Hannah hamil, kak.."

"Tapi belum tentu itu anak Erick. "

"Kakak tanya saja orangnya nanti, setelah kami sudah kembali." ucap Ariana lalu memutuskan teleponnya dengan Mirza.

"Aku sudah siap.." ucap Hannah dan Ariana hanya mengangguk.

"Kau tak sarapan dulu? Aku lapar."

"Baiklah kita makan sambil menunggu supir, kasihan juga bayimu. " ucap Ariana mengalah dan Hannah pun mengangguk pelan.

******

Akhirnya  mereka tiba di mansion Grace, Erick, Matt dan Mirza sudah menunggu di sana. Ariana memasuki ruang keluarga bersama Hannah yang tampak menegang.

"Kak.." sapa Ariana lalu memeluk Mirza dengan erat, Mirza hanya bisa membalas pelukan Ariana dengan lembut.

"Berapa usia kandunganmu?" tanya Matt kepada Hannah dan Ariana langsung membuka tas dan memberikan hasil USG Hannah.

"Aku menggunakan namaku karena aku tidak mau nama Hannah tercemar." ucap Ariana dan Matt hanya mengangguk. Erick tampak gusar melihat hasil USG itu.

Sialnya, Erick tak mengingat lagi kejadian itu, apa dia menyemburkan benihnya di rahim Hannah atau tidak.

"Apa benar ini anak Erick?" tanya Matt tajam kepada Hannah.

"I.. Iya!" ucap Hannah gugup.

"Apa sesuai dengan waktu dan usia janinnya?" tanya Mirza.

"Menurut dokter usia janin sekitar lima sampai enam minggu dan kejadian itu?" tanya Ariana tajam kepada Erick.

"Sekitar sebulan yang lalu." ucap Erick pasrah.

"Aku tak yakin dengan hasilnya, aku melihat kondom yang kau genggam Hannah." ucap Matt membuat tubuh Hannah menegang.

"Kau menggunakan pengaman." ulang Matt.

"Apa itu benar?" tanya Mirza penuh intimidasi membuat Hannah menangis. Hannah takut berbohong.

"Katakan yang sebenarnya.."

"Aku tak tahu siapa yang menghamiliku.." isak Hannah membuat Matt geram.

"Apa kau yakin itu bukan anakku?" tanya Erick membuat gadis itu menatap sendu.

"Kau bukan ayah bayi ini." ucap Hannah yang tak mau menjebak Erick meski sebenarnya Hannah sebal pada Ariana. Hannah tahu Mirza bukan orang biasa, dari cara dia menatapnya penuh intimidasi, Hannah tak mau bermasalah dengan orang semengerikan Mirza.

"Aku akan bertanggung jawab, bagaimana pun bayi itu tidak bersalah. Aku akan merawatnya sampai lahir, terserah nanti jika kau mau mengambilnya silahkan, atau aku akan merawatnya yang pasti kau tak usah khawatir aku akan membiayainya sampai dia tumbuh besar." ucap Erick membuat Ariana shock. Untuk apa Erick sebaik itu jika dia bukan ayah biologisnya?

"Apa maksudmu?"

"Kau sudah mendengar jelas apa yang aku katakan Ariana."

"Tapi.."

"Keputusanku sudah bulat." ucap Erick tak mau di bantah membuat Ariana terluka.

"Kita akan bercerai!" ucap Ariana lalu berjalan menuju ke luar rumah, Erick sudah mengacaukannya, belum bisa Ariana mencerna dengan baik apa.yang sedang terjadi, kini Erick sudah mengacaukannya dengan sok menjadi pahlawan untuk menjadi ayah bayi yang tak jelas siapa bapaknya.

Ariana berjalan menuju mobilnya, dia muak dengan kegilaan keluarga Grace!!



Tbc

PLAYER Story of Ariana Mahendra (Tamat)/Tersedia di Play StoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang