Part 19

4.3K 401 8
                                    

Happy Reading.....


Ariana senang melihat lelaki yang di bencinya tampak shock.

"Ariana.." guman Matt dan Erick segera menyingkir dari tubuh Ariana dan gadis itu duduk dengan santai sambil merapihkan pakaiannya.

"Kenapa kau lakukan itu Ariana?" tanya Matt geram.

"Melakukan apa?" tanya Ariana santai. Matt mendekatinya dan menarik lengan Ariana.

"Lepaskan aku Mr Grace!" bentak Ariana tak suka.

"Dad dia pacarku!" ucap Erick namun Matt tak menggubrisnya. Ariana meronta kesal dan Erick pun menyerang Matt.

Mereka saling pukul membuat Ariana bingung. Harusnya Ariana bahagia, namun kenapa dia malah merasa bersalah? Ariana menatap mereka yang sedang baku hantam memperebutkannya.  Anak dan ayah bertengkar karena dirinya.

"Hentikan Erick, dad!" teriak Ariana sambil melempar gelas kosong ke dinding membuat Erick dan Matt menatap ke arahnya.

"Aku akan bicara berdua dengan dad.." pinta Ariana dengan mata berkaca-kaca. Erick tampak tidak rela.

Ariana menatap wajah Erick yang memerah di beberapa bagian mungkin lama kelamaan akan membiru karena pukulan Matt.

"Please.." pinta Ariana.

"Kita bicara di tempat lain." ucap Matt lalu kembali menyeret Ariana keluar dari rumahnya.

Sepanjang perjalanan Matt tidak berkata sedikit pun membuat suasana di dalam mobil cukup mencekam. Ariana hanya bisa menangis, apa perbuatannya salah? Tapi tujuan utama Ariana memang membalaskan dendam. Harusnya dia bahagia bukan? Dan ini tidak salah!

Matt membawa Ariana ke apartemen Mahendra.

"Kita bicara di apartemenmu saja." ucap Matt dengan nada datar dan Ariana hanya mengangguk. Dia mengerti, Matt tak mungkin mengajaknya ke tempat ramai dalam keadaan genting dan penampilan yang kacau.

Sesampai di sana Matt duduk si sofa sambil mengacak rambutnya dengan frustasi.

"Apa yang mau kau jelaskan?" tanya Ariana sambil menatap pilu ke arah Matt namun pria itu malah menunduk.

"Sudah lama aku mencarimu, tapi kau begitu sulit di temui." ucap Ariana sambil menahan tangis.

"Tapi bukan seperti ini caranya!" ucap Matt yang membaca pikiran Ariana jika dia melakukan ini untuk mencari perhatiannya.

"Lalu? Apa ada cara yang lain yang bisa aku lakukan Mr Grace?" tanya Ariana tajam membuat pria itu kembali bungkam.

"Jika kau berfikir, aku melakukan ini agar kau mau menemuiku apa lagi agar kau kembali padaku, itu salah besar." ucap Ariana menguatkan hatinya. Matt menatap gadis itu.

"Aku tahu kau mencampakkanku jadi cukup adilkan jika aku pun  mencampakkan anakmu yang tampak sudah tergila-gila padaku!" ucap Ariana sambil tertawa menutupi sakit hatinya.

"Kau sudah gila Ariana!" ucap Matt tak percaya.

"Kau yang sudah membuatku seperti ini, kau sudah merusakku dan kau yang membuatku seperti jalang!" isak Ariana kesal.

"Ariana..."

"Kau tak tahu betapa aku mencintaimu, kau cinta pertamaku, aku menerimamu apa adanya dan kau sendiri mengajakku untuk memperjuangkan cinta kita tapi kau malah mencampakkanku. Kau meninggalkanku tanpa sepatah katapun. Kau kejam Matt!!!" pekik Ariana mengeluarkan semua rasa sakitnya.

"Aku menyesal sudah mencintaimu, aku menyesal sudah bertemu denganmu..." sesal Ariana.

"Maaf." 

"Seharusnya kau tak menyentuhku jika kau memang tak berniat mencintaiku."  ucap Ariana dengan nada bergetar.

"Ariana..."

"Semua sudah terlambat, aku akan menjauhi anakmu. Seperti kau menjauhiku. Jadi pergilah Mr Grace." usir Ariana.

"Aku bisa jelaskan kenapa aku melakukan itu padamu."

"Keluar dari apartemenku!" bentak Ariana lalu mendorong tubuh Matt agar keluar dari apartemennya. Matt menarik tangan Ariana dan memeluk Ariana dengan erat.

"Aku mencintaimu, aku melakukan ini karena mencintaimu..." bisik Matt membuat tubuh Ariana menegang.

"Ini semua salahku, seharusnya aku tidak berfikir egois. Kau memiliki masa depan yang cerah, kau wanita satu-satunya di keluarga Mahendra yang bisa di harapkan. Sedangkan bersamaku, kau tak memiliki masa depan.."

"Kenapa kau berkata seperti itu?" tanya Ariana penuh tanda tanya. Matt tersenyum.

"Aku tak bisa membuatmu hamil, mungkin milikku bisa mengeras tapi tak tahan lama sayang, aku sudah tua. Aku hanya akan menyiksamu. Mungkin awalnya kau akan bahagia tapi kedepannya?" tanya Matt padahal Matt tak ingin menyakiti Erick anaknya yang begitu mencintai Ariana.

"Kau bisa berobat."

"Tidak sayang, aku juga tak mau kau cepat menjanda!" goda Matt membuat Ariana tersenyum sinis.

"Cinta tak harus memiliki, kau memiliki masa depan yang cerah jadi... Lepaskan aku, aku ingin kau bahagia bersama Erick." bisik Matt lalu mencium kening Ariana.

"Jika kau mencintaiku tak seharusnya kau melukaiku sedalam ini dan memintaku bersama Erick, dad!"

"Selamat malam sayang.." pamit Matt cepat lalu segera pergi meninggalkan gadis itu.

Matt tak mau melihat kesedihan Ariana dan rajukkannya yang bisa meluluhkan hatinya karena Matt sendiri sudah merasa hancur dan terluka.

Ariana mendengus kesal. Lepaskan aku? Matt meminta Ariana untuk melepaskannya dan berbahagia dengan Erick? Apa apaan ini?

"Jika itu maumu, maka aku pun akan mencampakkan Erick dengan kejam Mr Grace!" isak Ariana kesal. Ariana hanya bisa menangis merasakan sakit di hatinya.



Tbc

PLAYER Story of Ariana Mahendra (Tamat)/Tersedia di Play StoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang