Part 17

4.3K 411 8
                                    

Happy Reading.....

Ariana menatap Erick tak suka.

"Kau tidak merindukanku?" tanya Erick sedih.

"Rindu? Apa maksudmu kak?" tanya Ariana dingin.

"Kau kekasihku, aku mencintaimu."

"Aku bukan kekasihmu dan aku tidak mencintaimu jadi pergilah kak!" bentak Ariana sambil membuka pintu apartemennya. Erick memaksa masuk membuat Ariana sebal.

"Kakak!" bentak Ariana tak suka.

Erick menatap Ariana yang sekarang sudah berubah.

"Apa kau sudah memiliki penggantiku?" tanya Erick namun Ariana tersenyum sinis.

"Jawab aku Ariana!"

"Ya, kau puas?"

"Kau milikku Ariana!" pekik Erick sambil mendorong tubuh Ariana ke dinding.

Plak!

Ariana menampar Erick dengan spontan membuqt pria itu terkejut.

"Menjauh dariku kak!" teriak Ariana.

"Apa ini semua ada kaitannya dengan daddy?" tanya Erick perih, dia berharap bukan itu alasannya. Ariana tersenyum sinis.

"Kau pintar juga kak!" bisik Ariana membuat tubuhnya menegang.

"Apa salahku padamu Ariana?"

"Tanyakan pada ayahmu yang sudah mencampakanku, menggantung hubungan kami sampai sekarang. Kau pikir aku tak terluka? Kau pikir aku tidak menderita? Sedangkan ayahmu dengan licik bersenang-senang lalu setelah itu mencampakanku!"

"Kau jalang Ariana!"

"Ya, aku jalang, aku terpaksa menjadi jalang karena Matt, karena dendamku pada lelaki tua brengsek itu. Jadi enyahlah dari apartemenku!" teriak Ariana sambil mendorong tubuh Erick keluar dari apartemennya.

Braak!!

Erick yang merasa terpukul hanya bisa menatap pintu apartemennya yang di tutup dengan kasar oleh Ariana.

Erick mengepalkan tangannya, Erick yakin suatu saat Ariana akan mendapatkan balasannya. Erick akan menghancurkan Ariana seperti sekarang dia menghancurkan hidupnya.

*****

Ariana mengusap wajahnya dengan kasar, ponselnya berdering dan nama Mirza tertera di layar ponselnya.

"Kakak.."

"Kau sedang apa?"

"Aku baru pulang belanja kak, persediaanku sudah habis."

"Kakak cuma ingin memberi kabar saja tentang adik kita Alessa tapi kau tak perlu khawatir karena kami sudah menanganinya. "

"Ada apa kak dengan Alessa?" tanya Ariana penasaran.

"Alessa terkena HIV, tapi kau jangan khawatir, Alessa baik-baik saja, begiru pun mom dan ayah."

"Baiklah, terima kasih kak!"

"Baiklah, jaga dirimu baik-baik." ucap Mirza lalu menutup teleponnya.

Ariana mendesah lelah.

"HIV? " guman Ariana lalu tersenyum pahit, adiknya yang lemah begitu bernasib malang!

Keesokan harinya....

Ariana kembali ke kampus, kuliah sudah di mulai dan sepulang sekolah dia bertemu Juan di cafe tempat biasanya Ariana makan siang.

"Juan?"

"Ariana? Kebetulan sekali mejanya penuh. Boleh aku duduk di sini bersamamu?" tanya Juan sopan.

"Silahkan, aku sendirian kok!" tukas Ariana sambil menyantap saladnya.

"Kau tak ada kuliah tambahan?"

"Tidak Juan, aku sedang mengejar mata pelajaran lain!"

"Waw, kau bisa cepat lulus!"

"Itu yang aku harapkan, aku ingin segera membuka butik."

"Aku doakan semoga kau sukses!"

"Thanks Juan." ucap Ariana.

Tanpa di sadari Erick melihat mereka berdua, kebetulan dia menyukai kopi robusta di cafe itu. Dia melihat Ariana berkencam dengan mangsa barunya. Erick merasa geram dan segera menghampiri Ariana.

"Oh jadi pria ini yang sudah membuatmu mencampakanku?" tanya Erick tajam membuat Ariana terkejut, namun dengan cepat Ariana memasang wajah sinisnya.

"Kau sedang ada masalah dengan anak pemilik kampus kita Ariana?" tanya Juan bingung.

"Aku tak punya masalah dengannya." ucap Ariana datar.

Erick yang merasa di abaikan langsung menarik lengan Ariana dan menciumnya dengan kasar di depan umum.

Ariana terkejut dengan aksi spontan Erick namun tubuhnya membeku mendapatkan ciuman sepanas itu. Ariana menyentuh dada Erick dan mendorongnya.

"Kakak.." bisik Ariana dengan wajah merona.

Meski Erick sedang marah, aura seksinya terpancar. Ariana merasa dibutuhkan oleh sosok Erick.

"Kita pulang!" ucap Erick sambil menyeret Ariana keluar dari cafe. Juan hanya bisa melongo melihat kejadian itu.

Erick merutuk dirinya sendiri, kenapa dia harus mencium Ariana? Niatnya mempermalukan gadis itu untuk membalaskan dendam malah memercikan getaran dan gairah yang tak terduga karena cemburu!

Erick memasukan Ariana ke mobilnya dan membawanya ke restoran milik ayahnya.

"Kita mau kemana?"

"Temani aku makan siang!" ucap Erick membuat Ariana tertegun, ada apa dengan Erick? Ariana kira dia akan membalas perbuatan Ariana. Ariana menatap Erick.

"Berhenti menatapku seperti itu!"

"Kenapa?" 

"Pokoknya berhenti, atau..."

"Atau apa?" tanya Ariana dan Erick langsung menepikan mobilnya lalu menarik tengkuk Ariana dan menciumnya dengan rakus membuat tubuh Ariana merespon dengan cepat membalas ciuman Erick, tangannya menyentuh rambut Erick dan meremasnya.

Kenapa Erick jadi seseduktif ini?

Tbc

PLAYER Story of Ariana Mahendra (Tamat)/Tersedia di Play StoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang