Part 33

4.4K 424 22
                                    

Happy Reading.....

Matt mencari Erick, dia mengerahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan anaknya. Matt tak mau anaknya salah langkah, sayangnya Matt hanya orang biasa yang tak dapat menemukan anaknya secepat para mafia mencari kabar tentang korbannya.

Matt berharap Erick tidak bertindak bodoh, semalaman dia tak bisa tidur mengkhawatirkan Erick. Dia harus menjelaskan bahwa apa yang di lihatnya tak seperti apa yang ada  di pikirannya.

Menjelang pagi Matt baru menemukan kabar jika Erick menginap di sebuah club yang menyediakan kamar.

Matt segera menuju tempat itu dan meminta pemilik tempat untuk membukakan kamar yang di huni oleh anaknya.

"Apa dia bersama seorang wanita?" tanya Matt kepada Jake.

"Iya, dia bersama gadis bernama Hannah. Dia wanita yang kerap melakukan one night stand di akhir pekan." ucap Jake dan Matt hanya mengangguk pelan.

Pintu terbuka dan Matt melihat anaknya sedang berpelukan dengan gadis bernama Hannah itu dengan keadaan telanjang.

"Astaga.." ucap Matt geram.

"Mr Grace.." ucap Hannah yang ternyata sudah bangun.

"Hannah?"

"Aku asisten Ariana.." ucap Hannah  tak enak membuat wajah Matt memucat.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Matt.

"Maafkan saya Mr Grace, kami mabuk." ucap Hannah beralibi agar Matt tak marah.

"Pakai pakaianmu." ucap Matt dingin.
Hannah mencoba mencari pakaiannya, namun yang dia menemukan pakaiannya yang robek.

"Mr Grace pakaianku di robek." ucap Hannah membuat Matt semakin geram.

"Jake, belikan dia pakaian, cepat!" ucap Matt dan Jake segera pergi.

Matt mencari sesuatu di kamar mandi lalu memberikan bathrobe untuk menutupi tubuh Hannah.

"Jangan pernah memberitahu soal ini pada Ariana dan aku ingin kau berhenti sebagai asistennya. Nanti temui aku di kantorku, kita bahas berapa uang yang kau butuhkan. " ucap Matt sambil memberinya kartu nama dan Hannah hanya mengangguk pelan.

Matt menghela nafas lelah, Ariana bisa maeah dan  meninggalkan Erick jika tahu anaknya sudah meniduri asisten pribadinya.

Tak lama Erick tampak bergerak, dia mulai berangsur sadar dan menatap ke sekeliling.

"Apa yang terjadi?" tanya Erick yang tampak kebingungan karena pengaruh alkohol.

"Dad kecewa padamu!" ucap Matt mengungkapkan perasaannya.

"Apa yang terjadi?" tanya Erick yang terkejut melihat Hannah di samping Matt. Dia teringat percintaan panasnya dengan Ariana.

Oh sial semalam bukan Ariana tapi Hannah!

"Ini bukan masalah besar. "

"Ini masalah besar  jika Ariana tahu dia akan meninggalkanmu. "

"Biar saja dia tahu, aku tak peduli."

"Ariana mencintaimu!"

"cukup dad, aku tak mau mendengar soal Ariana lagi!" bentak Erick.

"Kalian akan tetap menikah."

"Aku tak peduli, silahkan jika dia mau tapi aku akan tetap berprilaku seperti ini. Ternyata rasanya tak buruk juga menjadi seorang bajingan, aku menyesal kenapa tidak dari dulu aku meniduri wanita untuk memuaskan hasrat..."

Plak!!

Matt menampar Erick.

"Kau keterlaluan, cepat berpakaian dan pulang!" bentak Matt dengan nafas memburu.

Matt menyentuh dadanya, tubuhnya terasa melayang. Erick sudah menguras emosinya dan Matt merasa lelah. Matt berjalan sempoyongan, hatinya sakit, Matt tak mau jika Ariana sampai tahu kejadian ini, Matt tak tahu bagaimana kecewanya gadis itu.

"Dad.." sapa Erick yang melihat gelagat mencurigakan dari ayahnya.

"Daddy.." teriak Erick panik ketika ayahnya terjatuh pingsan.

Erick merasa bersalah, namun semua ini juga gara-gara ayahnya yang sudah berciuman dengan Ariana. Erick segera membawa Matt ke rumah sakit.

*****

Ariana mendengar kabar jika Matt masuk rumah sakit. Ariana segera menuju rumah sakit bersama Mirza dan Ariana terkejut melihat Hannah berada di sana.

"Hannah..." tanya Ariana curiga, Mirza yang membaca keadaan langsung menatap tajam ke arah Erick.

"Bagaimana keadaan Mr Grace?" tanya Mirza dan Ariana pun mengalihkan perhatiannya kepada Erick.

"Dad terkena serangan jantung. Dokter sedang memeriksanya." ucap Erick.

"Kenapa kau ada di sini?" tanya Ariana curiga.

"Aku kebetulan bertemu di lobi rumah sakit." dusta Hannah dan untuk sementara Ariana mempercayainya.

Dokter akhirnya keluar dari ruang periksa.

"Mr Grace hanya mengalami serangan jantung ringan, namun jika terulang maka akan fatal akibatnya." ucap Dokter itu. Erick bernafas lega.

"Kenapa beliau bisa terkena serangan jantung?" tanya Mirza penasaran.

"Entahlah, dad memang pekerja keras, tak pernah ingat waktu." dusta Erick dan Mirza hanya mengangguk pelan.

"Bukan karena kejadian semalam kan kak?" tanya Ariana curiga membuat tubuh Erick menegang.


Tbc

PLAYER Story of Ariana Mahendra (Tamat)/Tersedia di Play StoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang