Part 49 (21+)

7.2K 489 25
                                    

Happy Reading....

Kesehatan Ariana mulai membaik, dokter menyatakan Ariana sehat dan tak ada sakit yang serius. Matt merasa senang meski hati kecilnya terasa sakit karena sikap Erick. Sampai sekarang pun Erick sulit dihubungi meski dia masih bekerja di Canada.

Apa Matt membawa Ariana ke  Canada saja untuk mempertemukan mereka dan memperbaiki hubungan mereka?

"Dad, apa kak Erick marah padaku?" tanya Ariana membuat Matt terdiam.

"Maafkan aku, semua kesalah pahaman ini karena ulahku. Andai aku tak mencampuri urusan kalian mungkin dia takkan berkata seperti itu." ucap Matt.

"Tak apa dad, aku yakin kak Erick akan baik-baik saja."

"Hmm.. Bagaimana jika kita ke Canada untuk menemui suamimu?"

"Baiklah, aku juga butuh liburan!" canda Ariana dan Matt pun tersenyum bahagia.

"Ariana, aku janji takkan memaksakan hubungan kalian dan mencampurinya lagi. Aku ingin kalian bahagia." ucap Matt tulus. 

"Terima kasih dad, aku sayang dad.." ucap Ariana lalu memeluk Matt dengan erat.

"Ariana.." sapa Chris.

"Adikkku." ucap Ariana sambil melepaskan pelukannya pada Matt lalu merentangkan tangan ke arah Chris.

"Kau mau juga pelukkan pria tampan yang satu ini!" goda Chris membuat Ariana mendelik sebal namun tetap memeluk adiknya dengan sayang.

"Jangan lakukan itu lagi kak." ucap Chris.

"Iya bawel!" rajuk Ariana dan Chris pun tersenyum bahagia.

"Boleh aku membawa kakakmu ke Canada untuk menemui Erick?"

"Silahkan saja, kakak masih istri sah kak Erick bukan?" ucap Chris santai namun menohok perasaan Matt.

"Terima kasih." ucap Matt cepat.

*****

Mereka pun pergi ke Canada dan Matt membawa Ariana ke hotel Grace. Matt mengirim pesan kepada Erick jika ia sudah sampai di Canada lalu meneleponnya.

"Dad.."

"Aku di hotel Grace."

"Baiklah, aku segera kesana."

"Aku tunggu." ucap Matt lalu memarikan ponselnya.

Matt berharap rencananya akan berhasil. Matt berjalan menuju kamar Ariana dan menyapanya.

"Ariana, beristirahatlah, aku mau menemui dulu kolegaku sebentar." ucap Matt memberi alasan dan dia hanya mengangguk. Matt pun segera keluar dan memantau mereka.

Matt melihat Erick memasuki lift dan berjalan menuju kamar yang sudah di arahkan. Erick yang tak merasa curiga segera memasuki kamar itu.

"Dad.." panggil Erick namun tak ada jawaban. Erick berjalan menuju kamarnya dan..

"Kakak.." sapa Ariana terkejut begitu pun dengan Erick.

"Kau.."

"Kakak..."

"Ada apa?"

"Aku kira.."

"Apa?"

"Kak.. Maaf.."

"Untuk apa?"

"Aku tak bersungguh-sungguh meminta cerai. Aku sudah tahu ini salah paham." ucap Ariana membuat Erick tersenyum kecut. Ariana selalu menuruti perintah Matt.

"Lalu?"

"Aku janji takkan mabuk lagi." ucap Ariana sambil tersenyum.

"Lupakan aku Ariana." ucap Erick membuat Ariana terkejut.

"Apa maksud kakak?"

"Kembalilah pada dad." ucap Erick membuat Ariana kesal.

"Kau.."

"Kau apa?"

"Aku mencintaimu kak!"

"Buktikan!" ucap Erick asal.

Ariana tersenyum lalu mendekati Erick, menarik kerah pria itu dan menciumnya dengan lembut.

Jantung Erick berdegup kencang, bibir Ariana benar-benar membuat pertahanannya runtuh dalam seketika. Ariana menghisap bibir seksi Erick dan menelusupkan lidahnya dan di sambut dengan sahdu oleh lidah Erick yang ikut membelit dan menari di dalam mulutnya.

Ariana melepaskan kancing kemeja suaminya satu per satu lalu mengusap dada bidang Erick dengan lembut. Erick melepaskam pagutannya dan menatap wajah cantik Ariana.

Ini terakhir kali dia menyentuh Ariana sebelum melepaskannya untuk Matt. Ini memang egois namun Erick ingin mengembalikan kekasih ayahnya dan cinta pertama Ariana.

Erick yakin Ariana melakukan ini karena kasihan dan tak ingin menyakiti ayahnya. Erick menarik gaun yang di kenakan Ariana dan mencium lehernya dengan lembut, menjilatinya membuat Ariana mengerang nikmat.

Erick menidurkan Ariana dan menyentuh payudara kenyal perempuan itu.

"Aku mencintaimu Ariana.." bisik Erick.

"Dan ini ucapan cinta terakhirku untukmu." lanjut Erick di dalam hati.

Ariana tersenyum bahagia.

"Aku juga mencintaimu kak, sangat.." bisik Ariana lalu melepaskan celana dalamnya dan melebarkan pahanya.

"Aku milikmu..." bisik Ariana sambil mencium bibir Erick.

Mereka pun bercinta dengan penuh gairah. Erick teringat jika Ariana menggunakan kontrasepsi, tak mengapa jika Erick ingin merasakan klimaks dengan sempurna di bawah sana lalu menyakitinya.

Apa Erick tega?

Erick memompa tubuh Ariana hingga gulungan gairah terkumpul dan mereka pun merasakan orgasme yang pecah dengan sempurna. Erick mengatur nafas, matanya terpejam sambil merafalkan mantra jika apa yang dia lakukan adalah demi kebaikan semuanya.

"Kak.." bisik Ariana penasaran melihat suaminya melamun. Erick tersenyum getir lalu menyingkir dari tubuh Ariana dan memakai pakaianya.

"Kak.."

"Terima kasih, Servismu cukup memuaskan !"

"Apa maksud kakak?"

"Apa kau akan meminta bayaran?" hina Erick tajam membuat hati Ariana terluka, apa maksud Erick?

Setelah selesai mengenakan pakaiannya, Erick menatap Ariana yang masih terlihat shock.

"Aku sudah memberikan berkas perceraian kita pada dad, kau tinggal menandatanganinya dan selesai." ucap Erick santai.

"Lalu apa maksud semua ini kak?"

"Itu hanya hasrat dan bentuk pelepasan saja." ucap Erick meniru perkataan Ariana dulu.

"Aku bukan jalang kak, aku istrimu!"

"Kau jalang dan kau bukan lagi istriku!" ucap Erick pelan namun menyakitkan.

Ariana tertegun, dia benar-benar terpukul dengan sikap Erick. Tubuhnya terasa membeku. Erick berjalan menuju pintu keluar lalu berjalan menuju basement. Erick segera memasuki mobilnya lalu menulis pesan.

Thanks dad, aku cukup puas dengan servisnya wanita itu. Sayang, aku sudah tak tertarik lagi. Jangan paksa aku untuk kembali padanya, ingat, aku sudah menceraikannya.
Erick

Dia pun mengirim pesan itu lalu melajukan mobilnya dengan cukup kencang. Erick meneteskan air matanya. Matt pasti marah namun dia tak peduli, semua sudah berakhir untuk selamanya.


Tbc

PLAYER Story of Ariana Mahendra (Tamat)/Tersedia di Play StoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang