8. Getting Closer

5K 481 34
                                    

Bunda benar-benar bermalam di rumah calon mertua dengan alasan membungkus souvenir pernikahan. Padahal souvenir kan bisa menyuruh orang lain. Bilang aja nyuruh Jinyoung buat berduaan dengan Bian, apa susahnya sih?

Kan waktu kelonan sama Jeprey jadi kepotong.

"Saya mau tidur."

Bian membulatkan matanya.

"Ya pulang mas, masa tidur di sini?"

"Saya pulang terus membiarkan calon istri saya di rumah sendirian?"

Bian menghela nafasnya pelan lalu melihat jam dinding. Pukul delapan lebih lima belas malam. "Paling habis gini kakak pulang." Cicitnya pelan.

"Saya tungguin kamu sampai kakak kamu pulang."

Sialan. Bian harus banyak-banyak bertaubat karena rasanya semenjak dekat dengan gurunya itu ia jadi terlatih untuk mengumpat. Dan yang double sialan adalah, Seokjin tadi mengabarinya kalau dia tidak pulang dan akan menginap di rumah temannya, Minseok.

Bian menghela nafasnya lalu duduk di sofa tepat di depan Jinyoung. Ia memilin jemarinya gugup. Tadi sewaktu ia tahu kalau Jinyoung datang ke rumahnya, Jaehyun langsung ia usir. Berasa Jaehyun adalah selingkuhannya deh, padahal cuman teman.

"Ngapain kamu duduk di situ?"

"Eh?"

"Sini duduk sebelah saya."

Bian menunduk, "Maaf mas bukan muhrim."

Munafik si Bian emang. Demen nempel-nempel ke Jaehyun, menelin Chanwoo, duduk di atas motor berdua sama Jungkook, pas diajak duduk deketan sama calon suami ngelak bilang bukan muhrim.

"Ya sudah." Jinyoung mengangguk lalu meneguk teh cangkir yang tadi Bian suguhkan.

"Kalau kakak kamu enggak pulang saya disuruh nginep sini. Saya tidur di mana?"

Bian mengangkat kepalanya. "Di mana aja bisa pak, yang penting jangan sekamar sama saya."

"Padahal tadinya saya mau sama kamu."

Ini gurunya lagi mabuk kecubung atau gimana sih, suka ngelantur.

"Oh, yaudah mas."

"Yaudah boleh sekamar sama kamu?"

"Ya tetep enggak."

Kemudian hening. Jinyoung sibuk dengan ponselnya dan Bian sibuk dengan pemikirannya yang akhir-akhir ini suka enggak lurus. Dengan acara lamaran yang tiba-tiba, pernikahan dan segala persiapannya yang tiba-tiba, dan Jinyoung yang suka enggak jelas tiba-tiba.

"Mas, mas masih enggak percaya kalau Bian muridnya mas di sekolah?"

Jinyoung mengalihkan pandangannya dari ponsel dan menatap Bian lama. Lalu menggeleng pelan.

Bian mendengus, "Padahal tadi mergokin gue pacaran plus pulang bareng Jeka." Desisnya pelan. Untungnya Jinyoung enggak kedengeran karena fokus dengan kiriman pesan video isi anak main tiktok dari Bambam.

Dan kecewanya Bian adalah Jinyoung benar-benar menginap di rumahnya.

Malam ini benar-benar gelisah dan tidak bisa tidur.

Bagaimana bisa dia tidur kalau pintu kamarnya dan pintu kamar Seokjin sama-sama terbuka dan Jinyoung ada di dalam kamar Seokjin lagi memerhatikan dirinya. Jaehyun daritadi juga sudah teriak-teriak enggak jelas sambil gedor-gedor pintu balkon. Mungkin saja kalau Bian tidak mengabari Jaehyun via chat kalau Jinyoung malam ini menginap di rumahnya Jaehyun akan merusak pintu balkon kamarnya demi masuk ke kamar adindanya.

Teacher; Park JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang