15. Prepare Dadakan

4.7K 466 16
                                    

Hari ini sudah libur, tapi Jinyoung masih ada rapat dengan dewan guru membahas tentang jadwal pelajaran yang baru serta pembagian wali kelas. Memang sengaja atau kebetulan, Jinyoung akan menjabat sebagai wali kelas 12 IPA 4 nanti.

Singkatnya Jinyoung jadi wali kelas kelas Bian.

"Seneng deh saya jadi wali kelas kamu." Ujar Jinyoung yang sedang menuang susu.

"Kenapa?"

Ini Bian berusaha santuy padahal di depannya ada guru idol yang lagi ganteng banget pakai kaus putih sama celana pendek hitam.

"Seneng aja, emangnya kamu enggak?"

Bian mengedikkan bahunya acuh, "Biasa aja sih."

Jinyoung kemudian menarik kursi di samping Bian dan duduk, "Mau susu?"

Bian menggeleng.

"Kan harusnya kamu seneng, pacar kamu jadi wali kelas kamu."

Bian menghela nafasnya pelan. Jinyoung sekarang adalah pacarnya di balik status sebagai suami sekaligus gurunya di sekolah.

Tapi Bian kepikiran Jungkook yang masih suka ngajak Bian video call tiap malem.

Jungkook sampai bertanya, kenapa warna cat dinding kamar Bian bisa berubah, dan headboardnya juga. Bian ngelesnya enteng, bilang lagi di rumah sepupunya.

"Kim Bian." Jinyoung menyebut nama panjangnya.

Bian menoleh. Jinyoung menangkupkan pipi Bian di tangannya. Menekannya hingga bibir Bian mengerucut.

"Kamu kenapa kok kayanya enggak suka gitu sama saya? Kamu keberatan? Kita bisa cerai--"

"Enggak kok, kita enggak perlu cerai, kan kita udah janji."

Kemudian Bian merutuki kebodohannya.

Jinyoung tersenyum lalu menarik Bian ke pelukannya. Kalau boleh jujur, Bian suka banget dipeluk Jinyoung. Dan Bian sebenarnya juga kesepian kalau malam hari, karena biasanya dia tidur dipeluk Seokjin dari belakang.

"Mas,"

"Hm?" Balas Jinyoung enggan melepas pelukannya.

"Tadi mama nanya ke Bian."

"Nanya apa?"

"Katanya pokoknya nanti Bian wisuda, anaknya Mas Jinyoung udah harus ada." Jawab Bian santai.

Jangan tanya Jinyoung, om ganteng itu sudah adem panas.

Jinyoung melepas pelukannya, "Mau dicicil bikin sekarang, nggak?"

"Bikin apa?"

"Dedek bayinya."

Wajah Bian sontak memerah, ia menjauhkan Jinyoung yang masih asik memeluknya dan enggak mau menatap Jinyoung. Rasanya agak aneh kalau Jinyoung berbicara seperti itu padanya di samping statusnya sebagai wali kelas barunya.

"Kim Bi--"

"Mas Jinyoung itu guru aku di sekolah, terus kalau di rumah Mas Jinyoung ngomong kaya gitu itu rasanya aneh tau enggak."

Jinyoung terkekeh pelan.

"Saya guru kamu di sekolah, tapi kalau di rumah, saya itu pacar kamu sekaligus suami kamu."

Bian menunduk semakin dalam.

Tangan Jinyoung terulur mengusap puncak kepala Bian. Mengacak rambutnya sampai Bian mendelik kesal.

Kalau gini caranya Bian kan mirip mozarella yang ditempelin spatula panas, melted.

"Bian, tadi saya ke rumah mama sebentar, saya dikasih amplop."

Teacher; Park JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang