28. Karya Wisata

4.2K 383 19
                                    

Hari ini keberangkatan untuk kegiatan karya wisata. Awalnya Bian merasa ada yang janggal, tapi ia berusaha mengenyampingkan semua kemungkinan terburuknya. Termasuk kabar bahwa keberangkatan mereka ditunda.

Perjalanan kali ini mereka tempuh dengan menggunakan pesawat. Dimana Bian kedapatan duduk di sebelah Chanwoo dan Jinyoung. Tidak tahu bahwa itu sudah rencana tertulis Jinyoung atau memang kedapatan acak seperti itu.

Kasihan Chanwoo, harus jadi orang ketiga. Andai saja Arin lahir di tahun yang sama dengannya, mungkin dia bisa membuatnya kesal sekarang.

Pesawat sudah lepas landas dan Bian merasakan dirinya tiba-tiba lapar. Lalu, ia merogoh tasnya yang ia letakkan di bawah kaki untuk mengambil burger keju yang sempat dibelinya tadi.

Bian membeli tiga, ia bagikan satu untuk Jinyoung dan satu untuk Chanwoo. Miliknya yang paling besar.

"Tumben ngasih gue."

"Berisik. Enggak makasih." Balas Bian di sela kunyahannya.

Chanwoo mendengus, "Makasih, lain kali jajanin gue lagi."

Jinyoung mengambil tissue yang ada di dalam kantung kertas wadah burger Bian dan membersihkan noda saus di ujung bibirnya, "Maunya dibersihin pake bibir, tapi ada Chanwoo." Lalu Jinyoung terkekeh pelan.

"Yaudah pake aja pak, ribet amat deh." Ujar Chanwoo kesal. Siapa sih yang enggak kesal kalau di posisi Chanwoo. Duduk di dekat dua orang yang saling bucin. Enek bos.

Bian melahap burgernya hingga habis, tetapi ia masih merasakan lapar, akhirnya ia membuka snack berekstrudat yang ia beli semalam dengan Jinyoung si supermarket. Rasanya tajam, dan ia sebagai bocah, tentu doyan.

"Bagi dek," Tangan Jinyoung menyelinap masuk begitu saja mengambil makanan ringan itu dan memakannya.

Chanwoo benar-benar kesal.

Dia juga mau.

Mau cikinya.

•••

Acaranya tidak aneh-aneh, seperti acara normal lainnya. Mengunjungi beberapa tempat wisata sekaligus mengerjakan tugas membuat laporan kunjungan. Acara outing class itu yang paling dinantikan, tetapi tugas-tugasnya sangat tidak pernah dinantikan.

Kali ini Bian berpisah dengan Chanwoo, berjalan dengan kelompoknya yang terdiri dari Chenle, Guanlin, Yoobin, Yoojung. Chenle dan Yoojung bertugas mewawancarai orang sekitar untuk mengambil poin sosial, sedangkan Bian dan Guanlin mendapat tugas mengambil gambar dan beberapa rekaman untuk wawancara. Yoobin bekerja sendiri sebagai ketua, ia yang menetukan kemana mereka harus pergi dan mencatat apa yang akan dimasukkannya ke dalam laporan.

Guanlin membalik kameranya lalu mengarahkan lensanya padanya, tangan kirinya menarik Bian lalu telunjuk panjangnya menekan tombol untuk mengambil gambar.

"Apaan sih." Ujar Bian kesal. Kemudian ia berjalan mendahului Guanlin dan sejajar dengan Yoobin.

Yoobin anak yang mudah akrab dengan orang lain, mudah saja bertanya-tanya tentang kaitan dengan aspek-aspek yang diamatinya. Seperti ekonomi, ia menanyakan tentang pendapatan perbulan, cukup atau tidakkah, dan lain sebagainya. Sub-unit Yoojung dan Chenle memang tidak bisa diharapkan. Keduanya justru mengobrol santai dengan narasumber, tidak ada pertanyaan yang diajukan yang berhubungan dengan penelitiannya.

Bisa dibilang, mereka enggak becus. Hanya Yoobin saja yang benar.

Di tengah jalan, Bian melihat Jaehyun melambaikan tangan kepadanya, lalu menghampirinya.

Teacher; Park JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang