Malam pertama tidak berjalan mulus. Sehabis Jinyoung mengeringkan rambut Bian, Jimin masuk ke kamarnya dan memberikan segelas susu hangat untuk Bian.
Jinyoung awalnya tidak curiga, namun setelah melihat binar mata Jimim ketika Bian menenggak habis susu hangatnya barulah kecurigaan itu timbul. Benar juga, Jimin memasukkan obat perangsang ke dalam susu hangat Bian. Dan obat tersebut bereaksi cepat dan ganas.
Untung Jinyoung bukan tipikal manusia yang mengedepankan nafsu, jadi ia mampu menahannya.
Jinyoung menatap wajah damai istrinya yang masih terlelap di pelukannya. Perlahan bola mata itu bergerak dan terbuka.
Jinyoung lekas pura-pura tidur lagi.
Dia tahu kalau Bian menatapnya intens, jadi, "Sudah puas ngelihatinnya, hm?"
Mampus.
Bian membulatkan matanya lalu buru-buru menundukkan kepalanya. Tepat di hadapannya, dada bidang Jinyoung terkespos nyata.
Sialan.
Bian melihat pakaiannya, kenapa hanya tinggal gaun tidurnya yang tipis saja, kemana perginya kaus kebesaran milik Jinyoung.
Sesuatu yang besar dan hangat menyapu permukaan punggungnya. Bian menggeram pelan.
Jinyoung pikir, itu sisa obat semalam.
"Mas bisa tolong lepasin Bian enggak? Bian risih, maaf."
Jinyoung semakin mengeratkan pelukannya. Membawa Bian jauh ke dalam dekapannya.
"Kamu lupa ya semalam? Kamu benar-benar luar biasa liarnya." Ujar Jinyoung. Suaranya terdengar berat dan seksi.
Apa? Liar katanya?
Bian kalem gini dikata liar. Iya liar kalau lagi ngegibah bareng Baekhyun dan nyabe bareng Jeffrey. Kalau sama cowok ganteng Bian auto-kalem lah kaya lagi sama Jungkook.
"Maaf mas, tolong lepasin."
Jinyoung tersenyum manis. Hingga kedua matanya tenggelam karena aegyo-sal indah yang dimilikinya.
"Saya berharap yang semalam adalah ciuman pertama kamu. Kalau harapan saya terkabul maka saya orang yang paling beruntung di dunia ini."
Apa katanya? Ciuman pertama?
Bian selama enam belas tahun hidup dan punya mantan gendeng semacam Daniel, dia enggak pernah ciuman. Paling cipika-cipiki unch unch sama Jeffrey.
"C-Ciuman?"
Jinyoung mengangguk pelan lalu mencuri ciuman dari Bian. "Kalau ini ciuman selamat pagi."
Pipi Bian rasanya panas sampai telinga dan tengkuknya. Dia yakin kalau pipinya sudah semerah kepiting rebus. Ini kenapa gurunya jadi mesum sekali sih. Bagaimana mukanya senin nanti di sekolah.
"Mas Jinyoung tolong keluar, Bian mau mandi." Bian menahan dada Jinyoung dengan kedua tangannya. Posisi mereka terlalu intim untuk hubungan antara murid dan guru yang walaupun telah menjadi suami istri.
"Ya sana mandi aja kenapa nyuruh saya keluar?"
"Bian kan cuman pakai baju tidur." Cicit Bian pelan.
"Lah saya pakai apa? Baju saya kamu lemparin enggak tau kemana."
Bian memundurkan badannya lalu segera lari menuju kamar mandi tidak peduli lagi dengan kekehan gemas dari gurunya yang mendadak mesum sinting.
•••
"Penganten baru nih. Tetew." Goda Jimin.
Bian hanya menundukkan kepalanya menatap sarapannya yang tersisa setengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher; Park Jinyoung
FanfictionLika-liku Park Jinyoung yang istrinya itu muridnya di sekolah. "Lho berarti kamu istri saya dong?" alvatair, 2018