17. Mas Jinyoung

4.8K 459 18
                                    

Karena dari jauh Jinyoung melihat ada yang tidak beres, akhirnya ia menghampiri Bian yang terkejut dengan kehadiran Jungkook yang lagi shirtless.

Kalau shirtless Jinyoung juga bisa. Badannya bahkan jauh lebih bagus dari Jungkook yang sok iya itu.

Dari jauh Jinyoung bisa lihat mereka yang lagi ngobrol santai. Bian bahkan terlihat jauh lebih santai dan nyaman ketika berbicara dengan Jungkook, dibanding dirinya.

"Oh kalian juga liburan ke sini?" Jinyoung menyapa mereka. Bian pura-pura mengiyakan aja. Padahal sebenarnya dia takut ketahuan, ketahuan dua hal. Pertama, dia takut kalau Jungkook tau kalau dia sedang pergi berlibur dengan Jinyoung. Kedua, takut Jinyoung berpikir kalau Bian dan Jungkook itu masih pacaran. Padahal kan enggak sama sekali.

Jungkook awalnya terlihat bingung tapi dia berakting bagus, dia merangkul Bian dari samping. "Hehe, iya nih, pak. Namanya anak muda."

Bian menggoyangkan bahunya pelan tanda dia tidak suka duperlakukan seperti itu oleh Jungkook. Bahkan Jungkook semakin merapatkan tubuhnya dengan Bian.

Jinyoung tertawa pelan, "Jangan lupa pakai pengaman dan yang penting jangan bermain kasar."

Jungkook ikut tertawa.

Bian menunduk merasakan panas di wajahnya. Antara malu dan marah. Secara tidak langsung Jinyoung menghinanya di sini.

"Bapak ke sini sama siapa?"

"Saya? Tadi sama istri saya, katanya mau beli makan tapi enggak tau di mana."

Bian mendengus pelan.

"Lho katanya bapak cuman punya pacar?"

"Pacar yang halal dong." Jinyoung menaik turunkan alisnya. Ini sih benar Jinyoung menyindir halus dirinya dan Jungkook.

"Ya sudah, mungkin dia sudah balik ke hotel. Kalau gitu saya permisi ya."

"Silahkan pak."

Sepeninggal Jinyoung, Bian mendorong Jungkook dan menciptakan jarak antara mereka berdua.

"Apaan sih, Kook?"

Jungkook mengerjapkan matanya cepat, tidak biasanya Bian marah karena skinship mereka.

"Kenapa?"

"Kalo Pak Jinyoung mikir yang aneh-aneh gimana?"

Jungkook mengedikkan bahunya acuh, "Ya bagus dong. Lagipula Pak Jinyoung juga ngerti kan urusan anak muda. Jadi apa yang kamu takutkan, hm?"

Bian menghela nafasnya kasar dan meninggalkan Jungkook kesal.

Harusnya Jungkook yang kesal, kan mereka bertemu setelah sekian lama liburan dan pertemuan mereka terjadu secara kebetulan. Tandanya mereka memang berjodoh. Tetapi kenapa di saat takdir bekerja, Bian menolaknya?

Bian tidak kembali ke hotel, dia memutuskan untuk berjalan-jalan menyusuri pantai sore seorang diri. Lagipula niat awalnya kan melihat matahari terbenam, tidak ada Jinyoung juga tidak masalah.

Tepat pukul enam Bian baru kembali ke hotel dan terkejut melihat Jinyoung yang terduduk di ranjang seraya membaca buku dengan tanpa baju.

Jinyoung shirtless dan pipinya terasa panas.

"Mas Jinyoung kok enggak pakai baju?!" Tanya Bian sedikit berteriak. Refleks sih sebenarnya dia berteriak.

Jinyoung hanya meliriknya lalu kembali membaca bukunya. Kakinya menendang selimut yang dari tadi menutupi kakinya.

"Mas Jinyoung!" Bian memanggil Jinyoung lagi. Dia mendekati Jinyoung dan menutupi badannya dengan selimut.

Sebelum Bian berhasil meraih selimut untuk menutupi badan atas Jinyoung yang seksi, Jinyoung menahan tangannya dan menatapnya tajam. "Kenapa?"

Teacher; Park JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang