21. Bimbingan Belajar

4K 422 14
                                    

Pulang sekolah setelah mengabari Jinyoung kalau Bian akan berangkat ke tempat les bersama Jaehyun, Bian dan Jaehyun berangkat menuju tempat les. Awalnya Jungkook menawari tumpangan, tetapi ternyata lembaga bimbingan Jungkook dan Bian berbeda arah. Kalau Jungkook mengantar Bian dulu pasti Jungkook akan terlambat karena macet.

Dan juga, Bian tahu diri sedikit. Dia perlahan menjaga jarak dengan Jungkook. Teman cowok spesial se-SMA yang pernah ia bayangkan akan menjadi pacar teromantisnya saat SMA.

"Bi, beli gorengan dulu kuy?"

"Gaskan bosku."

"Siplah."

Beloklah motor Jaehyun ke gerobak gorengan yang lagi laris-larisnya. Katanya sih itu langganan sepupunya Jaehyun.

"Bayarin gue Jep."

Jaehyun mendengus tapi tetap membayar gorengan Bian yang kalo dilihat aja sudah yakin enggak habis.

"Lo mau ngasih makan kaum duafa? Banyak bener buset."

Bian mengibaskan tangannya di depan wajah Jaehyun, "Gue kan murid baru, gue harus bisa mencuri hati temen sekelas."

Jaehyun mencibir, "Sa ae lo sobat miskin."

Bian mendengarnya jadi bersungut-sungut, "Apa lo bilang?"

Jaehyun mengulanginya lagi, "Sobat miskin."

Bian mencibir lalu menepuk bahu Jaehyun untuk kembali melanjutkan perjalanan ke tempat les.

•••

Bian duduk paling depan dan membaca buku cetak biologinya, biar dikata ambis. Bangku sebelahnya yang semula kosong diisi tas berwarna hitam, ala cowok. Setelah mendongak, Bian melihat wajah yang sudah enggak asing, Lee Jeno.

"Selamat sore, Park Bian." Sapa Jeno dengan senyum cerahnya. Walaupun seragam sudah enggak selicin pagi tadi, tetap saja senyuman selalu terpatri untuk mengambil hati sang pujaan hati.

"Sore." Balas Bian singkat.

Dua puluh menit kemudian kelas terisi penuh dan pembelajaran di mulai. Dia pikir satu kelas ini berisi anak yang benar-benar totally ngambis. Taunya sama aja mirip Baekhyun, mager pol. Disuruh mengerjakan soal, enggak lansgung dikerjakan.

Ya Bian awalnya enggak mengerjakan, soalnya dilihat saja dia sudah tau jawabannya. Enggak sombong ya, sobat miskin gini otaknya kaya raya.

Lalu Jeno menyodorkan lembaran kertas berisi coret-coretannya.

"Ini kalor jenis kalorimeternya dimasukkin juga enggak sih?"

Karena hari ini masih pra-kbm, lbb tempat Bian les memberikan soal-soal review kelas sebelas dan sepuluh saja. Dan kebetulan mata pelajaran saat ini adalah kimia.

Bian mengambil pensilnya, "Kalo di soal ada ya dimasukkan ke rumus, kalo enggak ada ya enggak usah. Anggep aja nol."

Jeno menumpu wajahnya dengan tangannya, "Gue lo anggep kalorimeter apa larutan?"

Bian mengerutkan dahinya.

"Gue pengennya lo anggep gue larutan."

Bian mengangkat sebelah alisnya, "Kenapa?"

"Soalnya kalorimeter sering enggak dianggep."

Bian mengedikkan bahunya acuh. Dasar enggak jelas.

Lalu waktu istirahat, Bian ingin keluar mencari makan. Tadi dia sudah berjanji ke Jaehyun untuk istirahat bersama. Bian kan belum tahu juga ada apa saja yang dijual di depan tempat lesnya. Jadi Bian memutuskan untuk menjadikan Jaehyun sebagai tour guidenya.

Teacher; Park JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang