27. Pilihan dan Keputusan

5K 396 9
                                    

Karya wisata tahun ini dilaksanakan setelah ujian akhir semester satu dan Jinyoung menjadi guru yang terpilih untuk menjadi guru pendamping. Destinasi wisata kali ini adalah ke Bali, tempat yang pernah dihabiskan Bian dan Jinyoung untuk berbulan madu. Tidak lupa dengan Jinyoung yang tiba-tiba cemburu hanya karena Bian bertemu dengan Jungkook.

Masalah Jungkook, Bian berhasil menjauhinya tanpa ketahuan. Dengan alasan bahwa keduanya harus fokus mengejar perguruan tinggi negeri yang diinginkan.

Tanpa bantuan Jaehyun, dan juga Jung Chanwoo.

Bian memilih mengemas baju-baju yang akan digunakannya selama tiga hari sekarang, jadi saat pelaksanaan ujian akhir berlangsung Bian tidak terpikiran dengan baju-bajunya.

"Dek," Panggil Jinyoung. Ia menumpukan tangan kanannya di ambang pintu, melihat Bian yang masih asik memilih dan memilah baju-bajunya.

"Hm?"

"Keluar yuk?"

"Kemana?"

"Cari snack. Habis tuh, mau nyemil enggak ada yang dimakan."

Jinyoung berjalan masuk lalu merebahkan diri di ranjang Bian. Sekali-dua kali dia pernah tidur di sini, dengan syarat bahwa Bian lagi kangen banget dengan aroma khas Park Jinyoung.

"Bentar, ini belum kelar."

Jinyoung berdecak, "Masih lama aja berangkatnya."

Bian berdiri lalu berkacak pinggang di depan Jinyoung, matanya memicing ke arah telapak kaki Jinyoung yang kotor.

"Cuci kaki dulu kalau mau naik ke kasur."

Jinyoung hanya menatap Bian malas, tanpa menghiraukan keadaan Bian, Jinyoung semakin menaikkan kakinya ke atas ranjang dan memeluk guling yang biasa digunakan Bian saat tidur.

"Mas!"

"Males!"

Bian berdecak sebal lalu menarik Jinyoung, tapi Jinyoung terlalu kuat. Yang ada bukan Jinyoung yang berdiri melainkan Bian yang tertarik lalu jatuh di atas Jinyoung.

"Hehe."

Bian mendengus sebal lalu berusaha berdiri.

"Dek,"

"Minggir ih."

Jinyoung mengeratkan pelukannya lalu memutar posisinya, hingga ia di atas Bian dan mengurung istrinya di bawah bobot tubuhnya. Jinyoung mendekatkan wajahnya ke wajah Bian lalu menyapukan bibirnya lembut yang sudah menjadi candu baginya.

Bian memberontak, awalnya, tapi entah mengapa nalurinya mengatakan bahwa untuk diam saja dan mengikuti permainan yang Jinyoung ciptakan. Tangannya ia kalungkan di leher Jinyoung, menjambak pelan rambut belakang Jinyoung.

Merasakan respon yang Bian berikan, Jinyoung semakin semangat. Ciumannya turun ke leher dan meninggalkan bekas kemerahan di sana. Tangan Bian yang semula bermain di kepala belakang Jinyoung, turun ke dadanya, mengusap lembut dada bidang Jinyoung.

Keduanya terbakar gairah.

Bian mendesah, melenguh, merasakan gelenyar asing yang baru hadir di tubuhnya. Rasanya, ia memohon lebih untuk ini.

Jinyoung menghentikan pergerakan bibirnya, ia menatap Bian meminta persetujuan.

Entah bodoh atau cerdas atas keputusan yang Bian ambil kali ini, Jinyoung merasa senang, sekaligus khawatir. Tetapi ia akan berusaha melakukan yang terbaik.

"Do more as you want, Mr. Park." Izin Bian dengan suaranya rendah, dan juga serak.

Dada keduanya naik turun, menderu, bagaikan saling berlarian.

Teacher; Park JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang