17 - Eyes Meet

276K 14.8K 353
                                    

Alea terus berjalan memasuki koridor kelas.

"Alea, jangan ngambek dong beib," goda Acha. Alea memasuki kelas lalu duduk di bangkunya dan membuka bungkus mie ayam.

"Alea,"

"Gue nggak ngambek, Acha,"

Alea mulai melahap mie ayam tersebut dengan cepat.

"Gue cuma kesel," dumel Alea dengan terus memakan mie ayam itu.

"Kenapa sih ngeselin banget." Alea terus mengunyah mie ayam dengan cepat. Acha menggeleng melihat sahabatnya.

"Kan gue jadi nggak mood makan," Alea membuang bungkus mie ayam yang sudah habis ia lahap.

"Nggak mood ... tapi habis duluan," sahut Acha. Alea melihat bungkus mie ayam yang sudah berada ditempat sampah. Ia hanya menunjukkan deretan giginya.

"Hai sayang," sapa Aldi. Alea berdecak kesal.

"Apa lo?!" sahut Alea kesal. Acha mengedipkan satu matanya seraya terkekeh kecil kepada Aldi.

"Aku bisa dong ngerjain ulangannya sendiri,"

"Bodo amat!"

"Kamu jangan marah-marah terus, dong. Jadi kapan kita jalan bareng?" tanya Aldi lagi. Alea berdecak kesal.

"Di, lo bisa nggak sih sehari aja nggak usah berisik?! Pusing kepala gue." Alea menatap Aldi sinis. Ia terkekeh kecil.

"Abisnya seru kalo godain lo, apalagi kalo lo marah. Tambah gemes, boleh cubit pipi lo nggak?" goda Aldi lagi seraya mendekati pipi Alea. Alea mendorong tubuh Aldi cukup kuat.

"Ih galak banget."

"Woi cepetan ganti baju! Olahraga!" seru Adnan. Alea menghela nafas kesal, pelajaran Olahraga. Pelajaran yang paling tidak ia sukai.

"Ganti baju, sayang. Perlu aku gantiin?" tanya Aldi. Alea membulatkan matanya, Aldi terkekeh kecil lalu mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya.

--

Semua murid memasuki koridor lapangan, termasuk Alea.

"Anak-anak, hari ini kita pengambilan nilai sepak bola ya. Kita nggak akan main bola, kalian cukup masukin bola ke gawang sebanyak-banyaknya,"

"Abel, Acel, Adel, Alea. Kalian duluan!" suruh Pak Bobi, guru olahraga mereka. Alea mengerutkan dahinya.

"Saya, pak?"

"Iya. Kalo kamu bisa masukin bola ke gawang 5 kali, nilai kamu 90,"

Alea melihat ketiga temannya satu persatu memasuki bola ke gawang. Alea memperhatikan bagaimana caranya. Sekarang gilirannya.

DUG!

DUG!

DUG!

DUG!

Ia berhasil memasuki bola ke gawang sebanyak 4 kali.

"Yah satu lagi, sialan!" Alea berdecak kesal.

"Great score, 87,"

"Akhirnya," malah Acha yang berbahagia karena akhirnya nilai olahraga sahabatnya bisa lebih dari 80. Biasanya sih pas dengan KKM.

"CHAA! GUE BISA CHAAA!" teriak Alea dengan memeluk tubuh Acha. Acha menggelengkan kepalanya.

By the way, jam olahraga Alea dengan Revo itu bersamaan. Kok bisa? Tidak ada yang tahu. Mereka selalu dipertemukan oleh waktu.

The Other Side [Telah Difilmkan & Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang