48 - Broken

213K 11.1K 2.3K
                                    

Rasya, Farrel, Aria, dan Revo hanya saling bertatapan. Farrel menggerakan kepalanya seolah menyuruh Revo untuk menjawabnya. Reva semakin bingung.

"Alea siapa sih?" tanya Reva bingung. Revo menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Alea junior kita di OSIS. Tapi ya deket gitu sama Revo kayaknya," celetuk Farrel. Aria menajamkan tatapannya kearah Farrel.

"Oh gitu, deket gimana?" tanya Reva. Namun nadanya bukan seperti orang cemburu.

"Nanti aku kenalin kamu deh sama dia, dia baik kok orangnya," jawab Revo. Reva terlihat antusias.

"Hari ini aku mau ketemu dia ya, Rev? Bisa kan?" pinta Reva seraya menggoyangkan bahu Revo. Revo mengangguk.

"Sekarang aja, Rev. Sekarang kan lagi istirahat," sambung Reva. Revo mengangguk lagi.

"Iya, aku ke kelas dia dulu ya? Kamu tunggu disini." Revo tersenyum dan mencubit gemas pipi Reva. Walaupun pipi Reva tirus tidak chubby seperti Alea.

Farrel berjalan mengikuti Revo.

"Kemana-mana aja berdua." Aria menggelengkan kepalanya.

"Rev, lo yakin?" tanya Farrel. Revo mengangguk.

"Iya, emang kenapa?"

"Lo gila!" tukas Farrel. Revo mengerutkan dahinya.

"Gila kenapa? Apa salahnya emang kalo mereka kenal?" tanya Revo. Farrel mengacak-acak rambutnya sendiri.

"Rev, lo tau sendiri kan?"

"Berisik." Revo terus berjalan, sedangkan Farrel terus mengikutinya.
"Nggak usah ikut!"

"Kan mau ketemu Adek Cantik." Farrel menunjukkan deretan giginya. Revo menatapnya tajam, Farrel berhenti mengikuti Revo.

Revo berjalan memasuki kelas Alea, namun sangat sepi. Mungkin karena sedang istirahat, namun gadis itu sedang duduk disana sendirian seraya meletakkan kepalanya diatas tangannya yang terlipat.

"Hai." suara itu membuat Alea mendongakkan kepalanya. Ia mengusap matanya lalu memperjelas siapa yang ada dihadapannya.

"Lo? Ngapain kesini?" tanya Alea bingung. Revo menatap Alea aneh, wajahnya terlihat agak pucat.

Alea terkaget ketika tangan Revo menyentuh keningnya.

"Kok badan lo panas?" tanya Revo khawatir.

"Nggak papa."

"Lagian hujan-hujanan, bego dipelihara," ujar Revo ketus. Alea menatap Revo kesal.

"Gue mau tidur." Alea kembali meletakkan kepalanya diatas tangannya. Namun Revo menarik tangannya.

"Ah, kenapa sih?"

"Gue mau ngenalin lo sama orang," ujar Revo. Kening Alea berkerut.

"Siapa? Nggak mau ah." Alea kembali meletakkan kepalanya diatas tangannya.

"Eh serius. Dia mau kenal sama lo katanya."

"Bilang aja gue lagi jadi putri tidur." Alea tak menggubris.

The Other Side [Telah Difilmkan & Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang