Semenjak hari itu, hubungan Alea dengan Revo dapat dikatakan lebih dari renggang. Mereka sangat jauh, bahkan Revo tampak tidak menyukai Alea. Alea mengerti, bahwa Revo pasti mencintai kekasihnya. Namun haruskah ia menuduhnya tanpa bukti yang kuat?
Apakah ia tidak mengerti akan ada hati yang tergores? Alea tak tau ia harus berbuat apa, ia hanya mengikuti alurnya. Memang sulit jika kau berada didalam suatu cerita dimana kau bukan pemeran utama, kau hanya figuran yang sesekali lewat saja. Namun baguslah, mungkin Revo dan Reva akan lebih bahagia setelah ini. Alea benar-benar menjauh, begitu juga dengan Revo.
Apakah kau tahu definisi dari menjauh? Sebenarnya siapa yang pergi? Alea? Revo? Atau bahkan tidak ada yang pergi? Menurutmu bagaimana saat kedua fisik dan ego kedua sejoli mengatakan mereka untuk menjauh dan menghilang sedangkan hati mereka berbalik. Namun sepertinya, Revo memang sudah kecewa dengan Alea.
Alea membereskan buku-bukunya dan barang bawaannya yang masih berantakan diatas meja. Ini sudah waktunya pulang sekolah, namun Alea harus rapat OSIS untuk membicarakan proker yang akan dijalankan minggu depan.
"Guys, Kak Revo sama pacarnya so sweet banget sih," gumam beberapa siswi dikelas. Mata Alea langsung menatap mereka. Mungkin Revo sudah bahagia sekarang, bahkan hubungannya banyak diingini oleh orang lain.
"Emang kak Revo punya pacar? Siapa?"
"Oh gue tahu. Kak Reva yang cantik itu kan? Yang sekelas sama Kak Revo."
"Eh iya, Alea Lo kan juniornya. Mereka pacaran? Cocok banget ya." Alea terdiam sejenak, mengingat saat Revo memperkenalkannya dengan Reva.
"Dia Reva, pacar gue." mata Alea langsung membulat kearah Revo. Seakan tak percaya dengan apa yang dikatakan lekaki itu, seperti ada sesuatu yang menghantam dadanya dengan kuat. Mengapa rasanya sesak begini? Memangnya ia siapa?
"Hai." Reva mengulurkan tangannya, Alea menarik uluran tangan Reva.
"Dia Reva, pacar gue." ucapan Revo seakan terngiang-ngiang di kepalanya. Jadi Revo sudah memiliki pacar?
Dia-punya pacar? Batin Alea bingung. Air mukanya langsung berubah.
"Dia Alea, Va. Aku udah anggep dia kayak adik aku sendiri. Iya kan, nyet?" tanya Revo dengan menyenggol lengan Alea. Alea terdiam, pikirannya jadi tak karuan.
Alea terdiam, malah mungkin seharusnya ia tak perlu memikirkan tentang ini.
"Ih, Lea! Kok diem aja sih?" temannya menggoyangkan lengan Alea. Alea tersadar dari lamunannya.
"Kenapa?"
"Kak Revo punya pacar?"
"Iya."
"Cocok ya mereka? Kenapa sih cowok ganteng selalu ditakdirin sama cewek cantik?"
"Haha iya ya." Alea tertawa. Entah sebenarnya yang ia rasakan bahkan tidak dapat dideskripsikan.
Apakah ia salah? Apakah ia berada di posisi yang salah? Apakah ini yang ternyata dirasakan Gladys pada saat itu? Pada saat Gladys memilih untuk berpacaran dengan Reynand padahal posisinya Reynand adalah kekasih Alea saat itu. Alea menghela napas. Apakah semenyakitkan ini dibenci orang yang tak pernah kau sangka akan membencimu?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other Side [Telah Difilmkan & Diterbitkan]
Roman pour AdolescentsThe Other Side Movie tayang di seluruh bioskop Indonesia, 17 Maret 2022. #1 in Teenfiction [06/10/18] "Gue itu suka sama lo, lo aja yang nggak pernah peka," "Jadi sebenernya, gue atau lo yang nggak pernah peka?" Kalian pernah sama-sama mencintai nam...