Waktu sepertinya berlalu begitu cepat. Seperti menjelma jadi angin yang membawa berita-berita, kenangan, dan calon kenangan. Begitu juga dengan perasaan yang datang silih berganti. Aku telah kehilangan sosok yang membuatku nyaman. Aku telah mengagumi seseorang dan menyimpulkan kembali bahwa nyaman itu melebihi rasa kagum. Kau mungkin saja mengimpikan sosok yang mendekati sempurna meski kau sendiri masih jauh dari kata sempurna. Kau mungkin saja mendambakan pasangan dengan paket lengkap seperti; soleh/soleha, rupawan, pintar, baik dalam bertutur, mapan, dan juga mudah bergaul di masyarakat. Percayalah, itu adalah keinginan setiap manusia. Tapi tetap sekali lagi yang harus kau pahami adalah kau akan dipertemukan dengan orang yang kau butuhkan.
Pertanyaan kita selama ini adalah siapa orang yang kita butuhkan itu, siapakah orang yang juga membutuhkan kita, dan siapakah jodoh yang telah dipilihkan Tuhan untuk kita.
Bagaimana pun keadaan perasaan ini. Bagaimana pun pikiran ini mendustakan hati, aku tak pernah bisa lari dari keinginan diri yang berharap akan dipertemukan segera.
Mencoba menetralisir hati kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
BONSAI
Teen Fiction"Seandainya kau tak pernah menyisakan tanda, tentu aku takkan mencari cara untuk memaknai cinta [sekali lagi]."
