Anggaplah tulisan-tulisan ini sebagai laporan perjalanan kita. Aku, kau, dan Kak Yani. Membaca tulisan ini taklah menghabiskan waktumu bertahun-tahun. Bersabarlah untuk membacanya. Aku berharap kau dan Kak Yani akan menikmati tulisan ini.
Agustus 2017. Aku mendengar kabar yang mengejutkan dari Kak Yani. Ia tiba-tiba berkata kepadaku untuk membuka hati kepada seseorang yang berhasil membuatnya begitu berharga. Seorang lelaki yang gigih, baik, dan mencoba mengubah dirinya menjadi pribadi yang pantas untuk mendapatkan hati Kak Yani. Lelaki itu bernama Danur. Aku tak tahu mengapa begitu cepat masa mengalihkan pikiran yang sulit melupa. Bukankah serasa baru kemarin aku menuliskan kesimpulan tentang segitiga tak sama sisi. Lalu mengapa dengan cepat semua berubah?
"Kakak akan segera melaksanakan tunangan dengannya." Ungkapan itu seakan membuatku sulit percaya. Saat kesibukan untuk menyelesaikan skripsi, saat-saat aku sibuk untuk menuntaskan segala pilihan, tiba-tiba Kak Yani mengabarkan pilihannya. Menurutku apakah itu tidak terlalu tergesa-gesa. Bagaimana mungkin ia bisa menerima lelaki yang baru saja ia kenal dengan nekad.
Kak Yani kembali meyakinkan diriku bahwa pilihannya ini nyata. Ia juga mengatakan akan memperkenalkan aku dengan lelaki bernama Danur itu sewaktu lelaki itu datang ke kampung halamannya di Pasaman untuk melamarnya. Di lain sisi aku cukup salut dengan kegigihan lelaki itu. Ia bahkan memiliki keyakinan tinggi untuk bisa memberikan kebahagiaan kepada Kak Yani. Meski lelaki itu belum memiliki pekerjaan yang tidak tetap dan juga belum berhasil menyelesaikan studi perkuliahannya, namun ia merupakan sosok pekerja keras yang bisa mengerjakan apa saja di daerah tempat tinggalnya, tempat di mana Kak Yani bekerja sebagai bidan di sana.
Aku kembali ingin fokus terhadap tugas akhirku. Namun aku tak bisa memungkiri pikiran yang kembali beralih memikirkan Kak Yani. Oh Tuhan, pikiran semacam apa ini. Mengapa aku mencemaskan jalan yang tentu saja sudah diatur oleh-Nya. Keluarga Kak Yani saja mendukung keputusan Kak Yani dan meminta semua urusan menyatukan dua insan itu agar disegerakan. Aku mencoba memulihkan dan memperbaiki sudut pandangku. Mungkin saja kisah Kak Yani ini dapat menjadi pelajaran bagiku tentang jodoh. Tapi sekali lagi waktu terkadang dapat mengubah seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BONSAI
Teen Fiction"Seandainya kau tak pernah menyisakan tanda, tentu aku takkan mencari cara untuk memaknai cinta [sekali lagi]."